Jumat, 08 Juli 2011

Harry Potter dan Dukun Sakti Mandraguna

"Apa simpati? Kita tak butuh sekedar simpati. Kita perlu keajaiban Hermione!!"

"Tenang Harry, ini bukan simpati biasa. Ini simPATI dari Telkomsel. Inilah solusi nyata yang kita butuhkan..."


3 BULAN LALU

Sambil mengacungkan tongkat sihir ke Harry Potter yang sudah jatuh tersudut tak berdaya, Lord Voldemort komat-kamit membacakan mantra mautnya :

“Avada Kedavhuk…huk..…hukk…!!”

Oh pemirsa… Rupanya ketika Lord Voldemort hendak menyebutkan mantra ada seekor lalat patah hati yang terbang kamikaze ke mulut Lord Voldemort. Akibatnya Lord Vordemort langsung tersedak sehingga mantranya tidak terucap sempurna. Selain itu bidikan tongkat sihirnyapun meleset, nyasar ke arah Ron Weasley. Mengetahui mantranya salah sasaran dan sang musuh utama ternyata masih sehat-sehat saja, Lord Voldemort segera melarikan diri. Walaupun mantra yang diucapkan tidak sempurna tapi namanya juga mantra maut tetap saja berakibat fatal. Ron Weasley tidak mati namun tubuhnya melemas seperti boneka isi dacroon. Menurut ahli nujum, umur Ron tinggal 3 bulan lagi. Jika dalam waktu itu tidak ditemukan penangkal mantranya maka Ron akan tewas.

Sudah hampir 3 bulan kondisi Ron tak membaik jua malah makin lemah saja. Tak ada ahli pengobatan sihir yang mampu mengembalikan tubuh Ron seperti semula karena mantra yang terucap tak sempurna itu sulit dicari penawarnya. Sementara Harry Potter sendiri tetap terancam oleh Lord Voldemort yang ngebet banget untuk menghabisi nyawanya. Kondisi makin diperparah dengan penemuan teknologi sihir paling mutakhir milik Lord Voldemort yang berhasil membuat mantra kepofulux. Mantra ini semacam gabungan alat penyadap sekaligus pengacak segala kegiatan sihir yang berhubungan dengan ganknya Harry Potter. Terpaksalah Harry Potter dan segenap handai taulannya puasa menggunakan sihir mereka agar tak terlacak oleh Lord Voldemort dan antek-anteknya.

Di tengah rasa frustasi hampir mencapai puncaknya, tiba-tiba Hermione mendapat pencerahan setelah menghadiri acara arisan keluarga mugglenya. Salah satu pamannya baru saja pulang liburan dari Indonesia. Kata si paman, di Indonesia ada banyak muggle yang memiliki kemampuan mirip penyihir, mereka biasanya disebut dukun. Aha... Mantra Voldemort cuma berlaku buat penyihir saja tidak kepada muggle. Paman Hermione merekomendasikan seorang dukun bernama mbok Banowati dukun sakti mandraguna yang multi talented. Mbok Banowati pandai membuat ramuan yang disebut muggle sebagai jamu, memasukan benda asing ke tubuh muggle tanpa operasi alias santet, sanggup menahan hujan sampai membuat ajimat yang sanggup bikin pemiliknya digila-gilai lawan jenis.

Segera saja, Harry dan Hermione membawa Ron ke Indonesia dengan menggunakan moda transportasi milik muggle. Tujuan adalah kaki gunung Merapi tempat kediaman mbok Banowati. Sayang seribu sayang, akibat kendala komunikasi terjadi kesalahpahaman. Gunung Merapi yang didatangi Harry Potter dan Hermione adalah yang di Sumatera Barat sementara gunung Merapi tempat tingga mbok Banowati adalah yang di Jawa Tengah. Sisa waktu yang dimiliki Harry dan Hermione untuk menyelamatkan nyawa Ron kurang dari 24 jam. Agak mustahil untuk membawa Ron ke kediaman mbok Banowati dalam waktu sesingkat itu. Dilanda kepanikan, Harry nekad menggunakan ilmu sihirnya untuk mendatangkan mbok Banowati.

"Accio Banowati"

Ting... Muncullah sesosok wanita muda yang nampak kebingunan.

"Anda Banowati?”

“Iya saya Banowati”

“Anda nampak muda yah, tidak nampak seperti mbok-mbok”

Banowati langsung terlihat tersinggung berat disebut mbok-mbok namun Harry menanggapinya lain.

“Maaf bukan maksud saya melecehkan kemampuan anda. Banyak koq yang masih muda tapi udah sakti. Saya mau minta tolong nih mbok”

“Ngga usah panggil mbok, mbak aja… saya bukan teman ibumu”

Ralat Banowati sedikit emosi

“Eh iya mbak…. Gini temen saya bla…bla.. bla…”

Singkat cerita Harry membeberkan masalah yang tengah dihadapinya plus minta bantuan untuk menyembuhkan Ron. Namun ternyata Harry salah panggil orang, Banowati yang ada di hadapannya ini adalah seorang penjaga counter HP (Handphone bukan Harry Potter). Begitu mengetahui telah salah orang, Harry meminta Hermione untuk mengurus pengembalian mbak Banowati ke alamnya kembali.

Sekali lagi Harry mencoba, kali ini mantra diucapkannya secara spesifik

“Accio Banowati Dukun”

Ting… Sesosok mbok-mbok beneran yang muncul. Langsung saja Harry bertanya kepadanya.

“Apa betul anda mbok Banowati yang dukun itu?”

“Ya betul”

Semangat Harry kontan berkobar-kobar kencang bak obor api PON. Kembali ia mengutara maksud dan tujuannya kenapa ia memanggil mbok Banowati. Namun jawaban ini yang didapat Harry:

“Maap dek, saya memang dukun serba bisa, tapi ilmu saya belum setinggi itu. Saya ini aslinya dukun beranak yang sekarang merambah jadi dukun patah tulang dan dukun tebak skor kalau lagi musim bola”

Sekali lagi, sihir Harry berhasil dipatahkan oleh mantra Voldemort. Bukan mbok Banowati sang dukun sakti mandraguna yang datang tapi mbok Banowati dukun beranak plus-plus. Harry hanya bisa duduk termenung sambil memutar otaknya untuk mencari jalan untuk bisa mencapai dukun Banowati sesegera mungkin. Tergopoh-gopoh Hermione datang menghampiri Harry.

“Harry, tadi sebelum kembali ke counternya, mbak Banowati menitipkan kartu simPATI ini untuk kita”

"Apa simpati? Kita tak butuh sekedar simpati. Kita perlu keajaiban Hermione!!"

"Tenang Harry, ini bukan simpati biasa. Ini simPATI dari Telkomsel. Inilah solusi nyata yang kita butuhkan. simPATI adalah kunci rahasia paling canggih milik muggle untuk berkomunikasi antar sesamanya tanpa batas.”

“Jadi kita bisa mendatangkan Mbok Banowati dong”

“Mungkin secara fisik mbok Banowati tidah bisa hadir tapi kita kan punya nomer HPnya. Jadi sebaiknya kita pergunakan teknologi muggle bernama telepon selular. Agak kuno sih tapi ngga akan terlacak oleh mantra Kepofulux”

“Ini tengah hutan Hermione, emangnya ada sinyal?”

“Eh jangan salah Harry, Telkomsel punya jangkauan terluas karena didukung oleh lebih 35 ribu BTS. Jadi jangan kuatir ngga dapet sinyal”

Hermione segera menghubungi mbok Banowati dengan menggunakan fasilitas 3G Video Call dari simPATI. Tak lama setelah bercakap-cakap mempaparkan kondisi Ron, mbok Banowati bisa langsung memberi formula ramuan penyembuh Ron yang bahan-bahannya bisa didapatkan di hutan gunung Merapi Sumatera Barat.

“Siapkan 3cm akar pohon randu yg berusia 4 tahun, 5 buah duri buah durian matang, 12 lembar daun cocor bebek, segram upil kerbau pemalas, 2 tetes liur burung dara perawan. Semuanya bahan direbus dalam air susu kuda PMS. Kalau sudah mendidih ciprat-ciprati cairan itu ke tubuh Ron sambil mengucapkan mantra: wes cewes cewes… bablas kutukanne”

Secepat kilat Harry dan Hermione segera mencari bahan dan meramu resep yang diberikan mbok Banowati. Benar kata paman Hermione, mbok Banowati memang sakti mandraguna. Ron bisa langsung pulih kembali setelah diciprati ramuannya. Tidak sampai disitu kesaktian mbok Banowati, ternyata diapun menguasai ilmu rahasia untuk melawan Voldemort.

Barusan Harry sempet mengeluarkan mantra sihirnya sehingga posisinya bisa terlacak oleh mantra Kepofulux. Lord Voldemort segera datang ke lokasi keberadaan Harry Potter dan rekan-rekannya. Beruntung tepat sebelum kedatangan musuh bebuyutannya itu, Harry sempat mengkonsumsi ramuan tolak kutukan made in mbok Banowati. Begitu muka Voldemort nampak, Harry dengan sigap membidikan kamera pada HPnya, Hasil fotonya dikirim ke mbok Banowati dengan menggunakan MMS. Berkat kecepatan kartu simPATI yang handal, MMS foto muka Voldemort segera diterima mbok Banowati yang segera mengirimkan santet untuk Voldemort langsung dari layar telepon selulernya. Inilah yang disebut santet 2.0 alias sandig, santet digital.

Lord Voldemort cuma bisa garuk-garuk kepalanya yang tak berambut begitu mengetahui mantra dan kutukannya tidak mempan ke Harry Potter. Malah koq pelan-pelan dia merasakan sakit pada tubuh bagian dalamnya. Lord Voldemortpun tumbang ke tanah. Ditengah kesakitan yang sangat, Voldemort mengesot mendekati rumah terdekat. Ternyata yang didatangi adalah rumahnya Malin Kundang. Dikira ibu Malin Kundang kutukan terhadap malin sudah meluntur, sekali lagi dikutuknya sosok mahluk dihadapannya menjadi batu. Maka tamatlah riwayat Voldemort di ranah minang menjadi hanya seonggok batu.

Dunia persihiran menjadi tenang dan damai kembali. Semuanya berkat kecanggihan dukun muggle bernama mbok Banowati dan tentu saja atas dukungan jaringan komunikasi selular terbaik milik simPATI.