Kamis, 31 Januari 2008

Joke OrBa

Melihat Mbak Tutut menangis tersedu-sedu dihadapan kamera TV sambil mengucapkan terima kasih sekaligus minta maaf atas kesalahan almarhum bapaknya aku jadi teringat sebuah joke lama dari masa OrBa tentang Mbak Tutut ini. Kalau dulu untuk menyampaikan joke ini harus dilakukan secara diam-diam kalau sekarang sih udah bebas-bebas aja, gini nih ceritanya :
.
Mbak Tutut atau yang bernama lengkap Siti Hardiyanti Rukmana sedang mengadakan kunjungan ke Aceh. Seperti umumnya para pejabat Orde Baru lainnya, gubernur Aceh saat itu berusaha menjilat salah satu anggota keluarga Cendana ini dengan memberikan gelar warga kehormatan kepada mbak Tutut. Supaya lebih afdol maka mbak Tutut diberikan gelar bangsawan dalam sebuah upacara khusus. Mbak Tutut yang semula senyum-senyum senang karena akan mendapatkan gelar kebangsawanan tiba-tiba menjadi bete dan tersinggung berat karena ternyata nama yang diberikan kepadanya adalah "Cut Nyak Tut". Saat itu juga mbak Tutut langsung angkat kaki dari Aceh dan pulang kembali ke Jakarta. Setibanya di Jakarta dia menelepon suaminya, Bapak Indra Rukmana, yang sedang ada di kantor untuk curhat seputar "penghinaan" yang didapatkannya di Aceh. Jaman itu masih pakai telepon manual biasa karena belum ada handphone yang ada caller idnya.

Mbak Tutut : "Halo, Pak Rukmana ada?"

Sekretaris : "Maaf, dari siapa nih?"?"

Mbal Tutut : "Ini saya istrinya mau bicara"

Sekretaris : "Oh Bapak sedang meeting, ada pesan yang ingin disampaikan bu Ruk?"

Mbak Tutut : "Ngga ada" (Jawabnya ketus begitu mendengar kata terakhir yang diucapkan sang sekretaris)

Kesal karena gagal curhat kepada suami lalu mendapatkan sang sekretaris menyebutnya buruk, mbak Tutut memutuskan untuk menelepon sang ayah. Kali ini telepon diangkat oleh ajudan Pak Harto.

Mbak Tutut : "Tolong sambungkan dengan bapak dong!"

Ajudan : "Dengan siapa saya bicara?"

Mbak Tutut : "Saya mbak Tutut"

Ajudan : " Baiklah Bu Tut akan saya sambungkan, mohon tunggu sebentar..."

Mbak Tutut : "Grrrrrrrrrrrrrrrr"

Mbak Tutut kembali menggeram jengkel mendengar ucapan sang ajudan Suharto yang sok profesional menyebutnya butut. Geraman jengkel mbak Tutut terdengar oleh pak Harto.

Pak Harto : "Ada apa sih nduk... sepertinya kamu sedang kesal sekali?"

Mbak Tutut : "Kenapa sih bapak dulu ngasih nama panggilan aku Tutut, seperti tidak ada nama lain saja..."

Pak Harto : "Lho memangnya kamu mau dipanggil Hardi?

Mbak Tutut : "Ya ndak gitu juga pak...Kan bisa dipanggil Siti atau Yanti..."

Pak Harto : " Nama Siti atau Yanti itu pasaran sekali, kalau Tutut kan jarang ada yang pakai"

Mbak Tutut : "Bukannnya jarang pak... tapi memang ngga ada yang mau pake..."

Pak Harto : " lho..lho... ada apa memangnya?"

Mbak Tutut : "Iki lho pak, gara-gara nama Tutut aku dapat penghinaan dari mana-mana. Waktu Aku ke aceh mosok aku dikasih gelar nyatut, trus ajudan bapak menyebutku butut. Jengkel aku pak... belum lagi sekretarisnya mas Indra nyebut aku buruk, musti dikasih pelajaran orang-orang itu..."

Pak Harto : "Ya biarken Tut, orang mau ngo... " Brakkkk

Belum tuntas pak Harto berbicara teleponnya sudah dibanting mbak Tutut yang emosinya makin memuncak karena mendengar ucapan bapaknya yang kembali menyinggungnya.

Rabu, 30 Januari 2008

Modisnya Tentara Rusia

Pagi ini ketika asyik browsing Digg untuk mencari berita-berita unik, aku menemukan sebuah artikel yang berjudul Sexy New Russian Military Uniform lengkap dengan gambar seorang wanita Rusia cantik berpakaian ala militer tapi modis. Penasaran aku buka artikel tersebut tapi sayang informasi yang tersaji di Digg sedikit banget dan tidak terlalu meyakinkan. Akhirnya setelah googling aku menemukan artikel lengkap dan terpecaya dari Timesonline tentang seragam baru tentara Rusia memang sangat modis ini.

Seragam tentara Rusia baru itu dirancang oleh Valentin Yudashkin, seorang desainer ternama Rusia, dengan mengambil ide gaya berpakaian dari abad 19, jas berkerah bulu dan baret bulu membuat kesan garang militer berubah jadi klasik berkelas. Vladimir Putin ini memang sadar fashion sekali, padahal Rusia bukan kiblat mode seperti Parisnya Perancis atau New Yorknya US. Memang sih yang ada fotonya baru gambar tentara wanita Rusia jadi penasaran apakah seragam tentara prianya juga cukup modis? Secara memang cewek-cewek Rusia itu cakep-cakep jadinya waktu pakai seragam modis seperti ini jadi lebih mirip model daripada tentara. Aku jadi inget sama si Oxana Fedorova miss Universe tahun 2002 asal Rusia yang ternyata sehari-hari berprofesi sebagai polisi, bo... kalau polisinya cakep kaya gitu ditilang berapapun seperti kaum cowok tidak akan keberatan. Memang pada dasarnya orangnya dah cakep dari sononya jadi wajar aja kalau ada ide bikin seragam tentara yang fashionable.


Seragam baru ini mungkin dimaksudkan agar menumbuhkan rasa bangga dari pemakainya yang nantinya diharapkan bisa mengangkat moral tentara. Kalau seperti itu yang terjadi baguslah tapi bakalan jadi gawat kalau para tentaranya malah berubah jadi fashionita yang gemar dandan. Kebayang ngga sih kalau tentaranya jadi banci dandan, ketika mau perang bukannya mengecek amunisi tapi malah sibuk meni-pedi dan ngurusin muka. Sebaliknya, kalau tentara fashionable ini tetap tangguh, bisa-bisa jadi senjata maut rahasia. Kirim sepasukan tentara cakep yang berdandan ala model itu ke garis depan dan bikinlah musuh terpesona hingga bengong lalu kalau sudah lengah tinggal dihajar aja musuhnya. He..he.. Jangan-jangan ide ini yang ada dibenak Vladimir Putin.


Bagaimana kalau diterapkan di Indonesia? Mantel dan baret bulu jelas tidak kondusif dengan iklim tropis Indonesia, cocoknya sih untuk di Indonesia yang modelnya agak terbuka.... Tapi nanti malah kena protes dari FPI and the gank. Yang jelas kalau Indonesia mau meniru janganlah perancangnya pakai Ivan Gunawan nanti para tentara Indonesia bakal kehilangan kemachoannya dan berubah jadi agak-agak ngga jelas mirip si Madam di acara sampah yang lagi digemari "Supermama".

Selasa, 29 Januari 2008

The Killing Game - Iris Johansen

The Killing Game adalah sebuah thriller yang sangat menarik karya Iris Johansen. Tokoh utama dalam "The Killing Game" adalah Eve Duncan seorang mantan ahli rekonstruksi forensik yang dulunya pernah bergabung di Atlanta PD. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Bonnie, anak satu-satu Eve menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh seorang pembunuh berantai sakit jiwa. Pelaku berhasil ditangkap namun sang pelaku tidak pernah mau mengakui dimana lokasi ia menyembunyikan mayat Bonnie. Setelah peristiwa kematian Bonnie, Eve memilih untuk pensiun dini dan menghabiskan waktu di sebuah vila milik seorang teman yang bernama John Logan yang terletak di sebuah pulau di Samudera Pacifik.

Ketenangan hidup Eve kembali terusik ketika pada suatu hari datanglah Joe Quinn, seorang detektif polisi yang juga adalah teman baik Eve pada saat ia bergabung di Atlanta PD. John Logan meminta Eve untuk kembali "turun gunung" sebab polisi menemukan kembali beberapa tulang belulang korban kekerasan diantaranya terdapat tulang belulang anak-anak. Dengan harapan mungkin salah satu dari tulang belulang itu adalah Bonnie maka Eve setuju untuk kembali ke Atlanta dan membantu melakukan rekonstruksi terhadap tulang belulang tersebut.

Rupanya ini hanya jebakan belaka yang dibuat oleh seorang pembunuh maniak yang menyebut dirinya Dom. Dom ini ingin membuat permainan teka-teki maut dengan Eve, tujuannya untuk memuaskan hasrat gilanya. Dom kemudian memancing Eve dengan seorang anak yatim piatu bernama Jane yang diyakini oleh Dom sebagai reirkanasi dari Bonnie. Eve diberi berbagai tugas aneh yang apabila gagal dilakukan maka Dom akan membuat Jane bernasib seperti Bonnie. Jane berupaya dengan keras untuk melindungi Jane tapi di sisi lain dia juga tidak mau terlalu terikat secara batin dengan Jane sebab Eve takut ia akan terluka lagi apabila terjadi sesuatu dengan Jane.

Sambil mematuhi permainan Dom, Eve juga diam-diam memburu sosok Dom yang sebenarnya. Selain John Logan dan Joe Quinn, Eve juga mendapat bantuan dari seorang teman baru yaitu Sarah Patrick mantan anggota K-9 yang mempunyai seekor anjing pelacak handal yang diberi nama Monty. Setelah memalui berbagai peristiwa mencekam dan berdara-darah akhirnya Eve berhasil mengungkap sosok Dom yang sesungguhnya sekaligus juga menyelamatkan nyawa Jane yang nyaris bernasib seperti Bonnie.

The Killing Game memang ditulis dengan apik oleh Iris Johansen, plotnya berjalan cepat dan penuh dengan ketegangan sehingga membuat pembaca tidak ingin meletakan buku tersebut. Kejutan di akhir buku mengenai identitas sebenarnya Dom cukup mengejutkan.

Senin, 28 Januari 2008

Finally, It's Over

Minggu siang aku berada dalam mikrolet menuju Toko Buku Gramedia Matraman, saat itu supir mikrolet nampak berbahagia lantaran penumpangnya penuh dan di depan dia ditemani 2 orang perempuan cakep (salah satunya aku). Sambil mendengarkan lagu disco dangdut dari sebuah radio spesialis pemutar lagu dangdut sang supir benyanyi-nyanyi dengan gembira tapi ketika sedang asyik bernyanyi tiba-tiba radio tersebut memotong lagu yang sedang diputar untuk mengumumkan sebuah berita yang penting yaitu mengenai wafatnya Pak Harto. Kontan seisi mikrolet heboh, para penumpang langsung mendadak jadi akrab saling mengobrol satu sama lain dengan topik yang sama padahal sebelumnya tidak ada yang bersuara karena memang tak saling kenal. Walaupun sudah "ditunggu" kematiannya sejak lama, tapi berita di siang itu tetap bikin heboh masyarakat Indonesia, apalagi para jurnalis yang selalu setia menunggu Pak Harto di RSPP untuk mengabarkan kondisi terakhir Pak Harto.

Pada saat Pak Harto "berpulang" kemarin, jumlah wartawan yang berjaga-jaga di RSPP sudah mulai berkurang lantaran dalam beberapa hari belakangan tim dokter mengumumkan kalau kondisi Pak Harto mulai membaik. Keadaan ini berbanding terbalik dengan 2 minggu lalu dimana saat itu hampir semua saluran TV mengadakan breaking news lantaran tersiar kabar kalau Pak Harto kritis bahkan nafasnya sempat berhenti. Kehebohan wartawan saat itu tidak hanya di RSPP saja tapi sudah banyak yang nongkrong di Astana Giri Bangun seolah-olah sudah yakin benar kalau Pak Harto akan segera wafat. Padahal yang menentukan hidup-matinya seseorang hanya Yang Kuasa saja. Siang malam para jurnalis ini dengan setia "menunggui" Pak Harto di RSPP hingga ketika tersiar kabar keadaan Pak Harto mulai membaik, sedikit demi sedikit para wartawan angkat kaki dari RSPP.


Namun Sang Maha Kuasa punya keputusan lain, di hari minggu tanggal 27 Januari 2008, Pak Harto kembali krisis tapi kali ini hanya dalam hitungan jam beliau akhirnya berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Sudah bisa dipastikan para jurnalis kembali bergerak ke berbagai lokasi yang diperkirakan menjadi tempat dimana jenazah Pak Harto akan mampir. Sejak keterangan resmi mengenai kematian Pak Harto keluar hingga waktu dimakamkannya nyaris semua acara TV didominasi oleh aneka program yang berhubungan dengan Pak Harto. Mulai dari yang mengenang perjalanan Pak Harto hingga acara perbincangan yang membahas mengenai nasib kasus hukumnya.


Memang sih Pak Harto pernah jadi orang nomor satu di Indonesia hingga lebih dari tiga dekade tapi menurutku kegiatan media yang sepertinya berlomba-lomba meliput berita seputar kematian Pak Harto sepertinya agak berlebihan. Misalnya ketika jenazah Pah Harto akan dimasukan ke dalam mobil ambulance yang akan membawanya ke jalan cendana, para wartawan saling berdesak-desakan berusaha mengambil gambar. Kesannya sangat brutal sekali seperti bukan sedang meliput berita duka melainkan seperti sedang meliput berita kriminal saja. Siapapun juga pada saat orang tersebut meninggal sudah sepatutnya dihormati tapi bukan dengan cara ekspos yang berlebih-lebihan seperti Pak Harto kemarin. Seharusnya ada ruang pribadi dimana jenazah Pak Harto bisa disemayamkan dengan tenang sehingga pihak keluarganya bisa lebih leluasa melewati kebersamaan terakhir mereka.


Diantara berbagai pemberitaan media mengenai Pak Harto yang menurutku paling unik adalah tayangan sebuah gambar di MetroTV pada saat iring-iringin rombongan keluarga Pak Harto melewati serombongan pelajar yang menyambut di pinggir jalan, mungkin sosok Pak harto tidak terlalu melekat pada benak belia mereka sehingga bukan Pak Harto yang dieluk-elukan tapi mereka malah berteriak-teriak "Mas Panji... Mas Panji....". He..he... sudah dipastikan ini pasti kelakukan para abg cewek yang ngefans terhadap sosok cucu Pak Harto yang memang ganteng itu. Kalau penggemar mas Panji sih bukan cuma kalangan abg dari daerah saja, beberapa seleb muda ibukota pun banyak yang tidak keberatan menjadi gandengan Panji walaupun cuma sebentar lalu kalau mas Panji bosan dicampakan lagi.


Jenazah eyang mas Panji memang sudah dimakamkan, RSPP juga sudah ditinggalkan para wartawan, jadi mau apa selanjutnya? Selanjutnya para wartawan bisa pulang kembali ke rumah masing-masing dan keluarga akan menyambut mereka dengan lega sambil mengatakan " Akhirnya selesai juga...".

Minggu, 27 Januari 2008

Untung ada Chris John

Semalam satu-satunya juara tinju dunia yang dimiliki Indonesia Chris John berhasil mempertahankan sabuk juaranya setelah berhasil menuntaskan perlawanan Roinet Caballero. Prestasi Chris John ini ibarat oase di tengah gersangnya prestasi Indonesia di bidang olahraga. Pada Sea Games lalu Indonesia hanya sukses menduduki peringkat 4 padahal Indonesia adalah Negara yang paling banyak penduduknya di Asia tenggara, sangat memalukan. Bulutangkis yang biasanya jadi andalanpun prestasinya tidak semengkilat dulu. Apalagi sepakbola yanga katanya olahraga rakyat janganlah ditanya, sudah tidak pernah menang, kompetisi lokalnya rusuh terus, sementara sang ketua umum sudah masuk penjara tetap keukeuh tak mau mundur lagi. Benar-benar sakit parah…

Ya sudah soal sepakbola Indonesia yang ancur banget ini lebih baik ngga usah dibahas lagi mendingan kita ngebahas si juara sejati Chris John. Setelah merebut juara dunia tinju kelas bulu versi WBA tahun 2004, pertandingan tadi malam adalah usaha mempertahankan gelar untk yang ke-9 kalinya. Tinggal satu kemenangan lagi Chris John akan mendapat title Super Champion. Well kalau melihat kemampuan Chris John semalam sepertinya ngga mustahil prestasi itu bisa diraihnya.

Jika dibandingkan dengan mantan juara dunia tinju kebanggaan kita dulu Elyas Pical, aku rasa si Chris John ini sebetulnya lebih hebat tapi sambutan masyarakat terhadap prestasi Chris John saat ini tidak semeriah dulu ketika Elyas Pical jadi juara dunia. Dulu ketika Elyas Pical bertanding bisa dipastikan jalanan sepi sebab semua orang sedang menyaksikan pertandingannya di TV dan kalau menang maka Elyas Pical akan dieluk-elukan bahkan sampai diarak keliling kota segala. Tapi sekarang jaman sudah berubah, mungkin karena sekarang lagi serba sulit hingga antusiasme masyarakat terhadap olahraga jadi menurun atau malah jangan-jangan rasa nasionalisme masyarakat sudah luntur???

Perbedaan lain antara Chris John dengan Elyas Pical adalah dari segi intelektualitas. Sangat jelas terlihat dari cara berbicaranya kalau Chris John termasuk petinju cerdas yang tidak sekedar mengandalkan otot semata sementara Pical termasuk jenis petinju yang mengandalkan bakat alam. Chris John berani merekrut pelatih asng bahkan ngga Cuma itu, iapun tidak sungkan-sungkan untuk berlatih di luar negeri. Chris John bahkan pernah tampil di MetroTV dalam program berbahasa Inggris “Indonesia Now”, Chris John cukup pede dan dapat memberikan jawaban yang baik dalam wawancara yang dilakukan dalam bahasa Inggris tersebut.

Chris John juga rupanya tidak ingin bernasib seperti seniornya Elyas Pical yang ketika prestasinya mulai meredup hidupnya pun ikut meredup bahkan sampai masuk penjara karena terjerat kasus Kriminal. Untuk itu Chris John berusaha menjadi profesional dan tak cuma sekedar berprestasi tapi juga komersil. Tercatat beberapa Chris John jadi model iklan beberapa produk, salah satunya adalah menjadi model iklan produk minuman energi. Chris John sangat sadar pentingnya sponsor sehingga setelah kemenangannya semalam ia tidak lupa menyebut-nyebut nama sang sponsor. Dengan begitu diharapkan sang sponsor puas dan akan terus memakainya jadi model iklan sekaligus juga untuk menarik minat sponsor lainnya. Si Chris John ini benar-benar cerdas dan jago komunikasi juga.

Kenyataan kalau Chris John saat ini jadi satu-satunya juara tinju dunia kebanggaan Indonesia mungkin bisa dijadikan jargon untuk iklan produk yang akan dibintangi Chris John nanti. Tagline iklan tersebut kurang lebih seperti ini : “Untung ada Chris John”.

Sabtu, 26 Januari 2008

Coba 3

Sudah beberapa hari ini jaringan Telkomsel di area Cipinang Cempedak seperti orang kena stroke, lumpuh atau paralized istilah kerennya. Di layar HP sepertinya nampak ada signal tapi tidak bisa dipakai sms, ngga bisa menelepon keluar dan bahkan menerimapun sulit. Semula aku kira hanya HPku saja yang bermasalah sebab waktu hari Rabu dimana pertama kali jaringan Telkomsel ini bermasalah aku baru saja habis menonton Otomatis Romantis di bioskop. Demi kenyamanan aku aktifkan silent mode pada HPku, waktu itu aku lakukan dalam kegelapan sehingga aku sempat berfikir jangan-jangan aku ada salah pencet sehingga memblok sistem HPku. Kekuatiranku ternyata tidak terbukti ketika keesokan harinya di kantor aku kembali mendapatkan signal Telkomsel secara normal. Selama ini aku merasa sudah cukup memiliki satu buah HP dengan menggunakan Telkomsel yang telah aku pakai sejak dari dulu, bagiku yang penting HPku bisa dipakai menelepon dan SMS kapan saja dan dimana saja. Promosi operator CDMA atau GSM yang menawarkan paket mengobrol murah sama sekali tidak aku lirik sebab aku bukan tipe miss ring-ring yang hobi ngobrol di telepon.

Sampai hari Jumat sore kemarin jaringan Telkomsel di tempatku itu masih lumpuh, aku cukup kesal sehingga aku terpaksa memilih untuk selingkuh ke operator lain untuk sementara. Maka pergilah aku ke sebuah kios kecil penjual kartu perdana dan voucher pulsa, disana aku cukup kebingungan memilih paket perdana selain punyanya Telkomsel. Akhirnya aku putuskan untuk tidak menggunakan big 3 GSM Indonesia (Telkomsel, Indosat dan Excelcom) dan memilih untuk mencoba si pendatang baru 3. Aku memilih 3 tanpa pertimbangan apapun hanya sekedar iseng pingin tahu kemampuan si Tri ini. Namanya juga coba-coba sehingga proses registrasinyapun aku isi asal-asalan. Belum selesai proses registrasi, aku sudah mendapatkan berondongan sms dari 3 sendiri yang mempromokan program-programnya.

Program yang di promosikan 3 antara lain telepon Rp.1 /menit tapi ke sesama 3 dari jam 1 pagi sampai jam 1 siang tapi maximal cuma 1 jam saja per hari ha...ha... SMS ke sesama 3 gratis terus tapi harus isi pulsa Rp. 10.000 per 30 hari uhmm... Ngga peduli sih sama program ini secara aku juga ngga punya teman yang pakai 3. Lalu ada promo bicara setengah harga tapi harus registrasi dulu, setelah registrasi yang memang gratis aku ternyata masih harus mengisi pulsa 10 ribu dulu baru promo setengah harganya berlaku. Aku turutin saja syarat dan ketentuan yang tak pernah disebut-sebut sebelumnya dalam promosi awal. Setelah itu aku baru tahu kalau bicara ke operator lain biaya permenitnya Rp. 1000 dan interlokal adalah Rp. 2000 (belum PPN) karena ikut promo setengah harga jadinya biaya ke operator lain jadi Rp. 500/menit dan interlokal Rp. 1000. Ehmmm ngga mahal juga tarifnya. Untuk SMS ke operator lain tidak ada promosi tapi tarifnya cukup reasonable yaitu Rp. 100 plus PPN 10%. Bandingkan dengan Simpati yang bertarif Rp. 350, memang Telkomsel ini lintah darat penghisap pulsa konsumen.

Selama ini aku sebagai konsumen Telkomsel yang terkenal mahal jadi segera menganggap 3 murah banget tapi ngga tahu juga kalau si 3 kita bawa kedaerah pinggiran apakah dia masih bisa aktif? Ada lagi satu kekurangan 3 yang aku rasa sangat perlu untuk segera diperbaiki yaitu 3 tidak punya fitur cara untuk mengecek biaya pemakaian terakhir konsumen, seperti misalnya di Simpati dengan memijit *887#. Padahal fitur tersebut berguna untuk pengecekan apakah biaya yang telah kita keluarkan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan. Kalau saja si 3 ini telah memiliki area jangkauan yang luas tapi masih mempertahankan tarif masuk akalnya ini, bukan tidak mungkin banyak konsumen GSM lain yang akan beralih ke si 3 ini.

Jumat, 25 Januari 2008

The Moscow Vector - Patrick Larkin

Patrick Larkin ternyata cukup sukses menjadi penerus Robert Ludlum dalam membuat kelanjutan kisah mata-mata The Covert-One. Robert Ludlum sendiri terkenal sebagai pembuat seri novel mata-mata yang laris di pasaran, selain seri The Covert-One, Ludlum juga mencipta tokoh mata-mata Jason Bourne yang legendaris. Seri The Covert-One berfokus pada tokoh Kolonel dokter Jon Smith seorang agen mata-mata Amerika Serikat anggota militer yang juga seorang ilmuwan. The Covert-One sendiri adalah badan mata-mata rahasia yang berada di bawah perintah Presiden Amerika Serikat langsung. The Moscow Vector adalah seri ke-5 dari seri The Covert-One dan mulai seri ke-4 "Lazarus Vendetta", cerita mulai diteruskan oleh Patrick Larkin.

Dalam buku ini diceritakan sekelompok ilmuwan garis keras Rusia berhasil menciptakan sebuah senjata biokimia baru didesign khusus untuk target-target tertentu. Tujuan dari pembuatan senjata biokimia ini adalah untuk membuat Rusia kembali menjadi negara super power dan bahkan diharapkan bisa mengalahkan Amerika. Target pertama mereka tentu saja negara-negara kecil pecahan Uni Soviet supaya negara-negara tersebut kembali bergabung dengan Rusia. Untungnya ada seorang ilmuwan yang membocorkan rahasia ini kepada pihak mata-mata Amerika Serikat sehingga terungkaplah rahasia tersebut.


Untuk mencegah realisasi rencana terebut maka diutuslah agen Covert-One yang paling top Jon Smith ke Rusia, disana ia mendapat bantuan dari agen Covert-One lainnya yaitu Fiona Devin. Fiona Devin ini sebetulnya adalah seorang jurnalis TV Amerika yang ditempatkan di Rusia namun untuk melancarkan berbagai kepentingan mata-mata AS maka ia direkrut jadi salah satu agen Covert-One. Selain Fiona, Jon Smith juga mendapat dukungan dari Kirov seorang mantan agen rahasia Rusia yang sekarang menjadi mata-mata freelance. Bertiga mereka bahu membahu berusaha mengungkap konspirasi berbahaya yang telah mulai menelan banyak korban dan salah satunya adalah presiden Ukrainia.


Ketika sedang memburu jaringan penyebar biokimia tersebut Jon Smith ternyata bertemu kembali dengan agen Randi Russell, agen CIA yang berkali-kali sering bertemu secara tidak sengaja, hal ini membuat posisi Jon Smith menjadi makin kuat. Ambisi Rusia ini nyaris menjadi kenyataan ketika senjata biokimia tersebut berhasil masuk Gedung Putih dengan target tentu saja Presiden Amerika Serikat. Namun berkat informasi yang diberikan Jin Smith kepada Fred Klien, pimpinan Covert-One, aksi tersebut berhasil digagalkan. Demikian pula dengan misi Jon Smith yang dilakukan nyaris berkeliling eropa mulai dari Rusia hingga Italia akhirnya sukses membekuk kelompok tersebut.

Kamis, 24 Januari 2008

Otomatis Romantis

Film "Otomatis Romantis" ini adalah film Indonesia pertama yang aku tonton di bioskop, bahkan ketika jaman sekolah dulu aku juga tak pernah ikutan nonton film wajib jaman itu yaitu "Pemberontakan G30S PKI". Selalu ada saja alasan untuk menghindari kewajiban nonton film pencuci otak ala OrBa tersebut. Eniwei balik lagi ke "Otomatis Romatis", aku tertarik nonton film ini lantaran promosi heboh dari moncong ke moncong teman-temanku yang bilang film ini lucu berat. Dilihat dari susunan pemain prianya seperti Tora, Tukul dan Tarzan film ini memang menjanjikan kelucuan. Dan memang film drama-komedi ini lucu beneran walaupun agak-agak berasa dejavu dengan sebuah FTV pemenang piala Vidia beberapa tahun lalu yang judulnya "Ujang Pantry".

"Otomatis Romantis" bercerita tentang Nadia seorang pemred majalah wanita yang sedang mengalami quarter life crisis, tidak punya pacar tapi kedua orangtuanya sudah mendesaknya untuk segera mencari menikah akibatnya Nadia sering uring-uringan di kantor. Alasan Nadia malas mencari cowok lantaran ia merasa ada kutukan keluarga, keluarganya di sisi perempuan secara fisik oke-oke tapi selalu memiliki pasangan pria yang bertampang amburadul dan berperilaku norak. Ayahnya saja bertampang berantakan dan sangat mempercayai primbon, suami kakaknya berwajah mirip lele dumbo tapi berasanya cakep banget dan pacar sang adik yang berpenampilan acak-acakan serta berperilaku seperti beruk. Sementara di kantor ada seorang pegawai admin baru bernama Bambang, si anak jogja yang polos, baik hati dan sangat patuh terhadap kakaknya yang brengsek. Si Bambang ini punya ambisi untuk jadi penulis tapi selalu ditolak oleh Nadia. Nasib Bambang mulai membaik ketika menjadi model dadakan dari tim kreatif majalah Nadia yang sedang kepepet. Dari seringnya Nadia dan Bambang bertemu plus desakan orangtua yang makin gencar maka timbullah bibit cinta di hati Nadia. Segala ego dan gengsi coba dikalahkan Nadia untuk mendapatkan cinta sejatinya serta mematahkan tradisi para perempuan keluarganya yang selalu bersanding dengan pria bertampang unik.

Sebetulnya cerita film "Otomatis Romantis" ini tidak terlalu istimewa namun dialog-dialog serta adegan-adegan lucunya lumayan segar. Seperti yang saya bilang diatas kalau agak berasa dejavu dengan FTV Ujang Pantry, dimana keduanya bercerita tentang seorang bos wanita yang jatuh cinta pada pria yang jadi bawahannya di kantor. Ini bisa dimaklumi sebab penulis skenarionya sama yaitu Monty Tiwa. Walaupun berkesan sama tapi sebetulnya ada bedanya juga, jika di "Ujang Pantry" si bos wanita terpaksa harus menerima kenyataan mengadung anak office boynya karena mabuk maka di "Otomatis Romantis" si bos wanita jatuh cinta pada sang staf admin secara alamiah. Sejujurnya aku lebih suka dengan cerita "Ujang Pantry" yang lebih berbobot daripada "Otomatis Romantis" yang terlalu mempergampang penyelesaikan masalah. Mungkin Monty Tiwa ingin mengulang kesuksesan "Ujang Pantry" yang mendapatkan banyak pujian dengan membuat film dengan cerita sejenis tapi sayang penggarapannya kali ini hanya sekedar untuk membuat film hiburan pengeruk rupiah yang bertaburan bintang-bintang.

Secara umum "Otomatis Romantis" ini sangat menghibur dan cukup sukses mengundang tawa, lumayan untuk mengusir stress. Tak perlu mengerutkan kening untuk menikmati cerita film ini, cukup duduk manis dan pasrah saja mengikuti jalan cerita. Beberapa keanehan yang terjadi tidak usah dipikirkan karena memang tujuan film ini untuk hiburan belaka. Namun walaupun begitu ada hal yang menurutku cukup menarik yaitu mengenai majalah wanita Indonesia yang sering membuat artikel seputar tips kewanitaan yang disadur langsung dari majalah wanita luar negeri tanpa melakukan riset apakah tips tersebut cocok atau tidak diterapkan disini. Untuk alasan inilah aku tidak pernah sudi membuang uangku untuk membeli majalah wanita, lebih baik uangnya aku habiskan untuk beli buku.

Rabu, 23 Januari 2008

Heath Ledger

Siang ini ketika sedang browsing-browsing berita hiburan di internet aku mendapatkan berita yang cukup mengejutkan yaitu mengenai tewasnya aktor Heath Ledger, mengejutkan sebab dia itu masih muda dan tidak ada berita soal sakit sebelumnya. Menurut berita Heath ditemukan tewas dalam kamar tidurnya dan penyebab tewasnya masih dalam penyelidikan polisi. Kalau yang meninggalnya si Owen Wilson sih ngga terlalu kaget secara dia itu emang udah niat mau bunuh diri setelah diputusin sama si Kate Hudson.

Membayangkan Heath Ledger ini, aku langsung terbayang akan fim koboy homo "Brokeback Mountain" yang mengantarkannya masuk nominasi Oscar sebagai Aktor Terbaik pada tahun 2006. Adegan mesranya bersama Jack Gyllenhaal (bener ngga nulisnya) di "Brokeback Mountain" memang yahud, apalagi pas adegan ciuman yang pake nafsu bener-bener kaya homo betulan. Kebetulan aku nonton film ini di DVD besama seorang teman cewek lantaran ngga ada cowok yang aku kenal yang sudi nonton film ini, emang dasar cowo-cowo sering sok homophobic. Memang cocoknya "Brokeback Mountain" ini ditonton rame-rame di DVD biar seru ketawa-ketawa sambil mengulang- ngulang adegan cowboy-cowboy keren bermesraan di tengah hutan. Selain adegan ciuman yang mesra antara si Heath dan Jake, menurutku adegan juara lain di film ini adalah pas si Heath meludahi (maaf) "burungnya" ketika mau penetrasi ke bagian belakang tubuh si Jack. Hue he..he.. asli aku dan temanku ketawa-ketawa geli melihat adegan ini. "Brokeback Mountain" ini memang film serius bukan film bokep jadinya kita sebagai penonton ngga jijik-jijik banget melihat adegan panas antar koboy homo tersebut.

Entah kebetulan atau tidak, aku nyaris tidak pernah melihat Heath Ledger main film yang bersetting jaman sekarang. Mulai dari "The Patriot", "A Knight's Tale", "The Brothers Grimm", "Brokeback Mountain" hingga "Cassanova" semuanya bersetting jadul, cuma "Monster's Ball" saja yang bersetting agak jaman sekarang. Mungkin ada juga film Heath Ledger yang bersetting jaman sekarang tapi akunya aja yang kebetulan ngga perna nontonnya. Memang sih tampangnya si Heath Ledger ngga terlalu metrosexual sehingga cocok main jadi orang jaman dulu. Menurut rencana si Heath Ledger ini bakal memerankan tokoh The Joker dalam film Batman nya Christian Bale selanjutnya yang berjudul "the Dark Knight". Entah sudah selesai atau belum syutingnya, mudah-mudahan sih udah kelar sebab menurutku si Heath Ledger ini cocok juga meranin The Joker yang sinting abis lantaran dia punya senyum yang mirip senyum khasnya Joker. Well, walaupun si Heath ato keluarganya ngga kenal aku tapi aku mau ngucapin aja turut berduka cita aja Rest In Peace man...

Selasa, 22 Januari 2008

Tanguy et Laverdure



Masih ada yang inget ngga ama komik terjemahan Perancis jaman dulu yang judulnya Tanguy et Laverdure? Ini komik nyeritain soal petualangan 2 orang pilot pesawat tempur anggota angkatan udara Perancis yang bernama Kapten Michel Tanguy dan Letnan Ernest Laverdure. Kapten Michel Tanguy adalah sosok jagoan sempurna, tampan, digilai cewek, jago dan baik hati sedangkan partnernya Letnan Laverdure adalah seorang pilot konyol yang kelakuannya rada-rada lekong gitu deh... Meskipun terjemahan tapi asli komik lucu banget sama seperti Tintin dan Asterix, memang penerjemah komik jaman dulu memang jago-jago. Sayangnya dulu aku tidak begitu banyak mengenal seri Tanguy et Laverdure ini sebab komiknya memang jarang karena tidak sepopuler Tintin atau Asterix yang masih bisa didapatkan komiknya hingga kini. Aku coba cari jejaknya mereka di Google ternyata kebanyakan sumbernya berbahasa Perancis, jarang sekali yang berbahasa Inggris. Aku dapet secarik isi komik ini dari http://bearalley.blogspot.com/2007/05/tanguy-et-laverdure-aeronauts.html, lumayanlah sebagai pelepas rindu . Sayang banget komik Tanguy et Laverdure ini ngga diterbitin lagi padahal menurutku komik ini masih lebih bagus dan menghibur daripada komik-komik Jepang yang sekarang lagi banyak beredar.

Senin, 21 Januari 2008

Percakapan dalam Angkot

Kemarin siang ketika aku baru saja naik mikrolet M16 jurusan Kalibata-Kp Melayu ada seorang ibu-ibu bertanya kepadaku dimanakah letak Gelanggang Remaja Jakarta Timur. Entah kenapa kok ibu itu bertanya padaku padahal aku kan baru naik, mungkin karena tampangku yang bisa dipercaya kali ya...

Ibu : "Maaf dek... numpang tanya, klau mau ke Gelanggang Remaja Jakarta Timur turunnya dimana ya?"

Aku : "Di depan nanti ada halte busway, turun aja disitu. Nanti saya kasih tau deh kalau dah nyampe..."

Rupanya ada seorang bapak yang tersinggung kenapa ibu tersebut bertanya padaku bukan pada dia yang dari tadi sudah seangkot sama si ibu. Ketika aku ngomong dengan si Ibu diapun ikutan nibrung

Bapak : "Oh bentar lagi tuh bu nyampe..."

Ketika baru sampai di lampu merah Polonia, si Bapak menyuruh turun si ibu

Bapak : "Turun sini bu tinggal nyebrang dan jalan dikit"

Secara aku tahu persis lantaran Gelanggang Remaja adanya persis di depan kantorku, lampu merah Polonia masih sekitar 30M lagi dari gelanggang, aku berusaha mengkoreksi informasi si Bapak sok tahu tersebut.

Aku : "Masih agak jauh, nanti di depan saja pas halte busway"

Si bapak so tau masih aja nyolot

Bapak : "Tuh bu itu gedungnya dah keliatan..." (sambil menunjuk gedung PPFN)

Si ibu nyaris mempercayai omongan si bapak sok tau tersebut sudah siap-siap mo turun, tapi aku cegah soalnya kan memang masih lumayan agak jauh juga mana lagi matahari lagi terik-teriknya.

Aku : "Bukan disini tapi di depan sana pas di halte busway...."

Si bapak makin nyolot

Bapak : "Ngga percaya lagi dia, itu tuh gedungnya... (Masih menunjuk gedung PPFN)"

Aku juga ikutan nyolot juga

Aku : "Itu sih gedung PPFN Pak... Gelanggang Remaja masih di depan sana. Saya tau persis kok sebab setiap senin saya main batminton disana .... " (padahal ngga juga sih sebetulnya)

Si supir yang mendengar keributan penunpangnya, berusaha menengahi dengan bertanya ada apa sebenarnya, si supirpun mengamini perkataanku kalau Gelanggang Remaja masih didepan.

Supir : "Gelanngang sih masih di depan, noh deket halte busway"

Setelah sampai di depan gelanggang yang ada halte buswaynya dengan nama "Gelanggang Remaja" , aku juga sengaja menegaskan lagi

Aku : "Tuh bu... di seberang gelanggangnya, naik aja jembatan penyeberangan jangan lewat bawah sebab kalau lewat bawah sering kejadian orang kesenggol busway"

Si Bapak sok tahu langsung pasang muka bete...

Moral cerita :
Kalau mau menanyakan suatu tempat lebih baik tanya saja sama abang mikroletnya sebab mereka setiap hari melewati jalan itu jadi otomatis lebih dapat dipercaya daripada penumpang yang mana tau punya sifat sok tahu seperti bapak diatas.

Minggu, 20 Januari 2008

American Gangster

Film “American Gangster” dimulai dengan sebuah adegan yang cukup sadis yaitu adegan yang menggambarkan seseorang yang disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup dan akhirnya ditembak mati dengan berondongan peluru. Pelaku kejahatan tersebut adalah Frank Lucas, kaki tangan seorang mafia pengedar narkoba di Harlem. Adegan ini mungkin dimaksudkan untuk memberikan kesan sadis terhadap tokoh Frank Lucas yang diperankan oleh Denzel Washington yang bertampang manis. Frank Lucas semula adalah hanyalah seorang bodyguard merangkap supir dari seorang bos mafia kulit hitam. Ketika sang bos meninggal, Lucas yang telah mendampingi sang bos bertahun-tahun berinisiatif untukmengambil alih bisnisnya dan bahkan mengembangkannya sendiri sehingga menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Disisi lain dikisahkan tentang seorang polisi jujur yang bernama Richie Roberts yang menemukan setas uang yang nilainya hampir 1 juta dollar. Penemuan ini segera diserahkan Roberts kepada atasannya, perbuatan mulia ini malah dibenci oleh rekan-rekannya yang menganggap Roberts sok suci. Partner Roberts sebelumnya tidak menyetujui tindakannya tersebut sehingga dia menjadi makin tertekan menghadapi perlakuan teman-temannya yang lain. Sang partner yang sebetulnya adalah pecandu narkoba tak tahan hujatan akhirnya memutuskan bunuh diri dengan cara Over Dosis. Kejadian ini makin membuat Roberts makin membulatkan tekadnya dalam memberantas penyebaran narkoba.


Frank Lucas yang tidak mau tergantung dari orang lain memutuskan untuk mencari sumber narkoba langsung dari Asia Tenggara, perbuatan itu sangat nekat sebab kala itu sedang terjadi perang Vietnam. Kenekatan Lucas berbuah manis karena ia mendapatkan heroin dengan kualitas terbaik. Cara mengangkut heroin ke Amerikanya pun tak kalah nekat yaitu dengan menggunakan pesawat kargo militer Amerika yang para awak pesawatnya telah disogok dulu. Heroin jualan Lucas ini diberi merk “Blue Magic” berharga lebih murah namun mempunyai kualitas yang lebih baik daripada yang telah beredar sebelumnya. Maka tidak heran kalau dalam waktu sekejap “Blue Magic” menjadi sangat top. Untuk membantunya menjalankan bisnis ini, Lucas merekrut para saudaranya. Lucas yang telahmenjadi kaya raya segera menjadi selebritis dan dengan mudahnya ia dapat menggaet miss Puerto Rico.


Pada mulanya tidak ada yang mengenal sosok Frank Lucas namun ketika sudah mulai bergaul dengan dunia selebritis, sepak terjang Lucas tercium juga oleh beberapa polisi korup yang sengaja memeras Lucas. Hal ini membuat sifat sadis Lucas menjadi muncul kembali. Tidak peduli saudara atau bukan apabila ada yang membuat kesalahan, Lucas tidak segan untuk “menghukum”nya. Roberts yang juga menyelidiki perihal “Blue Magic” ini juga akhirnya bisa mencium jejak Frank Lucas. Permasalahan baru muncul ketika pemerintah Amerika memutuskan menarik pulang para tentaranya dari Vietnam, ini berarti transportasi untuk pasokan narkoba bisnis Lucas akan terputus. Akhirnya Lucas memutuskan untuk melakukan pengambilan narkoba terakhir dengang menggunakan pesawat Cargo militer AS yang terakhir. Roberts yang berhasil mendapatkan infromasi ini langsung cepat bertindak melakukan penggeledahan terhadap pesawat cargo tersebut. Sepandai-pandainya Lucas menipu tapi akhirnya Roberts berhasil mendapatkan bukti untuk meringkus sang Bandar narkoba tersebut. Tertangkapnya Lucas tidak hanya memutuskan bisnis narkoba keluarga ini saja namun juga menyeret banyak polisi-polisi korup yang selama ini menjadi back up para Bandar narkoba. Secara keseluruhan film

“American Gangster” ini sangat menarik, walaupun bersetting pada tahun 70an namun kisah jaringan pengedar narkoba dan polisi-polisi korup sebetulnya masih relevan dan memang benar-benar terjadi di belahan bumi manapun termasuk di Indonesia saat ini. Film yang konon dibuat berdasarkan kisah nyata ini mempunyai jalan cerita yang lugas dan didukung pula oleh acting kuat para pemeran utamanya Denzel Washington serta Russell Crowe. Sayangnya karena ada beberapa adegan yang lumayan parah sehingga terdapat sensor disana-sini yang lumayan agak mengganggu jalan cerita.

Sabtu, 19 Januari 2008

Playing God

Masih belum hilang dari ingatan kita kalau isi berita di media massa pada minggu lalu didominasi perkembangan terakhir kesehatan mantan presiden Soeharto yang sedang terbaring lemah di RSPP. Yang paling heboh tentu saja media audio visual Televisi yang berlomba-lomba menyiarkan berita yang paling update, bahkan sampai dibikin Breaking News segala. Itu sih masih belum seberapa, sementara pak Harto jantung Pak Harto masih berdetak (walau dibantu pakai alat pacu jantung) para reporter dari berbagai jaringan TV sudah bersiap-siap membuat liputan dari Astana Giri Bangun yang katanya bakal jadi tempat pemakaman Pak Harto. Betul-betul keterlaluan seolah-olah sudah pasti saja kalau Pak harto akan meninggal hari itu juga.
.

Kehebohan media ini juga ternyata ikutan menular ke rakyat juga, beberapa toko bunga di kota Solo konon sudah kebanjiran pesanan bunga duka cita. Hal tersebut sungguh jauh dari kelumrahan sebab sesungguhnya menurut budaya orang Jawa menyiapkan pemakaman seseorang sebelum orang yang bersangkutan benar-benar wafat adalah hal tabu. Nyatanya hingga hari ini Pak Harto masih bernyawa dan konon kondisinya kian membaik. Entah bagaimana nasib bunga-bunga pesanan di kota Solo tersebut.
.

Nasib Pak Harto memang ironis, dulu ketika masih berkuasa, pers benar-benar diawasi ketat. Tentu masih ketika ibu negara kala itu, Ny Tien Soeharto wafat, tak ada satupun media yang mendapatkan gambar jenazah. Jangankan foto jenazah, berita seputar penyebab kematiannya yang simpang siurpun tak ada yang berani memberitakannya. Saat itu semua media kompak menyiarkan berita yang telah diidkte oleh sang menteri penerangan Harmoko. Kini setelah era reformasi, media telah mendapatkan kebebasan yang tak didapat pada era OrBa pimpunan Pak Harto. Namun sepertinya kebebasan pers ini berjalan bak ayam yang baru keluar kandang, benar-benar bebas yang sebebas-bebasnya dan tak jarang lupa kaidah jurnalistik.
.

Kasus sakitnya Pak Harto inilah contoh kebebasan yang kebablasan, pihak media bersikap seolah-olah merekalah yang paling tahu kalau pak Harto bakal meninggal tak lama lagi. Mereka seolah lupa kalau nasib seseorang itu ditangan Tuhan. Kalau memang Sang Kuasa belum menghendaki Pak Harto berpulang maka terjadilah seperti apa yang terjadi saat ini. Media betul-betul kecele, dari yang tadinya semangat betul nongkrong di halaman RSPP menyiarkan laporan langsung nyaris setiap jam selama 24 jam, sekarang loyo ibarat ayam yang habis diadu. Mungkin Tuhan diatas sana sedang tertawa-tawa melihat kelakukan pers Indonesia yang telah bermain-main dengan takdir Tuhan atas nasib seseorang. Makanya jangan sok tahu, dikerjain sama Tuhan baru pada tahu rasanya semuanya…

Kamis, 17 Januari 2008

Tuan Bush makan Anak Kucing

Sebuah hasil photoshop yang keren abis... Aslinya aku dapetin dari Flickr. Komentar untuk photo ini adalah : Halo Pak Bush, hati-hati... ingat dulu aja anda nyaris tewas karena tersedak Pretzel, kok sekarang malah nekat mau makan anak kucing hidup-hidup sih??? Mendingan juga makan tempe mendoan, empuk, legit dan bergizi tinggi... Ngga percaya? tanya aja sama Barack Obama, mantan anak Menteng yang sekarang jadi kandidat calon penggantimu...

Sumber :
http://www.flickr.com/photos/bmj/5799991/

Rabu, 16 Januari 2008

O, Tempe, where art thou? (part 2)

Tempe yang selama ini dikenal sebagai makanan rakyat Indonesia tiba-tiba menghilang dari pasaran, penyebabnya adalah unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan para pengrajin tempe akibat kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang melonjak tinggi. Usut punya usut ternyata Amerika Serikat sebagai importir kedelai sengaja menaikan harga kedelai karena meningkatnya permintaan kedelai dari dalam negeri Amerika. Sebuah fakta baru terungkap, bukan cuma Malaysia yang membajak tempe, ternyata Amerika Serikat juga ikutan membuat tempe. Bahkan disana tempe bukan cuma jadi makanan rakyat jelata tapi juga sudah merambah jadi makanan para pesohor Hollywood. Berikut ini beberapa pesohor yang tertangkap basah kamera wartawan sedang mengkonsumsi tempe.

1. Vin Diesel
Si Botak seksi pemeran jagoan super dalam XXX ini ternyata penggemar berat tempe, terutama kalau diolah jadi tempe bacem. Seperti bisa dilihat pada gambar dimana terlihat Vin Diesel begitu menikmati hidangan tempe bacem ukuran jumbonya. Vin Diesel biasa makan tempe bacem bersama urap sayuran dan tahu tapi tidak pakai nasi soalnya nasi ngga bagus untuk pertumbuhan ototnya. Sebagai aktor macho pemeran jagoan, Vin Diesel harus selalu tampil prima dengan otot-otot kekar yang menonjol namun ternyata dia menderita alergi telur, setiap kali makan telur selalu timbul bisul-bisul padahal untuk menghasilkan otot besar diperlukan banyak protein dari telur. Masalah Vin Diesel ini terdengar sampai pada telinga pakar binaraga Indonesia Ade Rai. Ade Rai memperkenalkan tempe kepada sang aktor sebagai makanan kaya protein alternatif pengganti telur. Setelah mencoba beraneka hidangan tempe yang ditawarkan Ade Rai, Vin Diesel paling suka dengan tempe bacem yang rasanya manis-manis gurih. Tentu saja ukuran tempe bacem untuk Vin Diesel disesuaikan dengan ukuran tubuhnya juga yang besar.

2. Mischa Barton
Si cantik Mischa Barton sang kembang dalam serial TV favorit anak muda "The OC" ini rupanya masih ada turunan Purwokerto, buktinya dia sangat suka sekali melahap tempe mendoan. Sebetulnya si Mischa ini paling senang makan tempe mendoannya pakai tangan langsung lengkap dengan cabai rawitnya namun berhubung sudah jadi selebritis dunia yang ngga bisa makan sembarangan lagi maka kalau sedang di depan publik si Mischa ini terpaksa harus jaga image, makan tempe mendoannya dengan menggunakan garpu . Tempe mendoan yang umum dijual di Indonesia memang sangat berminyak tapi khusus untuk Mischa, tempe mendoannya digoreng dengan sedikit minyak dengan menggunakan penggorengan anti lengket dari teflon. Bagaimanapun sebagai bintang muda yang masa depannya masih panjang Mischa harus tetap menjaga kelangsingan bentuk tubuhnya.



3. Britney Spears
Neng Britney Spears yang sedang stress berat lantaran gagal dalam perebutan hak asuh anak dengan sang mantan suami Kevin Federline sering bolak-balik masuk panti rehabilitasi narkoba dan alkohol. Di salah satu pusat rehab yang terakhir ia kunjungi, dokter menyarankan apabila sedang stress daripada ngeganja lebih baik ngemil tempe yang mengandung sejumlah boron yang berguna untuk meredam stress. Kebetulan juga Britney bertemu dengan Mischa Barton di sebuah pesta di Hollywood dengan senang hati Mischa memberikan Britney beberapa potong tempe mendoan kesukaannya. Rasa tempe mendoan yang legit segera menjadi makanan favorit Britney bahkan saking doyannya ketika sedang nyetirpun dengan cueknya Britney tetap ngemil tempe mendoan .

4. Liv Tyler
Liv Tyler berkenalan dengan tempe ketika sedang liburan di Bali. Liv yang vegetarian ini langsung jatuh cinta terhadap makanan eksotik khas Indonesia ini walaupun pada awalnya Liv sempat ragu terhadap makanan yang nampak seperti kumpulan kacang busuk. Namun setelah sekali mencoba Liv segera memutuskan untuk memasukan tempe dalam menu makanannya sehari-hari sebagai sumber protein pengganti daging. SEbagai vegetarian kadang-kadang Liv sering kangen dengan steak namun dengan kekreatifitasannya, Liv berhasil menemukan resep baru yaitu Steak Tempe. Walaupun steak tempe empuk namun cara makannya tetap pakai pisau dan garpu seperti layaknya orang makan steak daging.
5. Hillary Swank
Semua orang tahu kalau Hillary Swank mendapatkan piala Oscar sebagai aktris terbaik berkat penampilan gemilangnya dalam film "Million Dollar Baby", tapi tak banyak yang tahu kalau salah satu penyebabnya adalah tempe. Kok bisa? Gini ceritanya... Di film tersebut Hillary Swank harus memerankan tokoh petinju wanita, untuk menghidupakn tokoh tersebut ia harus latihan tinju dan tentu saja membentuk tubuhnya jadi berotot. Ketika sedang latihan di Gym, Hillary Swank curhat kepada Vin Diesel soal kebosanan akan telur. Vin Diesel yang sudah merasakan manfaat tempe terhadap otot tubuhnya tanpa ragu-ragu merekomendasikan tempe kepada Hillary Swank. Terbukti Hillary Swank sukses memerankan tokoh petinju wanita tersebut dengan meyakinkan hingga mendapatkan piala Oscar. Sama seperti Liv, Hillary juga memodifikasi tempe menjadi burger tempe agar terasa lebih familiar dilidahnya.
6. Jennifer Garner
Nyonya Ben Afflect yang sangat sering memerankan sosok perempuan jagoan ini memang punya tubuh yang sangat atletis. Tokoh Agent Sidney Bristow dalam serial TV "Alias" dan tokoh Elektra dalam film "Daredevil" dan "Elektra" adalah contoh bagaimana perkasanya Jennifer Garner. Walaupun bertubuh atletis, Jennifer Garner juga masih terlihat feminin dan seksi. Ini semua berkat kegemaran Garner mengkonsumsi tempe sejak masa remaja yang dikenalnya dari mantan tetangganya yang imigran Indonesia ketika ia masih tinggal di kampungnya di Houston Texas. Jennifer Garner ini sudah sangat gape mengolah tempe hingga menjadi berbagai hidangan model baru. Salah satu penemuannya adalah seperti yang terlihat pada gambar adalah makanan sejenis kroket yang berasal dari tempe. Setelah resmi jadi istri Ben Afflect, Jennifer Garnerpun tak lupa mengenalkan Tempe kapada sang suami dan keluarganya bahkan pada perayaan Thanksgiving dan Natal, hidangan kreasi tempe buatan Jennifer Garner jadi makanan favorit keluarga besar Afflect-Garner.
7. Dick Cheney
Penggemar tempe di Amerika Serikat ternyata bukan cuma kalangan rakyat dan selebritis saja tapi sudah juga ke kalangan pejabatnya. Ini dia biang kerok kelangkaan tempe di Indonesia, wapres AS Mr. Dick Cheney yang sengaja menaikan harga jual kedelai Amerika kepada Indonesia supaya kedelai Amerika tidak banyak keluar sehingga pengrajin tempe Amerika mempunyai banyak stok kedelai. Namun tidak seperti para kaum selebritis Hollywood yang ngga malu-malu menunjukan kegemaran mereka akan tempe, Dick Cheney masih harus menyembunyikan hobinya tersebut. Lantaran menurut menteri pertahanan AS Donald Rumsfeld yang pada photo berada disebelahnya,
makan tempe dimuka umum tidak bagus untuk citra pejabat publik Amerika nanti kesannya pejabat Amerika bermental tempe, "Apa kata dunia" begitu kata Rumsfeld yang meniru ucapan Naga Bonar.

Selasa, 15 Januari 2008

O, Tempe, where art thou?

Tempe dan tahu hilang dari pasaran!!!! Kok bisa??? Kata berita di media massa para pengrajin tempe dan tahu sedang berdemo dan mogok berproduksi lantaran harga kacang kedelai melambung naik. Kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu yang sangat besar membuat para pengrajin menjadi merugi. Gara-gara berita ini aku baru tahu ternyata kedelai yang dibuat untuk tempe dan tahu adalah import dari Amerika, walah ternyata selama ini tempe yang kita kira makanan asli Indonesia ini ternyata adalah makanan blasteran lantaran bahan bakunya dari luar negeri sana pantesan aja bisa dicolong sama Malaysia.

Tempe selama ini sering disebut sebagai makanan rakyat karena harganya yang murah namun gizinya cukup tinggi. Tempe bisa dikatakan adalah bahan makanan yang dapat diolah menjadi apa saja mulai dari yang hanya digoreng biasa hingga dibuat makanan unik asli daerah seperti sambal tumpang atau mendoan bahkan sudah dimodifikasi jadi makanan modern seperti burger tempe atau spaghetti sauce tempe. Saking merakyatnya bahkan sampai-sampai timbul istilah mental tempe, istilah mental tempe ini orang yang punya mental lemah. Entah siapa yang menciptakan istilah ini? dan apa juga hubungannya sama tempe? Ngga jelas apakah karena tempe empuk atau tempe busuk.


Fakta yang mengungkapkan bahwa kedelai untuk membuat tempe adalah berasal dari Amerika kayanya bakalan menaikan strata sosial tempe dari tadinya makanan rakyat yang murah meriah menjadi makanan eksklusif yang mahal. Mungkin kalau selama ini orang-orang kaya yang pola hidupnya western minded ngga mau makan tempe sekarang bakalan memasukan tempe dalam menu makanan mereka sehari-hari disamping steak, sandwich dan sebagainya. Kasian banget ya orang-orang miskin Indonesia makin sedikit aja pilihan lauk yang dapat dibeli. Kenapa juga kita harus import kacang kedelai dari Amerika, kaya Indonesia ngga bisa nanam kedelai aja. Padahal katanya Indonesia negara subur bahkan menurut istilah tongkat kayu aja kalau ditancapkan ke tanah bisa jadi pohon. Barangkali para petani sudah malas menanam kedelai dan memilih menanam pohon Anthurium atau Adenium yang jauh lebih menguntungkan daripada bertani kedelai.


MURI pernah mencatat sebuah rekor yang rasanya perlu dibudidayakan untuk mengatasi krisis yaitu rekor pupuk yang dapat membuat tanaman kedelai menjadi super besar dan sangat produktif seperti yang terdapat di situs MURI http://www.muri.org/rekor/025.html


"1220. PENEMU PUPUK BIO P 2000 Z YANG DAPAT MENGHASILKAN KEDELAI TERTINGGI 3,8 METER DENGAN JUMLAH BUAH TERBANYAK (2.300 POLONG)Pemegang Rekor : PT. Alam Lestari Maju IndonesiaTanaman kedelai (di dunia sangat besar baik) memiliki ciri : berdaun 3 (trifdiolatus), batang beruas tempat polong buah, bentuknya perdu, batang dan buah diselimuti bulu halus, memiliki bintil akar yang kaya nitrogen
(N2), buah berbentuk polong, biji berwarna kuning, coklat atau hijau yang kaya
akan protein dan gula.Pada umumnya tanaman ini di Indonesia memiliki tinggi
rata-rata 50-75 cm dan maksimal tidak lebih dari 100 cm dengan polong pertamanan
berkisar antara 20-70 buah dengan berat 11-18 gr per 100 biji.Penemuan
revolusioner spektakuler ini oleh penemunya bernama Ali Zum Mushar yang disebut
teknologi “BIO PERFORASI” yang dikenal dengan teknologi Hayati Bio P2000Z.
Dengan ditemukannya pupuk ini mampu menghasilkan pohon kedelai setinggi 3,8
meter dengan jumlah buah terbanyak 2300 polong.Penyerahan piagam berlangsung di
Puspitek Serpong – Tangerang pada tanggal 11 Agustus 2004."


Seandainya prestasi ini dikembangkan bukan hanya sekedar dicatat dalam MURI saja mungkin masalah mahalnya kacang kedelai import bisa teratasi dengan mengembangkan kedelai lokal, jadi tempe bisa kembali menjadi makanan rakyat yang murah dan mudah didapat. Keuntungannyapun bisa berlipat selain memberi penghasilan kepada pengrajin tempe juga memberi penghasilan kepada petani lokal. Tempe oh tempe where art thou?

Senin, 14 Januari 2008

Superhero Ramah Lingkungan

Mari kita membicarakan issue yang lagi top-topnya dibahas di seluruh dunia yaitu soal global warming. Salah satu upaya untuk mengurangi efek negatif dari global warming adalah dengan menggalakan kegiatan yang ramah lingkungan. Mulai dari bahan bakar kendaraan hingga bungkus makanan diupaya agar bisa masuk dalam kategori ramah lingkungan. Tidak cuma manusia biasa yang diharapkan sadar untuk menjaga lingkungannya, superheropun diharapkan ikut peduli akan keadaan lingkungan bumi ini. Ternyata setelah dicermati sebagian besar superhero sangat tidak ramah lingkungan. Analisanya adalah sebagai berikut :





1. Batman
Si manusia kalong ini paling tidak ramah lingkungan, kok bisa? Batman yang sebetulnya hanya manusia biasa yang tidak mempunyai kekuatan super memakai beraneka macam gadget canggih untuk membantunya dalama usaha memberantas kejahatan. Gadget-gadget canggih Batman antara lain bat-mobile yang entah pakai bahan bakar apa tapi yang jelas canggihnya banget. Kalau dilihat dari kemampuan ngebutnya, batmobile ini berbahan bakar sejenis bensin untuk balap F1 yang dah pasti sangat boros dan menghasil emisi karbon yang sangat banyak. Selain batmobile masih ada juga batcycle, batboat, bat-sub dan batplane a.k.a. batwing, semuanya memerlukan bbm untuk pengoperasiannya karena ngga mungkin pakai tenaga matahari lantaran Batman beroperasi pada malam hari. Mungkin sudah waktunya Batman mencari bahan bakar alternatif karena sebagai superhero Batman harus menyelamatkan kehidupan umat manusia bukan hanya dari para penjahat saja tapi juga dari ancaman global warming.

2. Spiderman
Kalau si manusia laba-laba ini memang nampak tidak mengeluarkan emisi yang berbahaya bagi ozone seperti si Batman, palingan cuma gas CO2 yang berasal dari nafasnya. Tapi jangan lupa si Spidey ketika jadi manusia biasa alias Peter Parker untuk pergi kemana-mana selalu memakai scooter butut kesayangannya. Terlihat sekali kalau scooter bobrok tersebut jarang mendapat perawatan yang mumpuni sehingga bisa dipastikan kadar emisi karbonnya sangat tinggi. Oh ya satu lagi, ada yang pernah mikir ngga ya kalau jaring laba-laba yang dipakai si Spidey ketika melewati gedung-gedung bertingkat itu siapa yang bersihin ya??? Berarti sebetulnya si Spiderman termasuk superhero yang membuat sampah terbesar melalui sisa jaring laba-labanya.


3. Wonder Woman
Cewek jagoan yang satu ini sebetulnya tidak secara langsung merusak lingkungan tapi secara pakaiannya yang seksi banget bisa bikin mata laki-laki normal manapun untuk meliriknya apalagi memang body si Wonder Woman ini memang yahud punya. Kalau Wonder Woman berdiri di pinggir jalan dengan kostum seksinya bisa-bisa terjadi tabrakan beruntun dan pengaruhnya kepada lingkungan adalah akibat tabrakan itu menyebabkan sampah penambahan sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dari sisa-sisa kendaraan yang hancur berantakan.



4. Hulk
Semua orang tahu kalau David Banner berubah jadi Hulk pakaiannya akan langsung koyak-koyak. Bayangkanlah berapa baju yang dihabiskan oleh David Banner dalam setahun kalau setiap kali dia berubah menjadi Hulk besoknya dia harus membeli baju baru. Itu sih belum seberapa, kalau si Hulk lagi marah kadang-kadang dia suka pakai acara nyabut-nyabut pohon segala. Orang lain sekarang lagi sibuk penghijauan eh si mahluk hijau gede ini mentang-mentang kuat banget malah seenaknya nyabutin pohon demi melampiaskan amarahnya.


5. Johnny Storm a.k.a. Human Torch (Fantastic Four)
Si manusia obor ini dah pasti jadi pahlawan penghasil gas karbondioksida alami terbesar. Kalau Batman jadi penyumbang emisi karbon karena gadgetnya maka si Human Torch secara alami mengeluarkan gas karbondioksida dari sisa pembakaran yang berasal dari tubuhnya yang selalu menyala-nyala.







6. Superman
Pahlawan favorit umat manusia yang sebetulnya bukan manusia tapi alien (karena berasal dari planet asing) ini adalah superhero paling ramah lingkungan. Disamping tidak pernah pakai gadget seperti Batman, Superman juga sama sekali tidak menyumbang emisi karbon karena dia tidak memerlukan oksigen untuk bernafas yang nantinya akan mengeluarkan gas karbon dioksida. Superman bisa terbang sehingga tidak memerlukan pesawat terbang atau mobil jika ingin bepergian.





7. The X-Men
The X-Men yang merupakan kumpulan mutan dengan aneka kelebihan yang berlainan. Ada juga yang mempunyai kekuatan yang kurang ramah lingkungan seperti misalnya si Pyro yang mempunyai kehebatan dalam mengontrol api, sama seperti si Johnny Storm si Pyro juga menjadi penghasil emisi karbon alami. Tapi sebetulnya X-Men berpotensi jadi pahlawan lingkungan juga, kalau di sebuah negara sedang kekeringan bisa dipanggil si Storm untuk mendatangkan hujan atau meniup awan hujan ke laut apabila suatu daerah sudah nyaris terendam banjir. Dan si Iceman bakalan jadi pahlawan global warming karena kemampuannya membuat beku suatu benda sangat berguna untuk membekukan kembali es di kutub yang telah mencair akibat efek global warming.

Minggu, 13 Januari 2008

The Golden Compass

Kalau anda berfikir kalau film “The Golden Compass” adalah film konsumsi anak kecil maka asumsi anda salah besar sebab dengan jalan cerita yang memerlukan daya imajinasi tinggi dan dengan narasi tentang latar belakang cerita yang dilakukan dalam bahasa Inggris rasa-rasanya akan sulit dicerna oleh anak kecil. Buktinya ketika aku menonton film ini di bioskop pada hari libur, banyak anak-anak yang diajak orangtuanya menonton film ini namun bukannya enjoy anak-anak itu malah berisik dan jadi rese karena kebosanan maka ngga jeran kalau ada penonton anak-anak yang keluar dari teater sebelum film usai. Jangankan anak-anak yang memang berpikiran masih sederhana, aku saja yang sudah terbiasa nonton film-film rumit saja masih mengerutkan dahi untuk mencernai jalan cerita film “The Golden Compass” ini. Karena sebetulnya aku juga ngga ngerti-ngerti amat dengan jalan ceritanya maka isi blog kali ini aku tidak akan mereview jalan cerita film.

Kesuksesan film-film khayal penuh imajinasi yang diadaptasi dari novel-novel laris seperti trilogy “The Lord of The Ring”, “Harry Potter” dan “The Chronicles of Narnia” membuat beberapa produser Hollywood kepingin meniru dengan mebuat film sejenis, salah satunya dengan membuat film “The Golden Compass” yang diadaptasi dari Novel karya Philip Pullmann. Tentunya sang produser berharap kalau fim ini akan meraup keuntungan seperti film-film imajinasi sebelumnya namun malang kenyataannya jauh meleset dari harapan karena dalam 5 minggu peredarannya di Amerika, pendapatannya hanya sekitar 65 juta dollar. Masih jauh dari angka 100 juta dollar yang biasanya dijadikan indikator kalau film tersebut masuk kategori box office. Padahal film ini penuh dengan teknologi canggih yang memerlukan banyak biaya serta promosi gencar yang telah dilakukan sejak jauh-jauh hari juga memerlukan biaya yang tak sedikit. Jadi sepertinya nih film jadi proyek rugi.

Menurut asumsiku kegagalan “The Golden Compass” meraup keuntungan pol seperti pendahulunya adalah akibat skenario yang tidak terlalu matang sehingga membuat jalan cerita film jadi sulit untuk diikuti. Detail cerita yang kurang dan tempo yang terlalu cepat bikin penonton sering bertanya-tanya kok bisa begitu padahal kan sebelumnya begini. Ide cerita juga tidak terlalu orisinal dan segar, kota-kota khayalan serta teknologinya yang bergaya retro futurustik dalam film ini pasti mengingatkan penonton dengan film “Sky Captain and the World of Tomorrow”. Penyihir bisa terbang, mahluk-mahluk ajaib serta sekolah-sekolah bergaya castle sangat mirip dengan film “Harry Potter”. Belum lagi binatang-binatang yang bisa berbicara seperti manusia idenya sangat Narnia sekali. Belum lagi tema ceritanya yang menurutku sangat mirip dengan “The Lord of The Ring”. Satu-satunya hal baru yang ditawarkan film ini adalah mengenai daemon atau belahan jiwa manusia yang mirip dengan binatang peliharaan dan mempunyai ikatan batin sangat kuat dengan manusianya. Dan selain masalah teknis seperti disebutkan diatas, penyebab lain film ini gagal dipasaran adalah rumor yang megatakan kalau film ini sangat atheis. Tapi kurasa alasan ini tidak terlalu berpengaruh sebab rata-rata film fantasi memang agak-agak melupakan sisi Tuhan. Sosok Nicole Kidman dan Daniel Craig yang populerpun tidak dapat banyak menolong. Ada yang menarik mengenai kedua orang ini, ini adalah kali kedua mereka berkolaborasi dalam satu film, sebelumnya mereka sama-sama membintangi fim berjudul "The Invasion". Baik "The Invasion" maupun "The Golden Compass" sama-sama film dengan cerita yang membingungkan dan juga sama-sama gagal meraup keuntungan besar. Entah kebetulan atau tidak, sepertinya kedua orang ini tidak cocok main film bareng dan tak usahlah dilanjutkan lagi untuk di masa yang akan datang.

Aku mendapat kesan kalau pembuat “The Golden Compass” hanya mengejar untung semata tanpa perhitungan yang tepat. Kalau memang ingin untung besar maka penggarapannya juga jangan tanggung-tanggung seperti ini. Apabila durasi film ini ditambah barang satu atau paling tidak setengah jam lagi saja maka ceritanya akan bisa lebih detail dan tidak membingungkan seperti yang sekarang ini. Film-film fantasi sejenis ini sebelumnyapun umumnya punya durasi yang nyaris 3 jam. Pembuat film ini yang rupanya terlalu pede kalau film “The Golden Compass” ini akan jadi box office dan pasti akan dibuat sequelnya sengaja mengantung ending film ini. Tapi melihat dari pendapatannya yang kurang sensasional bahkan cenderung merugi, aku tidak yakin kalau film ini akan dilanjutkan sequelnya. Sayang banget film dengan teknologi dan special efek yang canggih menjadi sia-sia akibat jalan ceritanya yang lemah.

Sabtu, 12 Januari 2008

The Dying General

Berita seputar sakitnya mantan presiden berita nyaris jadi tajuk utama berita di setiap media baik cetak maupun elektronik. Apalagi ketika jumat malam lalu ketika Pak Harto masuk dalam kondisi kritis, hampir seluruh stasiun TV menyiarkan breaking news. Yang parah ngga cuma heboh menmberitakan perkembangan keadaan kesehatan Pak Harto detik per detik bahkan ada beberapa stasiun TV yang sudah menyiapkan awaknya di Astana Giri Bangun tempat yang diperkiraan akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Pak Harto padahal orangnya sendiri belum mati. Persaingan antar media saat ini benar-benar luar biasa ketat sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam menyampaikan informasi kepada pemirsanya. Tidak cuma para pemburu berita serius yang sibuk memantau perkembangan Pak Harto, bahkan media infotainmentpun tak ketinggalan untuk stand by di RSPP. Bedanya kalau wartawan berita betulan mencari informasi keadaan kesehatan Pak Harto yang paling mutakhir, para pemburu gosip sibuk mencari tahu siapa saja yang mengunjungi Pak Harto siapa tahu ada diantara pengunjunginya adalah mantan pacar anak atau cucunya Soeharto yang bisa dijadikan bahan gosip. Sungguh ironis sebab antusiasme media yang sangat bebas semacam ini dulunya adalah sebuah barang mahal pada saat Pak Harto masih berkuasa.
.
Soeharto yang sedang terbaring lemah akibat sakitnya itu rupanya banyak mendapatkan doa dari orang-orang mulai dari keluarga serta kaum kerabatnya hingga berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang masih kagum terhadap sosoknya. Ternyata yang mendoakan kesembuhan Pak Harto tidak cuma orang-orang yang mencintainya saja tapi orang-orang yang pernah disakitinya pun ternyata mendoakan agar Pak Harto cepat sembuh, kalau Pak Harto sembuh mereka mengharapkan proses peradilan terhadap dirinya bisa dilanjutkan. Memang selama 32 tahun masa pemerintahannya Pak Harto telah banyak "makan korban" yang sampai saat ini masih menaruh dendam terhadapnya. Tapi selama itu juga Pak Harto telah menabur benih "hutang budi" terhadap para pengikutnya yang hingga kini masih membelanya habis-habisan. Proses peradilan terhadap berbagai "kesalahan" Pak Harto mulai dari pelanggaran HAM hingga kasus korupsi tidak pernah jalan akibat banyaknya rintangan dari berbagai pihak yang berusaha melindungi sosok paling ditakuti di masa OrBa ini.
.
Beberapa bulan yang lalu ketika sedang menumpang sebuah taksi, sang pengemudi yang rupanya adalah fans Soeharto menyatakan bahwa kehidupan terasa lebih mudah ketika Pak Harto berkuasa, semuanya serba mudah didapat dan murah. Sang supir ternyata sangat percaya hal-hal supranatural mengatakan bahwa ketika Pak Harto berkuasa sangat jarang terjadi bencana alam seperti saat ini, Pak Harto yang menurut sang sopir taksi masih kejawen bisa berkompromi dengan penguasa alam. Well tidak dapat disalahkan juga pendapat supir taksi yang mungkin lupa kalau di penghujung maa pemerintahan Soeharto Indonesia menderita krisis ekonomi yang berkepanjangan. Krisis Ekonomi ini disinyalir karena dampak dari gaya pemerintahan Pak Harto yang menyebarkan virus mematikan bagi ekonomi yaitu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Virus KKN yang telah berkembang selama puluhan tahun ini sudah sangat merusak hingga sampai saat ini virus tersebut masih sangat sulit untuk diberantas. Masalah bencana alam sama sekali tidak ada hubungan dengan soal-soal kejawen atau hal supranatural lainnya tapi memang manusianya saja yang ngga becus menjaga keseimbangan alam. Dulu juga sudah banyak terjadi bencana alam hanya saja tidak terlalu terekpose media seperti saat ini karena pada jaman Pak Harto media dikontrol dengan ketat oleh pemerintah sehingga yang sampai ke rakyat tinggal yang baik-baiknya saja.
.
Selama memerintah dulu Pak Harto memang melakukan beberapa kejahatan seperti pelanggaran HAM dan menyebarkan virus KKN tapi harus diakui kalau Pak Harto juga mempunyai prestasi yang cukup bagus. Boleh saja tingkat pendidikan Pak Harto adalah yang paling rendah diantara semua presiden RI namun Pak Harto punya Management Skill yang paling bagus. Menurutku Pak Harto adalah presiden Indonesia yang mempunyai program kerja yang sangat jelas melalui program Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun. Memang sih kadang program ini sering dijadikan ajang korupsi tapi paling tidak sudah jelas program pembangunan yang akan dikerjakannya. Selain itu prestasi olahraga Indonesia juga sangat maju salah satu faktor pendukungnya adalah Pak Harto mau melegalkan program judi melalui kegiatan Porkas atau SDSB. Ehmm apa hubungannya? Kegiatan judi legal ini berhasil mengeruk keuntungan yang cukup besar, keuntungannya ini dipakai untuk pengembangan olahraga maka ngga heran kala itu Indonesia selalu juara umum di Sea Games. Bandinginlah dengan keadaan dunia olahraga Indonesia sekarang yang mendapat dana minim sehingga sulit berkembang dan akhirnya prestasinyapun ikutan minim.
.
Sosok Pak Harto yang dicintai sekaligus dibenci ini memang masih menarik perhatian media dan masyarakat. Soal masalah hukum yang menjeratnya, demi keadilan harus tetap jalan mungkin bentuk hukumannya tak perlu hukuman fisik tapi diganti saja dengan penyitaan aset pribadinya termasuk aset milik anak-cucunya yang berjumlah sangat banyak. Aset para anak-cucunya juga kan berasal dari hasil KKN juga. Pak Harto mempunyai julukan The Smiling General karena sang jenderal besar ini mempunyai senyuman yang khas. Namun sekarang ini senyum ini menjadi pemandangan langka, akankah kita melihat sang jenderal ini tersenyum? Tak ada yang dapat menjawabnya dengan pasti, mungkin untuk saat ini julukan yang paling pas dengan kondisi sang jenderal adalah The Dying General...

Jumat, 11 Januari 2008

Being 20Something is Hard - Devi Pravitasari

"Being 20 Something is Hard" sebetulnya adalah novel berbahasa Indonesia karya Dewi Pravitasari. Aku tertarik membeli novel ini karena masalah yang dibahas menarik yaitu mengenai quarter life crisis yang umumnya dialami oleh cewek-cewek umur 20-29 tahun dimana saat ini aku juga sedang berada dalam masa tersebut. Ekspektasi aku ketika membeli baca buku ini lumayan besar juga dengan berharap bisa bercermin diri dengan apa yang terjadi dalam kisah buku tersebut. Terus terang akibat membaca buku ini aku jadi sadar kalau aku juga saat ini sedang mengalami quarter life crisis, di usia seperti ini kita sudah telah tumbuh dewasa dan sibuk membentuk eksistensi diri namun di sisi lain banyak pihak yang sibuk meributkan kapan kita akan melangkah ke jenjang pernikahan. Pinginnya sih karir dan kehidupan asmara berjalan lancar dan sempurna pokoknya semuanya ideal namun kenyataannya sering tidak sesuai dengan harapan.

Walaupun setting waktu yang digunakan melompat-lompat dari masa kini lalu ke masa lampau balik lagi ke masa sekarang dan diakhiri dengan masa depan, buku ini tetap lumayan mudah untuk diikuti. Sang tokoh utama Sara adalah seorang psikolog muda yang berusia menjelang 30 tahun namun masih belum menikah juga. Secara fisik oke banget, karirnya juga cukup bagus dan sebetulnya banyak cowok-cowok yang naksir padanya namun hatinya yang terluka dimasa lalu masih belum sembuh sehingga membuatnya malas untuk berkomitmen. Pada suatu hari tiba-tiba datang sebagai kliennya sang mantan pacar yang pernah menyakitinya dulu. Kejutan tidak cuma itu di hari yang sama ketika sedang kumpul-kumpul bareng teman, Sara kembali berjumpa kembali dengan laki-laki yang dianggap sebagai cinta matinya. Kedua laki-laki yang pernah mengisi hati Sara tersebut kebetulan kakak-adik sehingga membuat masalah makin runyam. Penyebab bubarnya hubungan cinta Sara dengan sang mantan pacar karena ngebetnya Sara untuk menikah namun si laki-laki masih belum siap karena merasa masih ingin mngejar karir. Akibat gencarnya Sara mengejar "pertanggungjawaban" sang pacar membuat si laki-laki pusing kepala, alih-laih memberi kepastian kepada Sara malah melakukan perselingkuhan yang ternyata dipergoki oleh Sara. Setelah putus dengan sang pacar Sara menjadi "numb" dengan laki-laki apalagi kalau sudah menyangkut masalah pernikahan. Pertemuan kembali denga kedua laki-laki itu sedikit demi sedikit mulai melunturkan hati Sara. Setelah kembali mengalami berbagai peristiwa yang pahit akhirnya Sara dapat menemukan cinta yang sesungguhnya dan berhasil membangun rumah tangga yang diidam-idamkannya tapi denga laki-laki yang selama ini tidak pernah dia sangka. Memang istilah jodoh itu di tangan Tuhan dibuktikan dalam kisah di buku ini.


Sebetulnya buku "Being 20 Something is Hard" ini cukup sukses mengangkat issue quarter life crisis, beberapa kali aku merasa tertohok ketika membaca beberapa bagiannya. Pengarangnya yang memang cewek yang sedang dalam masa quarter life crisis memang betu-betul memahami dunia cewek hingga mendetail. Namun secara cerita ada ganjalan yang kurang yaitu banyaknya kejadian-kejadian yang terjadi secara kebetulan yang membuatnya mirip dengan kisah di sinetron Indonesia. Selain itu sang tokoh utama digambarkan terlalu sempurna berwajah cantik, seksi, karir cemerlang, pintar, supel, dan anak orang kaya pula, maka ngga heran kalau sebetulnya dia banyak yang naksir. Rasa-rasanya dengan bekal yang sangat sempurna seperti apa dimiliki sang tokoh utama rasa-rasanya masa quarter life crisis bisa dillewati dengan baik-baik saja. Mungkin akan lebih bermakna dalam bagi pembacanya bila sang sosok utama hanyalah wanita biasa saja atau bahkan yang sedikit memiliki kekurangan sehingga ketika harus melewati masa quarter life crisis benar-benar sebuah perjuangan besar. Tapi secara keseluruhan cukup menghibur juga.

Kamis, 10 Januari 2008

Confession of a Dangerous Mind - Chuck Barris

Confession of a Dangerous Mind diklaim oleh sang pengarang Chuck Barris sebagai unofficial autobiography, namun tidak ada yang tahu pasti kebenarannya. Autobiography sendiri merupakan kisah nyata kehidupan pengarangnya jadi seharusnya lebih banyak unsur fakta daripada fiksi. Chuck Barris dikenal sebagai produser beberapa acara Game Show TV terkenal di Amerika pada era 60an sampai 70an seperti "The Dating Game" dan "The Newlywed Game" serta pembawa acara (dan tentu saja merangkap produser) acara "The Gong Show" yang kini juga diadaptasi oleh sebuah TV swasta di Indonesia. Ketika kecemerlangannya dalam berkreasi menciptakan sebuah tontonan Game Show menurun, Chuck Barris putar setir dengan mengarang beberapa buku, salah satunya adalah "Confession of a Dangerous Mind" ini.
Entah apakah yang ditulisnya di bukunya ini memang yang sesungguhnya terjadi atau hanya sekedar taktik dagang dari Chuck Barris agar bukunya laku di pasaran maka dia berani mengungkapkan kalau dirinya pernah bekerja di lembaga intelejen Amerika CIA sebagai agen lapangan. Chuck Barris sendiri tidak pernah mengamini atau menyangkal soal kebenaran isi bukunya ini namun taktiknya tersebut lumayan berhasil. Buktinya adalah kisah "Confession of a Dangerous Minds" dibuat versi layar lebarnya pada tahun 2002 yang disutrdarai oleh George Clooney.


Baiklah mari kita anggap buku ini sebagai autobiography betulan. Cerita diawali dengan cerita masa muda Chuck Barris yang sangat santai serta dengan berbagai kisah asmara khas anak muda. Barris yang mempunyai pola pikir eksentrik sehingga membuat dirinya tidak betah bekerja pada bidang-bidang yang sifatnya konvensional. Ketika sedang sibuk mencari pekerjaan baru setelah menganggur cukup lama, Barris mendapat panggilan pekerjaan yang cukup unik ternyata pekerjaan itu adalah menjadi anggota CIA. Hasrat utama Barris sebetulnya ingin bekerja di dunia perTVan untuk mengembangkan ide-idenya mengenai acara Game Show. Setelah beberapa kali idenya ditolak mentah-mentah oleh berbagai jaringan TV akhirnya Barris sukses juga membuat sebuah acara Game Show di TV yang diberi judul "The Dating Game". Walaupun awalnya sempat tertaih-tatih namun kesuksesan tiba juga hingga Barris berhasil membuat beberapa acara lain yang tidak kalah sukses. Dibalik itu tidak ada yang tahu kalau Barris juga merangkap sebagai agen lapangan CIA dan menjadikan profesi produser TV sebagai kedoknya sempurna. Kedua profesi tersebut dijalankan Barris dengan sukses namun kisah cintanya dengan para wanita tidak sesukses karirnya tersebut. Justru ketika Barris sudah merasa jenuh dengan kedua profesinya tersebut, dia berhasil menemukan pelabuhan cintanya.


Kisah kehidupan Barris yang kalau betulan terjadi ini benar-benar luar biasa dan memang layak diangkat ke film. Namun setelah selesai membaca buku ini aku malah makin sangsi kalau kisah ini benar terjadi di kehidupan nyata Chuck Barris. Memang sih dibuku ini juga diselipkan beberapa foto supaya dapat memberikan kesan yang meyakinkan tapi itukan bisa dibuat-buat juga mengingat sang pengarang pernah bekerja di industri hiburan. Setelah memahami faktor psikologis Barris si produser TV yang hidupnya cenderung membosankan, aku malah merasa kalau kehidupan Barris sebagai agen CIA hanya khayalannya belaka sebagai kompensasi dari rasa bosannya. Selain itu aku juga merasa janggal membaca proses perekrutan Barris sebagai agen CIA rasanya terlalu sederhana dan gampang untuk menjadikan seseorang sebagai agen rahasia. Dan yang terakhir adalah kita semua ahu kalau CIA adalah sebuah lembaga mata-mata yang sangat kompleks dan sangat menjaga kerahasiaan tapi ko bisanya si Chuck Barris ini leluasa menceritakan pengalamannya bekerja sebagai agen termasuk pengalamannya dalam menghabisi nyawa tokoh-tokoh yang dirasa berbahaya oleh CIA. Di sisi lain kalau disebut buku fiksi juga kurang cocok karena ada banyak unsur yang berdasarkan fakta terutama di seputar kisah Barris ketika berkecimpung di dunia pertelevisian jadi sepertinya menurutku ini adalah buku setengah autobiography.

Selasa, 08 Januari 2008

Natonal Treasure: Book of Secrets

Kadang-kadang sebuah film dibuat memang bertujuan hanya sebagai hiburan belaka yang diharapkan mendatangkan profit besar serta sama sekali tidak dibuat untuk mengikuti ajang penghargaan seperti piala Oscar atau hanya untuk mendapat pujian para kritikus semata. Film "National Treasure: Book of Secrets" adalah salah satu contohnya, sengaja dibuat untuk menghibur penontonnya tanpa harus mengerutkan kening. Bahkan untuk menarik minat banyak penonton terutama pada liburan akhir tahun ini maka film ini juga dibuat "seaman" mungkin sehingga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Sebagai sequel kedua film "National Treasure: Book of Secrets" ini masih memajang pemain-pemain yang sama seperti seri pertamanya diantaranya Nicolas Cage, Diane Krueger, Justin Bartha dan Jon Voight.

Kali ini sang pemburu harta karun Ben Gates mempunyai misi untuk memperbaiki nama baik kakek moyangnya yang terlanjur cemar akibat bukti yang disodorkan oleh Mitch Wilkinson terkait kasus pembunuhan mantan Presiden Abraham Lincoln. Dalam melakukan penyelidikannya, Ben mengajak ayahnya serta teman lamanya Riley Poole dan tak ketinggalan sang mantan pacar Abigail Chase. Dari tadinya cuma berniat mencari bukti untuk memperbaiki nama baik sang leluhur, petualang mereka malah berkembang hingga pencarian kota harta karun peninggalan jaman sebelum Colombus, kota tersebut dikenal sebagai The City of Gold atau dalam bahasa aslinya disebut Cibola. Ternyata tujuan utama Wilkinson memfitnah leluhur Gates adalah untuk membuat Gates bergerak dalam mencari lokasi pasti Cibola tersebut karena sebetulnya leluhur Gates tewas akibat berusaha menjaga rahasia lokasi Cibola dari tangan kelompok tertentu.

Petualang mencari lokasi Cibola ini berlangsung mulai dari Paris, London, Gedung Putih hingga ke Gunung Rushmore yang terkenal dengan pahatan wajah para mantan presiden Amerika. Bahkan demi kelangsungan misinya, Gates nekat menculik orang nomor satu di Amerika alias sang presiden. Selain berisi seputar petualang ala Indiana Jones, film "National Treasure: Book of Secrets" ini tak lupa menyelipkan sedikit bumbu-bumbu roman sebagai penyedap. Kisah roman Ben dan Abigail tentunya jadi menu utama tapi kisah CLBK antara ayah Ben dan ibu Ben yang sudah lama ceraipun tak kalah menariknya. Sebagai film konsumsi keluarga tentunya film ini berakhir bahagia walaupun proses penyelesaiannya kalau dipikir pakai logika sangat tidak masuk akal. Tapi sekali lagi film ini kan cuma untuk hiburan keluarga saja jadi ngga usah ditonton sambil mikirin logikanya. Secara keseluruhan film ini masuk dalam kategori sangat menghibur lengkap dengan humor-humor segar diselipkan disana-sini untuk menurunkan tensi ketegangan penonton.

Senin, 07 Januari 2008

The Lazarus Vendetta - Patrick Larkin

The Lazarus Vendetta dimulai dengan eksperimen mutakhir sejumlah ilmuwan di sebuah fasilitas penelitian bernama The Teller Institute di Santa dengan menggunakan nanotechnologi. Nanotechnology ini sebetulnya sangat berguna untuk memperbaiki taraf hidup manusia namun bisa sangat berbahaya bila jatuh ke tangan yang salah maka tidak heran kalau keamanan di fasilitas penelitian tersebut sangat ketat sekali. Ternyata banyak juga yang tidak setuju dengan kegiatan pengembangan nanotechnology ini sehingga banyak menerima protes dari para demonstran yang tergabung dalam sebuah organisasi bernama The Lazarus Movement. The Lazarus Movement ini bergerak di bidang lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang sosok rahasia yang mempunyai nama sandi Lazarus. Ditengah gencarnya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh The Lazarus Movement di depan The Teller Institute, tiba-tiba datanglah sekelompok penyusup yang mensabotase fasilitas tersebut serta melakukan penyerangan terhadap para demonstran sehingga menimbulkan dan kepanikan luar biasa. Akibatnya terjadi kebocoran dalam fasilitas yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dan anehnya para demonstran yang berada diluarpun seperti terkena radiasi dari efek nanotechnology yang mirip dengan penyakit ebola yaitu pendarahan dari dalam tubuh yang sangat luarbiasa dan hanya dalam hitungan menit orang tersebut akan tewas dalam keadaan mengenaskan seperti es krim yang meleleh.

Letkol Jon Smith sang jagoan kita yang pada saat kejadian kebetulan berada di Teller Institute dengan kapasitas sebagai ilmuwan tamu berhasil meloloskan diri dari kejadian tersebut. Hal ini otomatis membuat dirinya harus terjun langsung untuk menyelidiki kejadian yang memilukan tersebut. Jon Smith dalam menjalankan misinya mendapat bantuan dari sobat lamanya yang juga mantan agen rahasia Inggris. Dan sekali lagi Jon Smith harus bertemu kembali dengan mantan calon adik iparnya yang anggota CIA Randi Russell yang kebetulan juga sedang menyelidiki kasus Lazarus Movement ini.



Dari hasil penyelidikan mereka mendapatkan kejutan besar dengan fakta kalau para demonstran dari The Lazarus Movement ini hanyalah sebagai umpan dari rencana jahat yang akan dilakukan Lazarus, pimpinan mereka. The Teller Institute bukan satu-satunya lembaga yang mengembangkan Nanotechnology tapi ternyata Lazarus sendiri juga mengembangkan nanotechnology juga namun untuk dijadikan senjata pemusnah massal. Sang Lazarus ini ingin memusnahkan sebagian besar populasi penduduk bumi dan akan membuat dunia baru yang tatanannya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Namun tentunya berkat penyelidikan dan kerja keras dari Jon Smith dan teman-teman, rencana Lazarus yang sangat mengerikan tersebut batal terlaksana. Sekali lagi dunia berhasil di selamatkan.



Plot cerita The Lazarus Vendetta ini lumayan komplek juga dan kadang-kadang jalan cerita berputar terlalu cepat sehingga pembaca kurang mendapatkan detailnya. Namun seperti umumnya novel kisah mata-mata karya Robert Ludlum buku ini sangat memacu adrenalin sehingga pembaca akan ingin terus menerus membacanya. Lazarus Vendetta merupakan buku kelima dari serial Covert-ONE ciptaan penulis laris Robert Ludlum, kali ini bukan Robert Ludlum sendirian yang mengarang buku karena yang bersangkutan sudah keburu wafat sehingga dilanjutkan oleh Patrick Larkin namun rasa Ludlumnya masih terasa sangat kental.