Jumat, 22 Agustus 2008

JPod - Douglas Coupland



Apa itu JPod? Selintas memang mirip iPod atau Jackpot tapi sebetulnya JPod sangat jauh dari kedua benda tersebut. JPod adalah sebuah cubicle di sebuah perusahaan pengembang video game untuk orang-orang yang namanya dimulai dengan huruf J. Sang tokoh utama yaitu Ethan Jarlewski adalah seorang pemuda yang sudah melewati masa twenty something dan mulai masuk ke kepala 3. Ethan dan bersama teman-temannya di JPod memiliki pola pikir dan kelakuan yang cukup ajaib sehingga seorang anggota terbaru JPod menganggap mereka semua itu sebagai kaum autis yang kekanak-kanakan. Kelakuan ajaib mereka itu misalnya membuat lomba menulis surat permohonan menjadi teman kepada Ronald McDonald atau membuat iklan menjual diri di e-Bay. Tuduhan Kaitlin, si anak baru di JPod, kalau teman-temannya mengidap autis sepertinya memang terbukti sebab mereka juga sering membuat perlombaan yang rasa-rasanya cuma akan dilakukan oleh orang yang sangat jenius sekali atau seorang autis. Perlombaan yang dimaksud adalah lomba mencari angka yang bukan bilangan prima diantara jejeran bilangan prima antara 10.000 sampai 100.000. Yang lebih sintingnya lagi yaitu mencari angka yang salah dari bilangan PI yang memiliki deret angka setelah koma sebanyak lebih dari 85 ribu digit.


Selain teman-teman kerja yang aneh, Ethan juga mempunyai keluarga yang aneh. Kedua orangtuanya gemar berselingkuh dan membuat masalah akibat perselingkuhannya. Kalau sudah begitu baik ibu maupun ayah Ethan akan menelepon sang putra untuk membereskannya. Sang Ibu yang tak sengaja membunuh teman selingkuhnya sedangkan ayahnya memacari adik kelasnya Ethan semasa SMA dulu. Masalah Ethan semakin bertambah ketika Greg sang kakak menyelndupkan pendatang gelap dari daratan China ke apartemen Ethan yang berujung dengan perkenalannya dengan Kam Fong seorang penyelundup manusia dan juga bandar narkoba keturunan China.


Berbagai kejadian komplek yang melibatkan perselingkuhan Steve, bosnya Ethan di kantor, dengan sang ibu yang melibatkan campur tangan Kam Fong akhirnya membawa Ethan terbang ke negeri China. Disana Ethan bertemu dengan seseorang yang sangat penting, coba tebak siapa dia? Dia adalah Doglas Coupland sang penulis ternama yang memang penulis asli buku ini. Ha...ha... luar biasa narsisnya manusia bernama Doglas Coupland yang memasukan dirinya dalam novel karangannya sendiri. Tapi Coupland tak ragu menggambarkan sosoknya dalam novel JPod ini sebagai sesosok pengarang buku yang jahat dan licik.


JPod adalah sebuah novel yang menggambarkan dunia kontemporer yang diwakili oleh Video Games, Ronald McDonald, e-bay, Toblerone, Ikea, kebangkitan industri China dan autisme yang dikemas dalam humor satire yang sangat memukau. Buku ini cukup tebal tapi jangan kuatir sebab isinya tidak seberat rupanya. Banyak hal-hal ngga penting yang ditampilan sang penulis tapi justru itu yang menjadikan novel ini beda dengan novel-novel lain. Sangat menarik dan lucu.

Kamis, 21 Agustus 2008

Merdeka?

Kata orang Indonesia masih belum merdeka sepenuhnya, memang penjajahan fisik sudah berakhir namun penjajahan dalam bentuk lainnya masih membuat kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia masih susah. Yang dimaksud penjajahan dalam bentuk lain sebut saja korupsi dan kapitalisme. Baiklah ngebahas soal korupsi kayanya agak bikin capek jadi aku mau membahas soal Kapitaisme. Di tulisan yang pernah aku buat dalam blog ini, aku pernah menyebut kalau Kapitalisme adalah bentuk Kolonialisme. Karena topik ini dah pernah di bahas jadi ngga akan aku kupas lagi. Jadi mau nulis apa lagi? Oke, aku cuma mau sedikit menambahkan tulisan dari pemikiran yang belum aku tuang dalam tulisan sebelumnya.

Setelah dipikir-pikir kembali, sesungguhnya dari jaman kolonial Belanda dulu yang namanya kapitalisme sudah menjajah bumi nusantara. Ingatkah akan Vereenidge Oost-Indische Compagnie alias VOC atau lebih ngetop disebut kumpeni?Dengan kekuasaan monopoli dagang yang menguasai seluruh wilayah Timur Jauh termasuk Indonesia, VOC ini bisa disamakan sebagai korporasi global di masa kini. Dulu VOC mengeruk habis hasil bumi Indonesia yang keuntungannya sama sekali tidak dinikmati oleh pemilik asli bumi pertiwi kecuali hanya sekedar upah yang jumlah sangat tak seberapa. Begitu juga seperti masa kini, korporasi global juga terus menggerus bumi Indonesia untuk keuntungan mereka dan hanya menyisakan sedikit saja bagi segelintir orang Indonesia.

Keadaan justru lebih parah sekarang, sebab VOC dulu hanya mencoleng hasil bumi yang ada dipermukaan saja tapi korporasi global modern benar-benar mengeruk habis semua yang ada di bumi Indonesia. Ingat potongan lagu ini:

"Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya"

Rasa-rasanya lagu tersebut sudah tidak relevan lagi. Tapi bukan salah sang pencipta lagu tapi salah para pemimpin yang pernah dan sedang menguasai negara ini. Dengan atas nama investasi, pemerintah membiarkan begitu saja beberapa korporasi global semena-mena menguasai kekayaan alam Indonesia.

Dari dalam bumi, sebut saja Halliburton, Exxon, Caltex, PetroChina, Newmont, Freeport dan yang lainnya mengeruk aneka hasil tambang dari perut bumi. Sekarang kita naik ke permukaan tanah, disana kita akan menemukan para “petani” ultra modern seperti Cargill, Monsanto dan aneka agro corporation lainnya yang mulai mengekspansi tanah Indonesia dan mematikan petani radisional lokal secara perlahan-lahan. Belum lagi penguasaan beberapa pulau Indonesia oleh pihak asing untuk dibuat resort island yang harga menginapnya selangit dan tidak menggunakan mata uang rupiah.

“Indonesia Tanah Airku”. Tanah didalam dan dipermukaan sudah dikuasai, bagaimana dengan airnya? Air kita juga sudah dikuasai pihak asing, contoh paling mudah lihat saja yang mengurusi jasa air ledeng di Jakarta ini. Di Jakarta ada 2 rupa PDAM yaitu TPJ dan Palyja. Ladies and Gentlemen… TPG stand for Thames PAM Jaya dan Palyja is a short name of PAM Lyonnaise Jaya. Dari namanya kita udah tahu dari mana asal kedua perusahaan tersebut. Marilah isi titik-titik berikut ini ; Thames adalah sebuah sungai yang menjadi icon kota London yang merupakan ibukota negara… sedangakan Lyonnaise ada hubungan dengan klub sepakbola Lyon yang anggota liga sepakbola negara….

Tanah dan air sudah dikuasai, lalu masih ada udara. Udara Indonesia juga ngga kalah miris nasibnya dengan tanah air tercinta ini. Siapakah pemilik saham mayoritas Indosat? Pemerintah? Salah satu orang kaya Indonesia? Ting tong, kedua jawaban tadi salah… Sepertinya Indosat harus ganti nama jadi Singsat (jangan dibaca singset). Para provider telepon selular di Indonesia juga sebelas duabelas dengan Indosat, memang sih ngga seratus persen tapi tetap aja jadi yang paling dominan adalah korporasi milik asing mulai dari taipan Singapore, berhad Malaysia hingga ke Qatar dan Inggris.

Kalau alamnya sudah diberdayakan oleh pihak asing maka otomatis manusianya pun hanya jadi manusia jajahan belaka. Hidup dari upahan para kolonial global yang nantinya akan dihabiskan untuk membeli produk hasil korporasi global juga. Misalnya saja untuk makan McD dan minum Coca Cola sambil nonton sinetron kejar tayang buatan rumah produksi milik orang India.

Jadi kita masih di jajah, lalu kapan dong merdekanya? Apakah tanggal 17 Agustus masih relevan jadi hari kemerdekaan Indonesia? Ya tanggal 17 Agustus masih kita perlukan sebagai simbol pengingat makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Namun kita baru bisa dikatakan merdeka seutuhnya apabila seluruh kekayaan yang ada di bumi Indonesia baik didalam atau diatas tanah dan air serta udara dinasionalisasikan. Kita tak perlu anti globalisasi, sebab nantinya kita akan terkucil. Lagipula beberapa produk kapitalisme global seperti MTV, atau McD sangat menyenangkan. Olimpiadepun sebetulnya adalah salah satu bentuk globalisasi yang disponsori oleh berbagai produk simbol kapitalisme, tapi tidak ada yang salah dengan olimpiade. Yang penting hasil kekayaan bumi kita sendiri dapat dinikmati oleh bangsa sendiri dan jangan ada pembiaran perompakan terang-teragan hasil alam kita.

Sabtu, 09 Agustus 2008

Pembukaan Olimpiade

Ada yang menonton upacara pembukaan olimpiade Beijing hari Jumat lalu? Well beruntunglah TVRI (tumben) yang berinisatif menyiarkan siaran langsungnya. Lumayanlah kita bisa nonton siaran langsung tersebut dengan gratis walaupun kadang-kadang terganggu oleh pemutaran iklan yang dilakukan secara semena-mena. Sudah lama sekali aku tidak pernah menonton TVRI, gara-gara cuma dialah TV lokal gratis yang menyiarkan kegiatan olimpiade di Indonesia.

Upacara pembukaan Olimpiade Beijing memang sangat spektakuler dan jauh lebih bagus daripada upacara pembukaan olimpiade Sydney dan Atlanta.Dari awal kita disuguhi pertunjukan yang sangat luar biasa. Sebuah pertunjukan hasil dari disiplin tingkat tinggi pelakunya dalam mewujudkan fantasi sang creator acara. Aneka kegiatan kesenian tradisional yang dipadukan oleh teknologi tinggi benar-benar membuat para pemirsa di seluruh dunia dibuat terpesona. Puncaknya adalah pada saat penyalahan api di caldron yang dilakukan dengan cara yang tak pernah dilakukan negara tuan rumah olimpiade sebelumnya. Biasanya Kaldron berada disisi lapangan tapi di olimpiade Beijing, Kaldron berada diatap stadion!!!

Awalnya api olimpiade dibawa masuk secara lari estafet mengelilingi stadion oleh para mantan atlet legendaries Cina, ritual ini nyaris sudah menjadi tradisi di berbagai olimpiade. Tapi bedanya, penerima obor terakhir bukannya lari di atas permukaan stadion tapi berlari secara melayang diatas stadion… Sang pelari terakhir ini diangkat mengelilingi stadion sambil melakukan gerakan seperti sedang berlari dengan diiringi latar belakang permainan laser yang berbentuk gulungan yang terbukan mengikuti jejak sang “pelari”. Dan klimaksnya gulungan laser akhirnya membuka caldron yang berbentuk seperti kertas yang dibuat berpilin.Sungguh sebuah ide baru yang luar biasa brilian.

Cina benar-benar sangat serius memanfaatkan kesempatan menjadi tuan rumah olimpiade dengan menggarap kegiatan pembukaan olimpiade ini dengan sedemikian spektanya. Apalagi kegiatan penyalaan api olimpiade di caldron yang benar-benar mengejutkan. Bahkan media massa yang biasanya selalu mendapat cara untuk mengetahui bocoran acara benar-benar tak dapat memprediksinya. Para pelaku kegiatan ini benar-benar disiplin dalam menjaga rahasia. Oke, marilah kita tunggu dan lihat apakah dalam olimpiade Beijing ini akan terjadi banyak kejutan-kejutan spektakuler seperti kejutan kegiatan upacara pembukaannya?

Senin, 04 Agustus 2008

Bilangan Fu - Ayu Utami

Sastrawan muda Ayu Utami baru saja mengeluarkan karya novelnya yang terbaru berjudul “Bilangan Fu”. Terus terang aku belum pernah membaca karya Ayu Utami yang lainnya jadi tidak bisa membandingkan karyanya kali ini dengan karya-karya Ayu Utami sebelumnya.

Tokoh utama dalam “Bilangan Fu”adalah seorang pemanjat tebing bernama Yudha yang juga menjadi tokoh pencerita. Yudha adalah sesosok pemuda sinis yang hidupnya hanya berkisar di dirinya sendiri dan tidak terlalu peduli sekitarnya kecuali dalam soal pemanjatan tebing. Yudha mempunyai seorang pacar bernama Marja yang sangat pengertian akan kelakukan ajaib sanga pacar dan tentu saja selalu siap untuk memuaskan hasrat primitif Yudha. Selain itu ada juga tokoh pemuda misterius bernama Parang Jati yang akhirnya menjalin persahabatan dengan Yudha. Ketiga tokoh ini memiliki keunikan masing-masing. Ada peranan yang mereka mainkan, disini digambarkan kalau sosok Yudha sebagai sang yudas sementara Parang Jati adalah sang malaikat dan sosok yang paling mendekati manusia adalah Marja.

“Bilangan Fu” tidak hanya bertutur soal jalinan persahabatan dan cinta ketiga tokohnya saja tapi juga mengangkat soal keterbukaan pikiran soal kepercayaan, situasi sosial-politik masyarakat serta hubungan manusia dengan alam plus kisah mistis asli Indonesia. Kesemuanya ini diramu dalam latar belakang dunia panjat tebing yang sangat bebas. Dengan sangat lincah bak pemanjat tebing jempolan, Ayu Utami berhasil memadukan kejadian-kejadian nyata yang pernah terjadi di masyarakat dengan kisah urban legend lokal dan diselipi juga oleh fantasi-fantasi liar sang penulis untuk menjadi sebuah cerita yang sangat menarik .Dalam hal ini Ayu Utami tidak kalah lihai dengan Dan Brown dengan “The Davinci Code”nya. Bahkan Ayu Utami lebih berani dengan menyelipkan potongan-potongan berita yang sesungguhnya dari berbagai media massa nasional.

Sukar dibayangkan sebelumnya bagaimana legenda Nyi Roro Kidul bisa bersanding dengan kasus aliran Ahmadiyah. Belum lagi urban legend kampung seperti cerita hantu cekik berhubungan dengan isu bioterrorism yang bikin parno masyarakat modern. Semuanya itu dapat dihubung-hubungkan secara brilian tanpa menghadirkan kesan memaksa. Tapi ada sebuah peringatan penting bagi para calon pembaca buku ini, yaitu dimohon kepada para calon pembaca untuk mau membuka pikiran lebar-lebar karena dalam buku ini banyak isu-isu sensitif yang memerlukan pemikiran terbuka. Buku ini sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang memiiki pola pikir sempit dan menjadi sangat haram bagi mereka yang sangat memfanatikan agama.

Sebetulnya apa Bilangan Fu yang menjadi judul itu sesungguhnya? Jawabannya bisa berbeda-beda tergantung hasil penafsiran kita setelah membaca cerita Ayu Utami ini hingga tuntas. Sepanjang pengalamanku membaca novel-novel karya penulis Indonesia, belum pernah saya temukan gaya berututur seperti Ayu Utami ini. Mungkin yang agak mirip tapi memiliki kelas yang lebih tinggi adalah karya-karya penulis legendaris Pramoedya Ananta Toer.