Rabu, 30 April 2008

Cathedral _ Nelson DeMille

“Cathedral” adalah novel karya Nelson deMille yang terbit pada tahun 1980. Walaupun novel ini dibuat sekitar 30 tahun lalu namun tema yang diusungnya masih tetap relevan dengan masa sekarang yaitu soal terorisme. Jika pada masa sekarang sosok teroris favorit para pengarang adalah teroris dari timur tengah maka tiga decade yang lalu sosok teroris yang paling top adalah IRA (Ireland Republic Army) alias Tentara Pembebasan Irlandia Utara.


Dikisahkan 12 orang anggota IRA merencanakan untuk menduduki Gereja Katedral St. Patrick di New York tepat pada perayaan hari St. Patrick yang memang diagungkan oleh orang-orang keturunan Irlandia untuk mengenang Santo Patrick, seorang imam yang membawa agama Katolik ke Irlandia. Pada masa itu perayaan St. Patrick Day di kota New York selalu dijaga ketat karena memang biasanya sering ada ancaman terorisme dari IRA. Tapi ke-12 pejuang IRA yang dipimpin oleh Bryan Flynn alias Finn MacCumail telah membuat sebuah skenario yang telah diperhitungkan secara detail.


Singkat ceritanya, Bryan Flynn berhasil menguasai Katedral dan menyandera Uskup Agung New York, pastur Murphy rohaniwan setempat, konsuler jenderal Inggris George Baxter dan mantan anggota IRA yang menjadi aktivis perdamaian Maureen Malone. Untuk membuat bumbu cerita makin sedap diceritakan pula kalau Maureen Malone adalah mantan kekasih Bryan Flynn. Selain menyandera keempat orang tadi, komplotan Bryan Flynn juga mengancam akan meledakan Katedral apabila tuntutan mereka berupa pembebasan beberapa aktivis IRA yang ditahan tidak dikabulkan. Tindakan terorisme ini mengakibatkan kehebohan para aparat keamanan kota New York mulai dari walikota, polisi, FBI,CIA sampai ke gubernur dan kedutaaan Inggris dan Irlandia.


DeMille menggambarkan proses penyanderaan tersebut secara detail dan juga mengisahkan latar belakang Bryan Flynn dan Maureen Malone ketika masih di Irlandia. Pergulatan batin para teroros, sandera dan para petugas keamananpun ditampilkan. Kita dibawa untuk menyadari kalau para pelaku terorisme juga manusia yang punya hati dan rasa takut juga hanya saja mereka ini mempunyai cara pandang yang lain dengan orang-orang kebanyakan. Begitu juga para petugas keamanan yang juga harus menyelamatkan sandera tapi harus tetap dalam jalur yang benar dan kadang harus melalui birokrasi yang panjang padahal waktu yang dimiliki sangat mepet.


DeMille juga memberikan bonus sketsa denah Gereja Katedral St. Patrick sehingga memudahkan kita untuk membayangkan situasi dalam Katedral kota New York yang memiliki arsitektur yang sangat indah tersebut. Kalau Bryan Flynn adala sang penjahat maka tentunya harus ada tokoh jagoannya yang jatuh ke tangan Patrick Burke seorang letnan polisi yang memiliki darah Irlandia. Mungkin karena sama-sama berdarah Irlandia maka Flynn mempercayai Burke sebagai negosiator antara pasukannya dengan pihak-pihak berwenang. Burke juga sebetulnya telah mencium tindakan terorisme ini dari awal namun sayang ia terlambat menyadarinya sasaran yang sebenarnya. Ketika proses penyanderaan terjadi, Burkelah yang berusaha paling keras untuk menyelidiki latar belakang Bryan Flynn.


Tujuan Bryan Flynn memang berhasil digagalkan oleh Burke dan rekan-rekannya tapi dari pihak keamananpun harus jatuh korban yang tidak sedikit. Katedral yang indah tersebut harus berantakan karea telah menjadi medan pertempuran antara pasukan IRA yang jumlahnya hanya 12 orang lawan 6 tim pasukan keamanan. Untungnya ini Cuma terjadi di buku saja kalau sampai terjadi di dunia nyata pada saat ini bukan mustahil kejadian itu akan menjadi sebuah reality show tragis macam peristiwa 11 September.

Selasa, 29 April 2008

Shahrazaad


Melintasi daerah jalan Casablanca menuju arah kampung melayu mulai dari Daeng Tata kita akan menemui banyak sekali tempat makanan. Salah satunya yang selama ini sering menarik perhatianku adalah sebuah rumah makan yang bentuknya mirip tenda, namanya juga berbau timur tengah Shahrazaad. Kesan timur tengah makin sempurna dengan tampilan gambar seorang wanita yang wajahnya nampak mengintip dari balik cadar dengan tatapan mengundang. Setelah beberapa kali melewati tempat itu, akhirnya diputuskanlah untuk menjajal rumah makan tersebut.


Pada papan nama di depannya, rumah makan ini mengusung menu internasional namun sesuai dengan tema dan nama, rumah makan ini memang mempunyai spesialisasi pada makanan khas timur tengah. Disamping itu tentu saja ada makanan internasional lainnya seperi makanan eropa, India dan Cina. Interior bagian dalam rumah makan juga cukup kental dengan nuansa timur tengahnya. Menunya juga menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan tentu saja dalam tulisan Arab.


Kuatir lidah dan perut akan mengalami ketidaknyamanan apabila memesan menu yang “tidak biasa” maka kami memutuskan untuk memesan menu yang sepertinya cukup aman yaitu “Shahrazaad Mix”. Shahrazaad Mix ini merupakan campuran aneka daging barbecue yang disajikan dengan French fries, salad dan cane. Daging barbecuenya terdiri atas daging ayam, daging kambing, dan daging sapi cingcang yang dibentuk seperti sate masing-masing jenis daging ada 2 tusuk serta sepotong lamb chop. Tastenya memang terasa timur tengahnya namun berhubung ini adalah jenis panggangan jadi tidak terlalu terasa kencang. Saladnya beda dengan salad western yang menggunakan mayonnaise, salad shahrazaad menggunakan olive oil dan campuran rempah-rempah khas timur tengah. Kentang gorengnya sih tidak terlalu jauh dengan French fries pada umumnya namun tetap dibubuhkan sedikit bumbu khas timur tengah.


Untuk minuman aku memilih untuk mencoba mint tea karena aku pikir mint kan bisa menjadi soluble rasa rempah-rempah yang menempel di mulut. Soal rasa walaupun tidak terlalu istimewa namun masih lumayanlah dan masih bisa diterima oleh lidah dengan baik. Membicarakan soal harga, Shahrazaad ini termasuk mahal juga maka dari sehabis makan santai sambil ngobrol aja dulu karena tempatnya juga tidak terlalu ramai.


Sebetulnya selain ada makanan timur tengah, disana juga disediakan shisha alias rokok arab. Disebut rokok juga ngga terlalu tepat sebab bentuknya sama sekali tidak seperti rokok. Melihat shisha ini aku jadi teringat dengan bong tapi ini versi besarnya. Jika ingin mencoba shisha, Shahrazaad menyediakan shisha aneka rasa seperti apel, jeruk, strawberry dan lain-lain. Untuk shisha aku tidak mencobanya karena memang lagi sakit tenggorokan dan juga aku agak meragukan ke higienisan shisha. Jika kebetulan lewat daerah jalan Casablanca dan bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja maka bolehlah mampir ke Shahrazaad ini.

Senin, 28 April 2008

Ramos Horta vs Desi Anwar

Jose Ramos Horta kembali bikin berita, ketika dulu Timor Leste alias Timor Timur masih jadi wilayah Indonesia, orang inilah yang paling gencar menyerukan gerakan kemerdekaan Timtim. Horta sering kali menyerang Indonesia melalui berbagai statement yang memojokan Indonesia. Setelah Timor Leste resmi menjadi Negara berdaulat sendiri, Horta terjun sendiri ke politik praktis dan akhirnya dia berhasil menjadi Presiden Timor Leste. Apakah Timor Leste dibawah pimpinan Horta lebih baik kondisinya dibandingkan dengan ketika masih dibawah ketiak Indonesia? Sepertinya tidak juga bahkan beberapa pihak di Timor Leste sendiri menyatakan ketidaksukaannya terhadap gaya kepemimpinan Horta yang dinilai telah melenceng dari cita-cita awal rakyat Timor Leste. Salah satu penentangnya adalah Mayor Alfredo Reinaldo, seorang pemimpin militer dan juga mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste.


Mayor Alfredo Reinaldo langsung dianggap pembangkang oleh Horta dan juga Xanana Gusmao sehingga sang Mayor ditangkap dan dipenjarakan dengan tuduhan akan melakukan tindakan makar. Mayor Alfredo Reinaldo memang seorang pejuang kharisatik sehingga ada saja yang membantunya memberi jalan untuk meloloskan diri dari tahanan. Lalu Mayor Alfredo Reinaldo dianggap sebagai buronan yang paling dicari-cari oleh pihak keamanan Timor Leste dan juga petugas keamanan bantuan dari Australia. Namun ajaibnya si buronan no.1 se Timor Leste saat itu muncul dalam acara Kick Andy yang ditayangkan oleh MetroTV. Saat itu langsung ada protes keras dari pihak Timor Leste namun protes lenyap begitu saja bak debu tersedot vacuum cleaner.


Pada tanggal 11 Februari, tiba-tiba dunia dikejutkan oleh peristiwa penembakan terhadap Ramos Horta yang menurut keterangan pasukan perdamaian Australia yang ditempatkan di Timor Leste dilakukan oleh komplotan Mayor Alfredo Reinaldo. Ramos Horta tersungkur nyaris tewas namun rupanya malaikat pencabut nyawa belum mau mengambil nyawanya. Secara di Timor Leste belum ada Rumah Sakit yang mumpuni maka si Presiden Timor Leste tersebut dibawa ke Australia untuk perawatan lebih lanjut. Mayor Alfredo Reinaldo sang tertuduh tidak bisa diselediki lebih lanjut karena ia tewas dengan sejumlah luka tembak yang katanya dimuntahkan oleh pengawal Ramos Horta.


Setelah sehat, Ramos Horta kembali pulang ke Timor Leste dan langsung saja mulut bacarnya mengeluarkan pernyataan yang intinya menuduh keterlibatan Indonesia dalam kasus penembakan dirinya. Pernyataan ini kontan mendapat reaksi keras dari Indonesia melalui gertak sambal Presiden SBY yang lumayan bikin jiper Horta. Esoknya Horta meralat statementnya dan menuduh pers telah memelintirkan ucapannya. Walaupun begitu, Horta tetap mencari kambing hitam yang dirasa bisa ia bantai. Berikutnya Horta menuduh Metro TV dan Desi Anwar sebagai pendukung tindakan makar Mayor Alfredo Reinaldo. Dikatakannya kalau Metro TV melalui Desi Anwar pernah menyelundupkan Mayor Alfredo Reinaldo ke Atambua dan mengirimnya ke sebuah hotel mewah di Jakarta untuk syuting program Kick Andy.


Selain itu Horta juga menuduh MetroTV telah memberikan dana sebesar US$ 1 juta ke rekening keluarga Reinaldo di sebuah bank di Australia. Dengan gaya kekanakannya, Horta mengeluh kalau dirinya yang seorang presiden dari negara miskin dan juga peraih hadiah Nobel pernah minta sokongan dana ke perusahaan besar seperti Conoco Phillip namun ia tidak mendapatkan sepeserpun. Memang lucu pernyataan Horta pasca peristiwa penembakan terhadap dirinya, jangan-jangan ada sel syaraf di otaknya yang rusak. Segala pernyataan Ramos Horta ini jadi mengingatkan aku akan kelakuan salah seorang mantan presiden kita yang juga gemar mengeluarkan pernyataan yang terkesan seenak jidatnya sendiri lalu besoknya langsung membuat bantahan serta menuduh wartawan telah memelintir ucapannya. Kalau saja si presiden kontroversial tersebut masih menjabat sekarang ini tentu akan terjadi perang statement yang seru dengan Ramos Horta.


Mayor Alfredo Reinaldo memang benar pernah muncul di acara Kick Andy di Metro TV yang di klaim pihak Metro TV dilakukan disebuah tempat rahasia di Timor Leste. Soal benar atau tidaknya Metro TV dan Desi Anwar pernah menyelundupkan Mayor Alfredo Reinaldo ke Jakarta memang masih gelap tapi menuduh mereka sebagai pendukung aksi penembakan terhadap Ramos Horta rasanya kurang tepat. Apa pula keuntungan Metro TV atas kematian Jose Ramos Horta? Jangan-jangan besok si Ramos Horta juga akan membuat teori konspirasi kalau Surya Paloh sang pemilik Metro TV ingin menjadi presiden Timor Leste setelah melihat peluangnya kecil untuk menjadi presiden Indonesia. Memang Surya Paloh juga termasuk seorang presiden wannabe tapi masa sih segitu nafsunya sampai mau-maunya jadi presiden negara kacau seperti Timor Leste.


Ngomong-ngomong soal suksesnya Metro TV mewawancarai Mayor Alfredo Reinaldo membuktikan kalau kemampuan intelejen Timor Leste sangatlah lemah. Jurnalis berhasil menemui Mayor Alfredo Reinaldo kok intelejen Timor Leste sama sekali gagal menangkapnya hidup-hidup. Atau ini hanyalah sebuah permainan politik belaka?

Minggu, 27 April 2008

Negara Agraris

Krisis pangan dunia yang lagi heboh-hebohnya menghiasi headline berita di seantero jagat sebetulnya sudah mulai berimbas juga di Indonesia. Buktinya saat ini tidak jarang kita lihat antrian panjang warga miskin yang hendak membeli beras, minyak, dan aneka sembako murah lainnya yang telah di subsidi pemerintah. Beberapa waktu lalu temped an tahu sempat lenyap dari pasaran akibat kenaikan harga kedelai yang seperti roket. Beras yang disebut-sebut sebagai makanan pokok orang Indonesia, di pasaran dunia juga ikutan tertular minyak yang kena demam kenaikan harga. Beruntunglah Indonesia tidak seperti Negara-negara Afrika yang terkena pukulan telak sebab di Indonesia masih banyak sawah sehingga harga beras di pasar masih berada di bawah harga beras dunia.

Penyebab kenaikan harga bahan pangan dunia katanya akibat gagal panen. Gagal panen disebabkan oleh faktor bencana alam karena perubahan iklim. Iklim berubah karena bumi ini sedang mengalami pemanasan global. Penyebab pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas CO2 dan ditambah rusaknya hutan sebagai konventor CO2 ke O2. Minyak bumi sumber energi bumi sekaligus juga sumber penghasil gas karbon mulai berkurang cadangannya sehingga berlomba-lombalah dibuat sumber energi alternative. Maka diciptakanlah biofuel yang asalnya dari tanaman pangan, akibatnya permintaan bahan pangan jadi makin tinggi. Biasanya kalau permintaan naik maka harganyapun otomatis akan naik pula. Walaupun sudah banyak diciptalan biofuel tapi anehnya harga minyak bukannya turun, malah makin naik saja. Industri pertanian juga secara tidak langsung memerlukan minyak, paling tidak untuk urusan distribusi pupuk maupun hasil panenan. Jadi bisa disimpulkan kalau kenaikan harga pangan adalah akibat ulah minyak. Hih betapa mengerikannya kuasa minyak atas kehidupan umat manusia di bumi ini. Benar kata pepatah yang mengatakan barang siapa menguasai minyak maka ia akan menguasai dunia.


Kenaikan harga minyak secara otomatis akan menambah kaya negara-negara penghasil minyak. Seyogianya kenaikan harga pangan juga akan menambah kaya negara-negara agraris. Aku jadi ingat pelajaran IPS waktu SD dulu, menurut buku pelajaranku, Indonesia termasuk negara agraris. Entah benar atau hanya sekedar propaganda pemerintah orde baru yang saat itu sedang giat-giatnya memamerkan proyek swasembada pangan. Namun secara mikro aku lihat dari daerah tempat tinggalku di Cicurug, apa yang dikatakan buku pelajaran IPS itu benar. Cicurug adalah sebuah desa yang terletak diantara Bogor dan Sukabumi memang adalah sebuah daerah yang ideal untuk pertanian. Baiklah aku akan sedikit bernostalgia dengan masa kecilku.
Di masa SDku di era tahun 80an, di Cicurug banyak sekali areal persawahan bahkan ada daerah yang dinamakan "Pesawahan" karena disana memang sejauh mata memandang yang bisa dilihat adalah sawah-sawah saja. Selain sawah yang banyak, disana juga bisa ditemukan perkebunan karet yang cukup lebat. Pekerjaan utama masyarakat sekitar juga umumnya tidak jauh dari "bisnis" pertanian. Bahkan di dekat rumahku terdapat sebuah KUD yang tak pernah kosong dari aneka hasil pertanian dan perkebunan.
Keadaan mulai berubah pada awal tahun 90an dimana investor asing mulai menyerbu Indonesia, perkebunan karet tersebut segera hilang. Di tempat bekas perkebunan karet tersebut berdirilah pabrik garmen yang cukup besar investasi pengusaha korea. Usaha garmen tersebut rupanya cukup sukses sehingga langsung seperti jamur du musim hujan. Daerah Cicurug memang kaya akan sumber air sehingga hal ini membuat ngiler industri minuman. Untuk mendirikan aneka industri raksasa tersebut mengakibatkan areal pertanian dan persawahan kian terdesak. Perlahan-lahan areal persawahan an perkebunan berubah fungsi menjadi areal industri dan akhirnya hilang sama sekali. Bahkan saat ini daerah yang namanya "Pesawahan" tersebut sama sekali tidak ada sawahnya, yang ada saat ini adalah komplek aneka industri modern yang berbahan dasar susu. Profesi warga yang tadinya petani kini berubah menjadi buruh.
Pada awalnya industrialisasi daerah Cicurug ini cukup membawa angin positif sebab dapat menaikan taraf penghidupan masyarakat sekitar. Namun lama-lama seiring dengan kenaikan harga sembako yang tidak diimbangi dengan naiknya upah buruh menyebabkan penghidupan masyarakat jadi turun. Dahulu harga bahan pangan sangatlah murah karena dihasilkan langsung dari pertanian lokal namun kini bahan pangan harus didatangkan dari daerah luar yang nota bene memerlukan tambahan biaya untuk ongkos pengangkutan yang makin lama makin tak murah.
Saya rasa apa yang terjadi di Cicurug juga terjadi secara makro hampir di seluruh wilayah Indonesia. Buktinya masa sih negara yang tanahnya luas dan subur harus mengimpor beras, kedelai, dan aneka bahan pangan lainnya. Penanaman modal asing untukindustri memang menguntungkan dan nampak dapat mengatasi masalah pengangguran namun kalau semuanya pingin jadi buruh siapa yang akan jadi petaninya? Rasa-rasanya kita harus kembali kepada kultur awal kita sebagai negara agraris sebab dengan memiliki sektor pertanian yang kuat, paling tidak persoalan perut bisa diatasi. Tokh kalau perut kenyang umumnya orang akan lebih jinak dan tidak sebrutal orang yang lapar.

Jumat, 25 April 2008

B16 dan Lugo

Untuk pertama kalinya dalam masa pemerintahan presiden George W Bush seorang Paus berkunjung ke negaranya. Paus Benedictus XVI minggu lalu melakukan kunjungan ke Amerika Serikat. Kunjungan Paus Benedictus XVI ini menjadi sangat berarti sekali bagi presiden Bush jr. ini sebab Paus sebelumnya, Paus Johannes Paulus II, sangat enggan bertemu dengan Bush jr. lantaran beliau menentang keras kebijakan luar negeri Bush jr. yang dianggap banyak melanggar Hak Azasi Manusia. Sebetulnya Paus Benedictus XVI juga banyak tidak sepahamnya dengan Bush jr. tapi rupanya beliau tidak terlalu galak seperti pendahulunya.


Kunjungan Paus Benedictus di Amerika Serikat ini disambut secara meriah oleh warga AS terutama warga dari keturunan hispanik, Italy, Irish dan penganut Katolik lainnya. Para anak mudanyapun tak kalah antusias menyambut Paus Benedictus XVI, mereka menyambut Paus tak ubahnya seperti menyambut musisi atau bintang basket pujaan mereka. Bahkan para anak muda ini memberikan sebutan baru bagi sang Paus yaitu B16 yang merupakan singkatan dari Benedictus XVI. He..he.. keren banget ya walapupun B16 lebih terdengar seperti nama jenis pesawat pembom baru. Mudah-mudahan aja Paus B16 bisa membom iman para anak muda sehingga iman Katolik mereka makin tumbuh dn berkembang.


Selain Paus Benedictus XVI aka B16 ada lagi seorang Imam Katolik yang lagi jadi pusat perhatian dunia yaitu Fernando Armindo Lugo Mendez yang baru saja terpilih jadi presiden Paraguay berikutnya. Fernando Lugo pada Januari 2005 memutuskan untuk meninggalkan jabatan uskup agar bisa bertindak langsung mengatasi kemiskinan dengan terjun ke politik praktis. Meskipun sedang di”cuti”kan sebagai pastor tapi Fernando Lugo tetaplah akan menjadi gembala bagi rakyat Paraguay.


Kemenangan Fernando Lugo dalam Pemilu Paraguay membuktikan kalau untuk menjadi calon pemimpin yang dicintai rakyat tak perlu punya banyak uang atau penampilan yang menarik. Sebagai mantan uskup tentu saja Lugo tidak punya modal finansial yang besar seperti umumnya para kandidat calon presiden di negara kita. Tampilan Lugo secara fisikpun tidak semenarik presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Walaupun telah terjun menjadi seorang politikus tapi cara berbusana Lugo tetaplah sederhana seperti layaknya seorang pastor dengan pakaian yang sederhana, berkacamata bingkai besi model jadoel dan tak jarang ketika tampil di publik hanya memakai sandal yang biasa digunakan para pastur. Modal Lugo hanyalah kharisma dan kesungguhan niatnya untuk membangun kesejahteraan rakyat.

Kamis, 24 April 2008

Bu Siti vs NAMRU-2

Bu Menkes Siti Fadilah Supari bikin berita lagi, kasusnya masih ngga jauh-jauh dari persoalan flu burung. Kalau dulu ia sempat menabuhkan genderang perang dengan WHO (World Health Organization) dan Amerika Serikat dengan menolak memberikan sample virus flu burung kepada mereka. Alasan Bu Siti pada waktu itu karena mencurigai niat WHO dan AS dalam pengembangan vaksin flu burung bukan murni untuk kemanusiaan tapi murni bisnis semata. Seperti yang terjadi pada virus flu burung di Vietnam, setelah berhasil membuat vaksin flu burung, AS menjual vaksin tersebut ke Negara-negara lain terutama Negara dunia ke-3 yang jadi korban flu burung dengan harga yang sangat mahal. Tindakan keras Bu Siti ini mendapat beragam tanggapan, ada mengecam dan ada juga yang memuji sebagai symbol perlawanan dunia ketiga terhadap kapitalisme Amerika Serikat.


Kali ini Bu Siti bikin berita lagi melalui aksinya menyatroni kantor NAMRU-2 (Naval Medical Research Unit), unit penelitian medis angkatan laut AS yang bertugas meneliti penyakit menular dan penyakit tropis, termasuk malaria, muntaber, AIDS, dan flu burung. Kedatangannya yang bersama wartawan itu pun ditolak aparat yang bertugas di sana. Kantor NAMRU-2 yang berada di kompleks kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jalan Percetakan Negara 29, Jakarta memang ketat penjagaannya, untuk bisa masuk kesana saja harus mengantongi ijin dari kedubes AS. Maka dari itu ngga heran kalau NAMRU-2 ini dicuragi sebagai salah satu fasilitas dinas rahasia Amerika Serikat.

Polemik kian merebak ketika bu Siti mempertanyakan keberadaan NAMRU-2 tersebut dan tentu saja beliau juga melarang semua Rumah Sakit di Indonesia untuk menyerahkan sample virus flu burung ke NAMRU-2. Nama Dino Pati Djalal, salah seorang jubir Presiden, ikut terbawa-bawa dituding sebagai agen asing yang melindungi NAMRU-2. Entah siapa yang menyebarkan gosip itu tapi bu Menkes yang sempat dituduh sebagai penyebar gossip tersebut membantah telah mengeluarkan statement tersebut. Baiklah kayanya bakalan seru nih keributan baru antara Bu Menkes VS WHO dan Amerika Serikat.


Gosip-gosip soal fasilitas rahasia intelejen asing serta mata-matanya membuat aku ingat pada film-film spy seperti James Bond atau novel-novel karya Robert Ludlum. Untuk masalah NAMRU-2 ini paling cocok disandingkan dengan seri petualang Jon Smith si Agen Covert-One. Dikisahkan kalau dalam penyamarannya Jon Smith bekerja sebagai peneliti militer untuk U.S. Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID). Kebetulan banget kalau NAMRU-2 itu mirip dengan USAMRIID, jadi mungkin aja ada peneliti di NAMRU-2 yang seperti Jon Smith yang ternyata sebetulnya seorang agen rahasia.

Rabu, 23 April 2008

Foto Bareng Seleb

Seorang teman dengan bangganya menunjukan fotonya bersama dengan seorang mantan presiden RI. Temanku itu sedang ada pekerjaan di Singapore, ketika berkunjung ke sebuah restaurant di negeri Singa tersebut ia bertemu dengan sang mantan presiden. Kesempatan langka itu tidak ia sia-siakan dengan mengajak sang mantan presiden untuk berfoto bersama. Temanku cukup surprise juga sebab selama di Indonesia kesempatan bertemu dengan pejabat sekelas beliau itu sangat susah tapi di negeri orang justru lebih mudah.


Terlihat sekali perbedaan gaya berfoto seorang negarawan dengan seorang rakyat jelata seperti temanku itu. Si mantan presiden gaya berfotonya sangat formil sekali dalam pose yang sempurna sedangkan temanku tersenyum cengengesan dengan sikap tubuh yang nampak agak salting. Si mantan presiden tentunya sudah biasa menghadapi para fans yang meminta berfoto bersama sehingga beliau tentu sudah punya pose andalan yang keluar secara otomatis. Bagi temanku yang baru sekali bertemu dengan beliau tentunya sangat grogi sekali jadinya ngga heran kalau posenya jadi nampak aneh.


Dengar-dengar si mantan presiden ini mau mencalonkan dirinya lagi dalam pemilu nanti, makanya ngga heran kalau permintaan kecil seperti minta foto bareng seperti yang dilakukan temanku itu mau beliau lakukan dengan senang hati. Mungkin si mantan presiden menyangka temanku itu adalah seorang TKW jadi beliau pikir lumayan juga kalau si “TKW” ini senang, siapa tahu dia akan cerita-cerita sama teman kerjanya di rantau dan tentu saja keluarganya di kampung sana. Paling tidak pada pemilu nanti ada sumbangan suara dari para TKW di singapore dan orang-orang sekampungnya. Perkiraan si mantan presiden tidak salah juga sebab ayah temanku itu adalah seorang ketua RT jadi lumayanlah si mantan presiden kalau jadi ikut pemilu lagi bakal dapat suara bulat dari orang seRT.


Aku sudah membayangkan kalau temanku itu akan mencetak besar-besar fotonya dengan si mantan presiden lengap dengan figura yang bagus dan akan dipajang di ruang tamu rumahnya. Jadi ingat waktu hari minggu kemarin aku jajan di sebuah warung nasi padang di pasar Jatinegara. Di warung itu terdapat foto si uda pemilik warung dengan Chris John dalam pose sedang saling mengepalkan tangan. Aku pikir Chris John pernah makan di warung itu, setelah ditanya langsung ke si uda ternyata ia berfoto dengan Chris John di tempat lain ketika tak sengaja juga bertemu dengan si juara dunia tinju tersebut. Kebayangkan foto bareng Chris John aja dipajang apalagi foto bareng dengan mantan presiden.

Tapi kayanya kalau ketemu dengan mantan presiden aku juga akan mengajak berfoto bareng he...he... Berfoto dengan mantan presiden atau juara dunia tinju lebih layak daripada berfoto sama bintang sinetron. Aku sering juga sih bertemu dengan artis-artis lokal tapi maaf aku ngga kepingin foto bareng mereka kecuali kalau taraf kebintangannya sekelas Christine Hakim atau Anggun yang reputasinya udah diakui secara internasional. Aku juga pernah tak sengaja ketemu pak pejabat yang kemarin baru aja kalah dalam pilkada di sebuah pameran. Berhubung aku ngga begitu respek terhadap beliau aku juga ngga berminat minta foto bareng padahal waktu itu lagi sepi dan si bapakpun nampak sedang senyum-senyum.

Selasa, 22 April 2008

Bercermin dari Enron

Sekitar 2 minggu yang lalu aku terlibat pembicaraan dengan beberapa orang teman seputar situasi pekerjaan yang mulai menampakan situasi yang kurang kondunsif akibat trend outsourcing. Dari hasil pembicaraan sambil lalu itu aku membuat kesimpulan kalau selama kita masih menjadi karyawan, segala macam ancaman terhadap pekerjaan kita seperti misalnya PHK bisa terjadi di mana saja. Namun ada seorang teman yang kurang setuju pendapatku itu sebab menurutnya kalau di perusahaan yang sudah established baik dari segi reputasi maupun finansial pastinya akan aman. Diapun menyebut nama sebuah perusahaan yang memang tak diragukan lagi reputasinya, bahkan pemiliknya jadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Sepertinya perusahaan tersebut adalah salah satu tempat kerja impian temanku tersebut. Baiklah bagiku tidak masalah sebab setiap orang punya cara pandang yang berbeda-beda.


Salah satu dasar pikiranku kenapa aku berfikir dimanapun kita bekerja bahkan di perusahaan yang reputasinya tak diragukan sekalipun tetaplah kita dalam posisi yang tidak aman sebab aku teringat akan kasus Enron. Enron sampai pada awal tahun 2001 masih menjadi perusahaan yang paing diminati orang amerika untuk bekerja. Majalah Fortune selama 6 tahun berturut-turut menyebut Enron sebagai “America's Most Innovative Company". Pada tahun 2000, Enron yang spesialisasiny bergerak di bidang energi mengklaim kalau mereka mendapatkan revenue hingga 111 Milyar Dollar Amerika. Saham Enron adalah salah satu saham yang paling diminati investor hingga harganya bisa mencapai US$ 90 per lembarnya. Akibat penampilan figur yang meyakinkan ini makanya ngga heran banyak orang yang berlomba-lomba untuk melamar kerja di Enron.


Enron juga tidak sembarang mau merekrut tenaga kerja, biasanya yang akan direkrut adalah para lulusan terbaik dari universitas ternama di Amerika Serikat. Ini bukan hal sulit karena saat itu Enron merupakan cita-cita sebagian besar mahasiswa. Bahkan saking bergengsinya status jadi pegawai Enron, di Universitas Harvard yang top banget itu, Enron menjadi salah satu bidang studi yang dipelajari di kampus.


Rupanya Enron sang raksasa tersebut tiba-tiba jatuh berdemum ke tanah akibat terkuaknya penipuan alias fraud yang dilakukan oleh pihak dalam Enron sendiri dan frima akunting Arthur Andersen yang ditunjuk sebagai auditor. Beberapa anak perusahaan Enron terutama yang di luar negeri mulai merugi. Namun untuk tetap menjaga reputasi serta tentunya harga saham, beberapa eksekutif yang mengetahui soal kerugian tersebut melakukan kongkalikong dengan fihak auditor yang ditunjuk yaitu Arthur Andersen agar membuat laporan keuangan yang tetap terlihat hebat.


Kecurangan yang dilakukan Enron tidak disitu saja, beberapa pihak yang mengetahui rahasia keborokan Enron malah melakukan kejahatan kedua yaitu insider trading. Pada Agustus tahun 2000 harga saham yang saat itu telah mencapai US$ 90 per lembarnya, beberapa oknum yang tergolong dalam eksekutif perusahaan itu mulai menjual saham-saham yang mereka miliki karena tahu sebentar lagi Enron akan kolaps. Mereka juga mengatakan pada para investor jika saham Enron bakal terus meningkat hingga kisaran US$ 120 – US$ 130 per lembarnya. Tapi pada kenyataannya justru harga saham Enron ini malah makin melemah, pada awalnya para investor masih percaya kalau Enron akan bangkit kembali. Sebetulnya beberapa pihak sudah mulai mencium ketidakberesan dalam tubuh Enron tapi peristiwa serangan 11 September membuat perhatian orang jadi teralih.


Lama-lama kebusukan Enron terungkap juga. Fakta mulai tersingkap ketika laporan tahunan kuarter 3 tahun 2001 diumumkan. Kerugian tidak dapat ditutup-tutupi lagi dan otomatis harga saham Enron makin terpuruk hingga menghujam ke level 50 cents saja atau sedollarpun tak sampai. Pada akhir tahun 2001 Enron dinyatakan bankrut, ini disebut-sebut sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah korporasi se Amerika Serikat. Tentu saja sekitar 22 ribu pegawainya di seluruh dunia menjadi mendadak jadi pengangguran.


Enron benar-benar seperti raksasa abad sebelumnya yaitu Titanic yang di klaim sebagai kapal penumpang terbesar yang pernah dibuat manusia akhirnya harus karam dan menewaskan ribuan penumpangnya. Begitu pula Enron yang harus karam hingga ke dasar kebangkrutan dan meningalkan ribuan pegawainya menjadi pengangguran baru. Dari kasus Enron inilah aku bercermin kalau sebetulnya tidak ada tempat yang benar aman selama kita tetap menjadi seorang karyawan. Bukan berarti juga kita harus jadi pengusaha semua tapi paling tidak kita punya rencana cadangan seandainya hal terburuk menimpa kita.

Minggu, 20 April 2008

Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Soviet - Herge

Komik Tintin versi bahasa Indonesia telah kembali beredar di pasaran, hore... Kalau dulu penerbitnya kalau tidak salah adalah Indira maka kini diterbitkan kembali oleh Gramedia. Selain penerbitnya yang beda, ukuran komiknyapun lebih compact alias lebih mini. Memang sih lebih praktis bila dibawa kemana-mana tapi rasanya jadi kurang puas lihat gambarnya yang mengecil. Penerjemahnyapun nampaknya lain, versi komik Tintin yang lama lebih lucu tapi yang sekarangpun juga tidak kalah lucu dan tentunya pakai bahasa yang lebih gaul.

Tintin adalah salah satu komik yang membantu aku belajar baca dulu jadinya sangat berkesan. Kali ini aku pingin sekali mengkoleksi seri Tintin ini dengan lengkap. Maka aku mulai membelinya dimulai dari seri pertamanya yaitu Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Soviet. Judul yang panjang ini disadur langsung dari judul aslinya yaitu Les Aventures de Tintin, reporter du Petit "Vingtième", au pays des Soviets. Buku pertama petualangan Tintin ini masih berformat hitam putih.


Tintin si reporter cilik dan anjing Milo (Snowy dalam versi lama) dikirim untuk membuat laporan ke Moskow oleh Le Petit Vingtieme. Kereta yang ditumpangi Tintin diledakan oleh polisi rahasia Soviet alias OGPU. Tintin yang tidak tahu apa-apa justru ditangkap dan dituduh sebagai pelaku peledakan. Tintin dimasukan ke penjara dan nyaris disiksa namun berkat kecerdikannya ia berhasil meloloskan diri. Untuk menghindari kejaran agen OGPU, Tintin melakukan apa saja termasuk mencuri mobil hingga akhirnya ia tiba juga di Moskow.


Di Moskow Tintin menemukan berbagai fakta yang selama ini tak terungkap seperti misalnya pemaksaan idelogi komunis terhadap rakyat soviet. Soviet yang nampak berkelimpahan pangan ternyata menumpuk makanan hanya untuk dipamerkan ke dunia luar, kenyataannya rakyat mereka banyak yang kelaparan. Industri di Soviet yang nampak maju ternyata hanya tipuan belaka yang dibuat untuk memperdaya para calon investor. Maka dari itu kunjungan Tintin ke Soviet ini berusaha dicegah keras oleh OGPU agar rahasia mereka tidak terungkap ke dunia luar.


Melalui sejumlah petualangan seru yang tidak masuk akal (Namanya juga komik) Tintin berhasil menemukan tempat rahasia dimana hasil bumi rakyat Soviet seperti Gandum, Vodka dan Kaviar ditimbun untuk kepentingan kaum penguasa seperti Stalin, Lenin da Trotsky. Berkat kecerdikan Tintin dan Milo berhasil meloloskan diri dari kejaran OGPU dan bisa kembali pulang ke Brussels. Begitu tiba di kota asalnya, Tintin dan Milo disambut meriah oleh warga kota.


Petualangan Tintin di Tanah Soviet ini sebetulnya adalah sebuah komik yang penuh satire politik dan propaganda anti komunis. Bagi anak-anak yang tidak mengerti politik, cerita Tintin ini masih bisa dinikmati karena ceritanya seru dan lucu. Segala adegan slapstik Tintin dalam mengecoh penjahatnya bisa membuat anak-anak terpingkal-pingkal namun bagi pembaca dewasa, sindiran-sindiran politiklah yang dapat membuat mereka tersenyum. Herge memang yahud, bisa membuat anak-anak dan orang dewasa sama-sama bisa tersenyum walaupun melihat dari 2 perspepktif yang berbeda.

Jumat, 18 April 2008

Benny & Mice


Malam tadi di acara talkshow K!ck Andy di MetroTV menampilkan duo kartunis kocak favoritku yaitu Benny & Mice. Benny Rachmadi (Benny) dan Muhammad Misrad (Mice) setiap minggunya rutin mengisi strip kartun di harian Kompas dengan judul yang sangat narsis yaitu memakai nama mereka sendiri “Benny dan Mice”. Tapi ternyata anggapan mereka berdua itu mahluk narsis tidak sepenuhnya benar karena alasan mereka berdua menjadi diri mereka sendiri sebagai tokoh utama karena takut ada orang lain yang tersinggung. Jadi untuk amannya mereka menggunakan diri mereka sendiri sebagai bahan olok-oloknya.

Kartun yang mereka tampilkan dalam Kompas Minggu sungguh sangat menggelitik karena memotret berbagai kejadian yang lagi in di masyarakat mulai dari soal fashion hingga masalah-masalah sosial di masyarakat. Seperti pada edisi hari Minggu lalu dimana mereka menampilkan kartun seputar tren penggunaan kafiyeh yang di populerkan oleh Nidji. Diceritakan si Mice tertarik untuk mengikuti tren fashion yang berasal dari timur tengah tersebut dan..... Yang dilakukan Mice adalah malah memakai pakaian ala Aladdin dengan alasan kalau busana yang dipilihnya lebih bernuansa timur tengah. Bakal penampilan mereka di Kick Andy pun sebetulnya sudah mereka isyaratkan pada kartun mereka edisi beberapa minggu lalu. Waktu itu diceritakan kalau mereka berdua sibuk beli sepatu bola baru. Ketika ditanya mau main dimana, mereka bilang mau main di stasiun TV dalam acara Kick Andy.

Kemunculan Benny dan Mice dalam Kick Andy ada hubungannya dengan buku kumpulan kartun yang diberi judul “ 100 Tokoh Yang Mewarnai Jakarta”. Ternyata penampilan fisik keduanya tidak sehancur seperti pada gambaran di kartun “Benny & Mice”. “100 Tokoh Yang Mewarnai Jakarta” memang benar-benar berisi 100 tokoh yang banyak bisa kita temui dalam keseharian orang Jakarta. Tapi jangan harap ada tokoh populer disini sebab tokoh yang dimaksud mereka hanyalah anggota masyarakat biasa dengan berbagai latar belakang. Mungkin saja ada anda sendiri yang masuk disitu. Para tokoh tersebut digambarkan secara kocak lengkap dengan keterangannya dan berbagai komen tanpa maksud untuk melecehkan.

Untuk lebih menghidupi acara, Andy Noya juga mendatangkan tokoh nyata dari kehidupan sehari-hari untuk dibandingkan dengan tokoh yang direka-reka oleh Benny dan Mice. Maka datanglah Ferry Salim sebagai si cowok metroseksual, lalu ada Penuntun Binatang di Mall, JaMet alias Jawa Metal (salah satu tokoh di 100 tokoh yang sukses bikin aku tertawa terpingkal-pingkal), Pemuda Terjebak Masa Lalu (kalau yang ini versi nyatanya lebih lucu dan asli jadoel banget), tukang kerak telor, banci salon dan hansip.

Dalam buku “100 Tokoh Yang Mewarnai Jakarta” yang disebut tokoh itu bukan hanya manusia saja tapi juga ada benda lainnya seperti si tokoh penutup yaitu Anthurium. Yap fenomena Anthurium ini memang sangat fantastis, gara-gara si tumbuhan elit ini manusia bisa melakukan hal-hal yang gaib. Selain menampilkan 100 kartun tokoh, mereka juga memberikan bonus 5 cerita komik yang lucu namun sangat menggugah hati. Yang aku suka dari Benny dan Mice adalah cerita kartun mereka yang ringan dan tidak sok menjudge sesuatu dengan cara yang nyinyir.

Kamis, 17 April 2008

Rumah Kaca - Pramoedya Ananta Toer

"Rumah Kaca" merupakan buku seri terakhir dari tetralogi Pulau Buru karya masterpiece dari penulis besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer. Di buku inilah Pak Pram menunjukan kejeniusannya dalam menciptakan plot cerita yang sangat tidak konvensional. Jika di 3 buku terdahulu fokus cerita ada pada tokoh Raden Mas Minke yang juga sekaligus menjadi pencerita utama maka di buku ke-4 ini Pak Pram membalikan situasi sehingga tokoh Minke tidak menjadi tokoh utama dan pencerita jatuh pada tokoh Pagemanann yang muncul selintas sebagai tokoh misterius dalam buku ke-3 Jejak Langkah. Kepiawaian meramu cerita Pak Pram sehingga walaupun tidak lagi menjadi tokoh utama namun tokoh Minke tetap menjadi nyawa dari cerita.

Di bagian akhir buku Ke-3 dikisahkan kalau Minke ditangkap oleh pihak kepolisian pimpinan inspektur Pagemanann yang memang sudah mengincarnya sejak lama. Pagemanann adalah seorang pribumi tapi berpendidikan Eropa pekerja keras dan memiliki jaringan yang luas sehingga karirnya cepat naik. Walaupun menjadikan Minke sebagai target operasi tapi diam-diam Pagemanann mengagumi Minke dan dalam batinnya menjadikan Minke sebagai guru besarnya. Pagemanann juga seorang yang cerdas namun sayangnya dia mempunyai kebiasaan buruk yaitu senang minum-minuman keras, hal ini pula yang menyebabkan rumah tangganya hancur berantakan.

Karena kekagumannya pada maka Pagemanann sendiri yang mengawal Minke ke tempat pembuangannya di daerah maluku sana. Sejak awal buku kita langsung disuguhi perspektif cerita dari kacamata Pagemanann sehingga rasanya buku ke-4 ini adalah sebuah bagian yang terpisah namun sesungguhnya kalau tidak mengikuti bagian-bagian sebelumnya maka kita akan susah mengikuti jalan ceritanya. Setelah Minke dibuang, Pagemanann tetap saja rajin menyelidiki kehidupan sang tokoh panutan. Pagemanann juga menyelidiki tokoh-tokoh yang diceritakan Minke dalam buku-buku karyanya yaitu "Bumi Manusia", "Anak Segala Bangsa" dan "Jejak Langkah", disinilah Pak Pram menunjukan kejeniusannya sehingga pembaca berhasil digiringnya untuk ikut berpikir kalau ketiga tetralogi sebelumnya adalah karya Minke bukan karya Pak Pram. Ide yang rasa-rasanya sulit untuk diikuti pengarang manapun untuk membuat sebuah cerita baru dalam sebuah sebuah cerita.

"Rumah Kaca" pun digambarkan oleh Pak Pram sebagai buku yang tengah disusun oleh Pagemanann yang menceritakan tentang kebangkitan organisasi-organisasi modern serta kesadaran kaum terpelajar untuk mengusir kaum kolonial. Pagemanann tak cuma diam-diam mengagumi Minke tapi juga diam-diam mendukung aksi pemberontakan kaum terpelajar pribumi tersebut tapi sebagai abdi pemerintah kolonial yang baik, Pagemanann tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya sekedar jadi penonton. Tugas Pagemanann sebagai anggota elit kepolisian adalah membasmi kegiatan pergerakan yang dapat mengancam pemerintah kolonial sebetulnya bertentangan dengan nuraninya namun ia lebih menuruti ambisi untuk menjadi yang pribumi yang memiliki jabatan di kepolisian yang tertinggi.Berbeda dengan Minke yang memang menjadi hero, Pagemanann ini adalah tokoh abu-abu kadang ia adalah seorang yang baik misalnya saja dengan Menutupi keterlibatan Prinses (istri Minke) dalam usaha pembunuhan terhadap Robert Suurhoff) tapi di sisi lain demi karir ia mau memberikan berbagai rahasia pergerakan terhadap kepolisian kolonial.

"Rumah Kaca" memang lebih berat daripada ketiga buku sebelumnya karena selain kita dipaksa untuk mengubah perspektif, pada buku ini kita juga akan kehilangan kisah romansa yang manis. Mungkin karena Pagemanann tokoh utama kita kali ini adalah seorang yang sangat ambisius mengejar karir sehingga pembawaanya lebih serius daripada tokoh Minke yang memang gampang jatuh hati pada wanita. Namun rasa bosan itu terobati dengan munculnya fakta-fakta dibalik kisah di tiga buku sebelumnya. Secara keseluruhan tetralogi Pulau Buru ini memang luar biasa. Pantas saja kalau Pak Pram sang pengarang dipuji-puji oleh pecinta sastra sedunia.

Rabu, 16 April 2008

Selebritis Politikus

Dulu selebriti digaet partai politik hanya sebagai penggembira yang memeriahkan kampanye saja. Namun belakangan ini di negeri kita ini ada tren baru yaitu menggaet selebritis bukan hanya menjadi penarik massa ke acara kampanye saja, tapi kini kaum selebritis diincar parpol untuk menjadi vote getter. Biasanya kaum selebritis ini diberi jabatan sebagai wakil dari kepala daerah baik tingkat provinsi sampai ke tingkat kabupaten/kota. Terbukti dengan menjadikan seorang selebritis yang telah dikenal masyarakat sebagai salah satu kandidat dalam era pemilihan langsung seperti saat ini jelas lebih efektif daripada sekedar menjadikan mereka sebagai penghibur semata.

Penggaetan selebritis untuk meramaikan kampanye parpol memang dapat menarik perhatian massa untuk datang ke kampanye tersebut namun perhatian massa sesungguhnya lebih kepada hiburannya saja daripada isi kampanye yang ingin disampaikan. Kenyataan kalau masyarakat lebih memperhatikan kaum selebritisnya daripada para politikusnya membuat parpol membuat strategi baru dengan menempatkan sang selebritis sebagai kandidat yang dapat dipilih langsung oleh masyarakat. Tentunya posisi yang diberikan bukanlah posisi yang strategis sebagai ketuanya tapi cukuplah sebagai wakilnya saja.

Gebrakan seleb jadi calon pemerintah diawali oleh Marissa Haque, mantan bintang film idola tahun 80an ini memang sudah lama merambah dunia politik. Waktu itu Marissa dicalonkan sebagai wakil gubernur Banten. Sayangnya sosok Marissa ini belum begitu sukses menarik massa di provinsi Banten untuk memilihnya. Langkah Marissa diikuti oleh Rano "si Doel" Karno yang dicalonkan sebagai wakil bupati Tangerang. Terbukti nama besar Rano Karno sangat menjual sehingga ia dan pasangannya berhasil menjadi bupati/wakil bupati Tangerang. Yang terakhir dan fenomenal sampai sejauh ini adalah Dede Yusuf yang sukes memenangkan pilkada perang bintang daerah Jawa Barat. Tak bisa dipungkiri ketenaran nama Dede Yusuf sebagai jagoan dalam sinetron ikut mendongkrak perolehan suaranya. Memang hasil akhirnya belum keluar tapi nyaris dipastikan kalau Dede Yusuf akan segera menjadi wakil gubernur Jawa Barat.

Strategi yang jitu ini segera ditiru oleh pengurus parpol daerah lain. Yang paling mutakhir adalah rumor seputar pencalonan pedangdut Saipul Jamil sebagai calon walikota Serang. Memang sih baru sekedar wacana namun tetap saja sangat menggelikan. Entah benar atau tidak ada parpol yang nekat mau meminang Saipul Jamil (Emangnya ngga ada yang lain?) atau emang Saipul Jamilnya aja yang kege-eran. Sosok Marissa Haque, Rano Karno dan Dede Yusuf sih memang masih ada pantes-pantesnya jadi politikus tapi Saipul Jamil??? Oh no... Mendingan Cinta Laura kaleeee.

Ngurusin rumah tangga aja ngga becus eh ini mau nekat ikutan ngurusin kota orang. Belum apa-apa si Saipul Jamil udah koar-koar kalau jadi wakil walikota Serang mau menstop sepak terjang Dewi Persik sang mantan istri. Memang aku juga ngga suka lihat penampilan Dewi Persik yang agak-agak eksibisionis itu tapi gue juga sangat menentang juga orang-orang sok suci yang mau mencekal kegiatan perkesenian orang lain. Dewi Persik tampil begitu karena memang ada pasar yang menyukainya, justru di Indonesia ini apa yang dilarang akan menjadi sesuatu yang paling dicari.

Sebetulnya sah-sah saja selebritis jadi politikus tapi bukan berarti semua selebritis pantes menjadi pejabat publik. Seperti si Saipul Jamil ini, rasanya bukan akan menjadi vote getter tapi malah akan menjadi bahan olok-olok baru di jagat maya.

Selasa, 15 April 2008

Biofuel

Ada sebuah tulisan menarik yang dimuat di harian “Kompas” hari ini, judul artikel tersebut adalah “Biofuel, Pangan, dan Kemiskinan” oleh Khudori. Tulisan tersebut akan membuka mata pembaca akan “sisi gelap” dari biofuel yang selama ini didengung-dengungkan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Isu ancaman pemanasan global membuat manusia berlomba-lomba untuk menciptakan aneka bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan termasuk biofuel ini.


Klaim biofuel sebagai bahan bakar ramah lingkugan ternyata diragukan kebenarannya. Siapa sangka proses produksi pembuatan bahan bakar biofuel ternyata justru menghasilkan emisi CO2 yang besar karena industri pengolahannya digerakan oleh energi batubara. Jadi kalau dilihat dari awal proses pengolahannya sebetulnya emisi rumah kaca yang dihasilkan biofuel ini sama saja dengan bahan bakar konvensional lainnya.


Biofuel dicurigai sebagai salah satu penyebab deforesisasi melalui ekspansi perkebunan sawit secara besar-besaran terutama di Malaysia dan Indonesia yang keduanya merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Sungguh sangat percuma, tujuan pemakaian biofuel adalah untuk mengurang efek rumah kaca tapi disisi lain untuk membuat produksi massal biofuel ini malah mengorbanan hutan yang dikenal sebagai paru-paru dunia.


Biofuel juga digadang-gadangkan akan berpotensi memberikan manfaat kepada pedesaan dan menciptakan lapangan kerja yang baru. Teori ini memang benar tapi kalau biofuel dikembangkan oleh komunitas lokal dengan melibatkan petani-petani kecil. Namun pada kenyataannya industri biofuel dikuasai oleh penguasa kapital.


Titik kelemahan biofuel yang paling fatal adalah kenyataan kalau biofuel dibuat dari bahan pangan untuk membuat minyak seperti kedelai, jagung, sawit, gandum dan tebu. Pertumbuhan produksi pertanian ternyata tidak berkembang seimbang dengan kebutuhan pasar produk pertanian. Akibatnya harga bahan pangan jadi meroket, yang susah tentu saja rakyat keci. Industri besar seperti industri pengolahan biofuel yang bermodal lebih kuat tentu lebih mendapatkan prioritas daripada rakyat jelata yang berpenghasilan pas-pasan. Sebuah tambahan catatan buruk bagi biofuel karena bisa dikatakan industri biofuel menjadi salah satu pemicu krisis pangan.


Sungguh ironis kalau biofuel yang semula diciptakan dengan sebuah niat mulia untuk menyelamatkan dunia dari ancaman bencana akibat pemanasan global justru malah menjadi sumber kesusahan baru bagi umat manusia. Mungkin sebaiknya dicari bahan pembuat biofuel yang bukan berasal dari bahan pangan, misalnya saja dari tanaman Jarak yang ditanam di areal bekas hutan yang telah gundul akibat illegal logging . Sementara untuk industri pengolahannya sendiri bisa menggunakan energi matahari yang memang kian ganas saja akibat bolongnya lapisan ozon.

Senin, 14 April 2008

7 Fakta Seputar Nonton Opera

Pengalaman pertamaku menonton opera ternyata sangat inspiratif sekali. Paling tidak ada 7 fakta yang bisa aku sarikan dari pengalaman tersebut.

  1. Ternyata selera musikku kampungan, terbukti bukannya terpesona mendengar suara-suara emas para penyanyi opera, aku malah nyaris meledakan tawa. Bagiku musik opera tersebut sangat menggelikan. Maaf tapi itu Cuma pendapat pribadiku yang sangat bodoh soal musik. Kalau pop opera seperti Il Divo atau Patrizio Buanne yang memang tampangnya keren-keren masih bisa aku terima. Mendengar nyanyian Sarah Brightman saja kadang-kadang masih suka bikin aku tersenyum geli.
  2. Alasan pertamaku nekat menonton opera adalah ingin melihat penampilan temanku, yang kedua adalah penasaran ingin tahu seperti apakah pertunjukan opera yang sesungguhnya dan yang ketiga adalah ingin mengecengi cowok-cowok penonton opera.
  3. Asumsiku untuk alasan ketiga nonton opera karena aku pikir cowok yang senang nonton opera pastilah cowok-cowok yang berkelas atau paling tidak cowok yang smart banget dan tergolong cowok baik-baik. Mirip seperti di film-film hollywood tempo dulu. Faktanya, disana aku jarang melihat eligible bachelor yang ada malah sekumpulan cowok-cowok yang tindak tanduknya terlihat sangat lekong. Kalaupun ada yang berkategori enak dilihat, pasti dia sudah digandeng oleh ceweknya. Jadi kalau mau cari gebetan, jangan pergi ke pertunjukan opera.
  4. Penonton opera kebanyakan memang orang-orang yang beretiket tinggi seperti layaknya bangsawan Belanda dulu. Kalau ketemu teman, baik pria maupun wanita mereka saling memberikan ciuman pipi. Penampilannya, meskipun tak memakai gaun malam tapi tetap terlihat elegan. Di dalam gedung teater, jarang terlihat orang yang mengobrol kecuali para penonton kampungan seperti aku ini.
  5. Pertunjukan opera ternyata agak-agak mirip dengan pertandingan sepakbola. Diantara 2 sesi terdapat sekali istirahat selama 20 menit. Di sesi istirahat ini sebagian penonton ikutan keluar dari gedung sekedar untuk jajan-jajan atau pergi ke kamar kecil. Aku juga jadi ingat cerita mamaku kalau pertunjukan bioskop jaman dulupun ditengah-tengah film ada sesi istirahatnya juga.
  6. Untuk menjadi pemain orgel handal di pertunjukan opera, seseorang harus punya basic senam yang baik. Selain itu orang yang, maaf, agak pendek akan kesulitan memainkan alat musik kasta tinggi ini. Alat musik ini memang sulit dimainkan, pemusiknya tidak cuma disibukan tangannya saja tapi kakinya juga harus main, perlu koordinasi motorik yang luar biasa. Beberapa fungsi orgel yang harus dimainkan oleh kaki kadang jaraknya agak berjauhan sehingga ngga jarang pemainnya harus dapat menjulurkan kedua kakinya kearah yang berlawanan. Kalau kurang pemanasan salah-salah bisa ketarik urat. Tapi kerja keras itu terbayar lunas karena musik yang dihasilkan orgel memang menakjubkan.
  7. Seorang penggemar opera sepertinya mempunyai telapak tangan yang tebal. Selesai satu lagu penonton segera bertepuk tangan meriah. Apalagi pada saat pertunjukan berakhir, tepuk tangan penonton akan membahana tak putus-putus dalam jangka waktu yang lumayan lama. Aku coba mengikuti kemeriahan tepuk tangan ini tapi telapak tanganku malah jadi sakit. Tidak cuma di akhir pertunjukan, gemuruh tepuk tangan kembali membahana pada saat bagian pemberian karangan bunga dan ucapan terima kasih pada pihak-pihak terkait yang terlibat dalam penyelenggarakan pertunjukan tersebut. Saran saya, jangan pernah mau diajak high five dengan pecinta opera karena telapak tangan mereka tebal-tebal akibat terlalu sering bertepuk tangan.

The 7 Last Words of Christ

Seumur-umur aku belum pernah yang namanya nonton opera beneran secara langsung. Biasanya palingan banter cuma operet amatiran di acara Natalan. Sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiran untuk menonton opera sampai temanku Riska mempromosikan pagelaran opera yang berjudul “The 7 Last Words of Jesus”. Jangan dipikir Riska adalah bagian promosi dari penyelenggara pagelaran opera ini tapi dia ini adalah salah satu artisnya. Ya...ya... Riska Damayanti memang bukan pemeran utama tapi ini adalah adalah pagelaran opera pertamanya sejak bergabung dengan Susvara Opera Company jadi ngga heran kalau promosinya ngga kalah sama marketing andal. Secara penasaran karena belum pernah menyaksikan opera yang sesungguhnya maka akupun tertarik untuk menonton “The 7 Last Words of Jesus”, siapa tahu bisa menambah khasanah bersenianku.


Pada hari H yaitu hari minggu datanglah aku ke Gedung Kesenian Jakarta tempat berlangsungnya acara. Ini juga merupakan kesempatan pertamaku mengunjungi gedung seni bersejarah peninggalan Belanda yang memilki arsitektur indah. Pada dasarnya aku bukan seorang penikmat musik klasik tapi aku tetap nekad untuk mencoba menonton opera. Dan terbukti banget kalau selera musikku memang payah. Aku sama sekali tidak menikmati pagelaran opera ini terutama pada sesi pertama yang menampilkan oratorium-oratorium (Oratorium? asli aku ngga ngerti artinya, ini juga hasil mencontek dari buku panduan tapi yang pasti ngga ada hubungannya sama sanatorium apalagi ovarium).


Sesi oratorium ini adalah bagian yang sangat menyiksaku karena aku harus berusaha keras untuk menahan tawa. Ngga lucu banget kalau ditengah kekhusuyukan penyanyinya melantunkan lagu-lagu syahdu tersebut tiba-tiba saja ada yang tertawa terbahak-bahak. Aku berusaha mengalihkan pikiran ke hal-hal sedih tapi gagal karena lamunanku selalu buyar oleh lengkingan suara sang penyanyi. Untuk membantu mengendalikan diri aku terpaksa harus menggigit tissue agar ketawaku tidak pecah. Tidak ada yang salah dengan penyanyinya tapi dasar kuping ini aja yang kampungan ngga bisa mencerna musik premier karya musisi kelas dunia. Padahal sebagian besar lagu berbahasa Inggris namun kupingku ini sama sekali tidak bisa menangkap liriknya dengan benar sehingga yang terdengar adalah kata-kata absurd yang ngaco abis.


Sayangnya aku tak terlalu ingat kata-kata absurd yang sempat terlintas di benakku tapi ada satu yang terpatri begitu kuat yaitu “miss genuk”. Aku setengah mati menahan tawa ketika mendengarnya sebab dibenakku langsung muncul sesosok wanita jawa bertubuh tambun dan hanya menggunakan kembem. Mungkin ilustrasinya seperti tokoh Nyi Woro Cimblon dalam karikatur Panji Koming di Kompas minggu. Aku nyaris menganggap diriku mulai mengalami gejala kurang waras namun aku jadi lega ketika melihat di buku pengantar sebetulnya lagu tersebut berjudul “Es Ist Genug”. Ini berarti aku ngga ngaco-ngaco amat, “miss genik” ngga terlalu jauh kok dari judul aslinya.


Sejujurnya aku nyaris melarikan diri dari tempat tersebut karena takut tak tahan menahan tawa dan bikin malu rombongan supporternya si Riska. Gara-gara aku duduk di tengah dan agak susah untuk keluar jadinya aku tetap bertahan di dalam. Ada satu bagian dari oratorium ini yang bisa aku nikmati dan sama sekali ngga bikin aku pingin tertawa yaitu pada saat dilantunkannya lagu “Domine Deus”. Walaupun dilantunkan daam bahasa latin tapi aku lebih bisa menangkap liriknya karena “Domine Deus” ini mirip lagu-lagu berbahasa latin yang biasa dinyanyikan saat misa. Mungkin karena lebih familier jadinya kuping ini bisa menangkapnya dengan baik.


Pada sesi kedua yang merupakan inti dari pagelaran opera “The 7 Last Words of Christ” keadaan makin membaik. Di sesi ini pula bagian si Riska tampil beramai-ramai sebagai rakyat jelata yang berteriak-teriak menuntut penyalibkan Yesus. Suasana yang lebih hidup membuat pertunjukan lebih menarik dan hasrat tertawaku makin berkurang walaupun tidak hilang total. Sungguh tidak sensitif padahal sebetulnya itu adalah kisah sedih bahkan beberapa penonton lain aku lihat sampai menyeka mata mereka yang dibanjiri airmata.


Walaupun aku mengalami kesulitan untuk menikmati pertunjukan opera pertamaku tapi aku mau memberikan apresiasi sebesar-besarnya pertunjukan “The 7 Last Words of Christ” ini sebab harus diakui atmosfernya benar-benar sangat berkelas. Kemasan penampilan penyanyi maupun tata panggung sangatlah apik. Setidaknya aku sudah punya gambaran seperti apakah pertunjukan opera yang sesungguhnya. Kalau besok ada undangan menonton opera lagi, aku pasti akan pikir-pikir dulu atau mungkin sebaiknya mempersiapkan diri dulu sebaik-baiknya. Maaf ya Cha kalau aku ngga bisa bikin ulasan yang baik soal pertunjukan opera pertamamu dengan baik.

Minggu, 13 April 2008

Juno

Juno sebetulnya adalah sesosok gadis ABG biasa saja, di sekolah ia bukan tergolong anak populer dan bukan juga termasuk golongan pecundang hanya ia memiliki pola pikir yang agak nyentrik. Seperti layaknya abg, Juno juga memiliki keingintahuan yang besar akan banyak hal termasuk soal seks hingga ia hamil. Akibat iseng melakukan hubungan badan dengan Bleaker teman sekelas sekaligus telam ngebandnya, Juno mendapatkan dirinya hamil. Pada awalnya Juno sempat bingung sekali hingga nyaris bunuh diri dan melakukan aborsi. Namun berkat dukungan sahabatnya Leah, Juno membatalkan niatnya tersebut dan bersama berusaha melakukan pemecahan terbaik atas masalahnya tersebut.

Setelah Leah, Bleaker adalah orang kedua yang diberitahu Juno perihal kehamilannya. Reaksi Bleaker hanya bisa bengong dan sama sekali tidak membantu Juno dalam mengatasi persoalan hamil tak terencana ini. Juno dan Leah akhirnya menemukan jalan untuk masalah tersebut yaitu dengan mencari pasangan yang mau mengadopsi anak Juno kelak. Pasangan muda nan ideal Mark dan Vanessa dipilih Juno untuk menjadi bakal orangtua angkat bagi jabang bayinya. Setelah itu barulah Juno menyampaikan berita mengejutkan tersebut ke ayah dan ibu tirinya. Mereka berdua juga sempat shock berat namun mereka juga mendukung pilihan Juno.

Ditemani sang ayah, Juno bertemu dengan pasangan Mark-Vanessa di kediaman mewah mereka di sebuah kawasan elit. Melihat kondisi finansial dan keharmonisan pasangan muda tersebut membuat Juno jadi yakin akan masa depan anak yang dikandungnya itu. Vanessa memang nampak berperilaku agak aneh namun Mark adalah sesosok calon ayah yang sangat dikagumi oleh Juno. Selain lebih memiliki selera humor yang lebih baik daripada Vanessa, Mark juga ternyata seorang musisi yang pandai main gitar.

Hubungan Juno dan Bleaker makin lama malah makin menjauh, apalagi ada rumor soal orang ketiga. Tapi masalah ini tidak terlalu dipikirkan Juno yang lebih fokus terhadap perkembangan bayinya. Masalah kemudian muncul ketika Mark kelepasan omong di depan Juno kalau ia akan menceraikan Vanessa. Juno sangat terpukul sekali karena harapan agar anaknya bisa memiliki orangtua yang harmonis pupus sudah. Beruntung ayah kandung Juno yang biasanya kaku bisa memberikan nasihat-nasihat bagi putrinya tersebut.

Bleaker yang selama ini cuek dengan keadaan Juno jadi menyadari kalau dirinya sangat menyayangi Juno. Memang pada saat melahirkan Bleaker tidak hadir karena dia harus mengikuti perlombaan lari. Selesai berlomba, Bleaker segera menyusul Juno di rumah sakit. Sementara Vanessa yang memang sudah sangat merindukan punya anak, tetap mengadopsi anak Juno walupun tanpa Mark. Juno pun kembali menjalani hidupnya secara normal seperti sedia kala.

Juno sebuah film dengan tema sederhana namun sang sutradara berhasil meramunya sehingga mempunyai makna yang dalam. Film ini tidak hanya cocok ditonton remaja tapi juga sangat perlu disaksikan pula oleh orag dewasa. Film Juno mengajarkan kita mengenai arti kedewasaan dan tanggung jawab. Jadi ngga heran kalau film ini salah satu film yang masuk unggulan sebagai film terbaik di ajang Piala Oscar tahun ini.

Sabtu, 12 April 2008

Drama Idol

Jumat malam lalu iseng-iseng aku menonton Indonesian Idol di RCTI yang masih dalam tahap seleksi dari kampung ke kampung. Awalnya aku merasa cukup terhibur apalagi kalau ada yang lucu-lucu atau melihat kelakuan peserta yang over pede. Tapi lama-lama aku agak terganggu dengan banyaknya cerita-cerita sedih pesertanya yang diekspos. Bukannya tidak empati, tapi sepertinya yang ditampilkan oleh Indonesian Idol itu sudah terlalu berlebihan. Padahalkan hakekatnya acara ini adalah mencari bibit-bibit penyanyi.


Rupanya airmata telah menjadi komoditas yang lagi laku-lakunya dijual di TV Indonesia. Keberhasilan Fery AFI yang anak tukang becak telah menginspirasi para idol wannabe untuk menunjukan kesusahan hidup mereka agar bisa mendapat simpati juri dan penonton tentunya. Mulai dari peserta yang ngakunya ditinggal pergi sang ayah dan ibunya masuk penjara sampai ada yang mengaku sebagai tulang punggung keluarga. Belum apa-apa ada peserta yang sudah mengatakan kalau ajang Indonesian Idol telah mengubah hidupnya padahal babak eliminasi saja belum terlewati yang berarti perjalanan masih panjang.


Kadang-kadang taktik mengumbar cerita sedih untuk menarik simpati juri cukup sukses juga, lantaran ada saja perjadi serta yang sebetulnya kemampuan nyanyinya biasa saja namun bisa lolos ke babak eliminasi karena dia punya kisah hidup yang menyedihkan. Ada juga peserta lain yang berkemampuan sama namun tidak lolos karena kisah hidupnya biasa saja. Kecendrungan tidak hanya terjadi di ajang Indonesian Idol namun terjadi juga di berbagai acara reality show yang menggunakan banyaknya sms sebagai indikator kemenangan.


Aku jadi bingung Indonesian Idol ini acara pencarian bakat penyanyi atau mencari seorang drama queen baru sih? Kalau memang mencari penyanyi baru ya udah fokus aja kesuaranya tanpa perlu obral airmata. Drama queen dan drama king ngga perlu lagi dicari sebab udah banyak di Indonesia ini. Tidak sedikit artis sinetron yang mulai ngga laku dengan sengaja membuat sensasi agar masuk acara infotainment sehingga akan menarik perhatian orang lagi. Ngga Cuma artis, para pejabat juga terutama anggota dewan yang jago main drama.

Jumat, 11 April 2008

Outsourcing oh Outsourcing

Banyak perusahaan multinasional semacam McWorld kini terlihat peduli terhadap berbagai kegiatan sosial seperti misalnya peduli terhadap global warming atau ikut andil dalam rekonstruksi sarana pasca bencana alam. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba mencitrakan diri sebagai organisasi yang tidak hanya peduli terhadap profit semata namun juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya atau istilah kerennya public assistance programs. Public assistance programs yang dalam istilah awam bisa dikategorikan sebagai kegiatan amal tersebut nyatanya dilakukan dengan pamrih, buktinya tak jarang media dilibatkan untuk meliput kegiatan “amal” tersebut. Tujuannya tentu saja untuk promosi agar terbentuk sebuah citra positif yang ujung-ujungnya demi profit juga. Jadi sesungguhnya public assistance programs adalah salah satu strategi untuk mencapai profit.

Namun yang nyaris tidak pernah terekspos adalah sebuah program lain yang juga dibuat untuk meningkatkan profit yaitu outsourcing. Tak terlalu banyak diekspos sebab program outsourcing ini sesungguhnya adalah sebuah praktek perbudakan yang telah dimodifikasi. Keefektifan program outsourcing sangat tebukti sehingga saat ini banyak berbagai perusahaan di seluruh dunia yang mengaplikasikannya. Untuk di Indonesia sendiri, outsourcing malah didukung oleh pemerintah dengan alasan demi menarik investor dan pertumbuhan ekonomi makro.

Tentu saja, hal ini menggembirakan para pengusaha karena bisa mendapatkan tenaga kerja lebih murah sehingga profit perusahaan meningkat. Namun, tidak sedikit pengusaha yang berbuat nakal dengan memanfaatkan kelemahan sistem ini dengan tidak memperhatikan sisi kemanusiaan dan masa depan tenaga kerja hanya demi menekan cost upah buruh serta mengurangi resiko sosial. Apa sih sesungguhnya outsourcing itu? Penjelasannya kurang lebih adalah sebagai berikut : outsourcing adalah suatu sistem pemindahan tanggung jawab non core business unit dari perusahaan inti ke perusahaan lain di luar perusahaan inti tersebut. Sehingga tenaga kerja itu terikat kontrak kerja kepada perusahaan lain, disinilah kita bisa melihat ketamakan dan kapitalisasi dibalik semua ini. Apalagi dalam prakteknya, perusahaan memodifikasi sedemikian rupa sehingga sistem ini menguntungkan pengusaha dan sangat-sangat merugikan tenaga kerja.

Aku juga sempat pula merasakan menjadi seorang pegawai outsourcing dan rasanya memang menyedihkan. Yang paling terasa adalah kita sebagai pegawai outsourcing adalah tidak mendapat benefit apapun selain itu persoalan hak cuti juga tidak jelas dan yang pasti kita tidak akan mendapat bonus keuntungan perusahaan. Kalau sakit ya bayar dokter pakai duit sendiri. Bila masa kontrak akan habis, kita akan deg-degan menunggu apakah akan diperpanjang. Persis seperti seorang budak hanya saja tanpa cemeti dan ini terjadi di jaman modern.

Memang saat ini aku tidak lagi menjadi pegawai outsourcing namun sepertinya aku harus waspada lagi sebab perusahaan tempat kerjaku tak mau kalah ketinggalan mengikuti trend terkutuk ini. Penggiatan program outsourcing ini disebut-sebut sebagai strategi yang dibuat berdasarkan analisa sebuah lembaga konsultan bisnis. Aku curiga jangan-jangan sang konsultan bisnis tersebut berkonspirasi dengan perusahaan outsourcing. Dalam jagat bisnis liberal global seperti sekarang, teori konspirasi seperti ini bukanlah hal yang mustahil.

Outsourcing sendiri bukan tanpa resiko bagi perusahaan inti penerapnya, resiko terbesar adalah fraud. Sepertinya yang terjadi di Citibank India pada tahun 2005 ketika seorang pegawai outsourcing dibagian call center berhasil menjebol password dan mentransfer sejumlah uang nasabah ke rekeningnya sendiri. Kerugian finansial yang diderita Citibank hanya US$ 350.000 jumlah yang sangat tidak berarti bagi perusahaan sekelas Citibank. Namun kerugian terbesar bukan pada jumlah dollarnya tapi pada goodwill, apalagi pada bisnis perbankan kepercayaan adalah yang utama. Akibat kejadian ini tentu akan membuat Citibank kehilangan kepercayaan dari para nasabahnya.

Seperti yang aku sebut diatas kalau pemerintah Indonesia seolah mendukung program outsourcing ini karena takut ditinggal pergi para investor yang nota bene adalah kaum kapitalis seperti McWorld. Ini membuktikan betapa berkuasa ekonomi kapitalis di dunia ini terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pemerintah terpaksa harus tunduk terhadap keinginan investor. Bisa disimpulkan kalau kaum kapitalis ini sebetulnya tidak beda dengan kaum kolonial alias penjajah. Jadi kita ini sesungguhnya masih belum merdeka seutuhnya, kalau dulu kita dijajah negara asing seperti Belanda dan Jepang maka kita saat ini dijajah oleh kapitalisasi. Seperti yang tertulis di buku sejarah manapun, penjajahan identik dengan perbudakan.

Untuk mencegah terjadinya kembali lembaran hitam perbudakan, harapan hanya bisa disandarkan kepada pemerintah sebagai regulator negara. Semoga pemerintah mau dan dapat merevisi UU Ketenagakerjaan yang lebih menguntungkan tenaga kerja dan mengawasi prakteknya. Tidak lagi mementingkan pertumbuhan ekonomi dan kepentingan kapitalis namun juga kesejahteraan tenaga kerja Indonesia. Apalah artinya ekonomi tumbuh dengan pesat namun kesejahteraan tenaga kerja rendah maka akan timbul gejolak sosial akibat kesenjangan yang begitu lebarnya.

Kamis, 10 April 2008

Ngantuk...

Memang kalau rasa ngantuk sudah mendera, kepala ini akan sulit diajak komproni untuk melakukan hal lain kecuali diajak tidur. Menahan kantuk bisa membuat berbagai rasa tidak enak seperti kepala pusing, badan lemas, mata merah dan bahkan sampai ada yang susah mengatur gerak motorik diri sendiri. Memang tidak ada obat ngantuk yang lebih mujarab daripada tidur. Kafein katanya cukup ampuh untuk menangkal ngantuk namun kalau sudah ngantuk berat kadang-kadang ngga terlalu ngefek juga sih.


Beberapa hari lalu pada acara berita di berbagai stasiun TV ditayangan adegan Pak SBY yang sedang menegur beberapa kepala daerah yang tertidur dikala presiden sedang berpidato. Presiden menegur dengan sangat keras dan pakai acara menunjuk-nunjuk sang pelaku secara langsung. Teguraan keras presiden ini kontan membuat para kepala daerah ini jadi mendadak segar dan tidak mengantuk lagi. Tak jelas apa penyebab ngantuknya, bisa jadi karena pidato presiden kita yang terlalu puitis sehingga pendengarnya serasa dinina bobokan atau munkin juga si kepala daerah kurang tidur karena habis dientertain semalaman suntuk. Apapun alasannya tapi memang sungguh keterlaluan kelakuan para kepala daerah yang ngantuk tersebut.


Pemandangan pejabat yang tidur waktu sidang atau rapat adalah hal yang biasa, apalagi para anggota DPR yang maunya duit melulu. Media tak pernah bosan menyindir kelakuan para pejabat ngantukan ini tapi sepertinya urat malunya sudah putus jadi segala sindiran tidak akan mempan. Menurutku tindakan yang dilakukan SBY terhadap kepala daerah yang tertangkap basah tidur waktu diberi wejangan sangatlah tepat dan perlu digalakan. Kalau perlu ngga cuma ditegur saja tapi pakai acara dihukum langsung seperti push-up misalnya supaya malu.


Bagaimana aspirasi rakyat bisa didengar oleh para birokrat kemaruk duit tersebut kalau presiden yang sedang bicara di depan mukanya saja diacuhkan. Pejabat atau anggota dewan yang tertangkap basah ketiduran ketika sidang soal rakyat perlu diberi sangsi dan apabila telah dilakukannya berulang kali sudah sepatutnya dipecat saja. Kita butuh pejabat dan wakil rakyat yang selalu segar sehingga bisa bertindak dan berpikir dengan cepat. Kita ngga butuh birokrat ngantukan yang cuma seger juka berurusan dengan duit dan aneka fasilitas untuk kepentingan sendiri.

Rabu, 09 April 2008

Jejak Langkah - Pramoedya Ananta Toer

Buku ketiga dari tetralogi Pulau Buru karya sang maestro “Pramoedya Ananta Toer” diberi judul “Jejak Langkah. Minke kali ini benar-benar berangkat ke Batavia untuk melanjutkan sekolah ke STOVIA atau sekolah dokter pribumi. Di bagian ini kita akan mendapatkan gambaran tentang keadaan Jakarta tempo doeloe ketika masih bernama Batavia.

Berkat kekuatan karakternya, Minke berhasil melewati ujian perpeloncoan dari seniornya malah ia menjadi salah satu siswa yang disegani. Minke juga bertemu dengan seorang gadis Tionghoa yang nampa rapuh dari luar tapi sebetulnya adalah seorang pejuang tangguh yang nantinya akan mempengaruhi sikap nasionalisme Minke. Gadis yang biasa disapa Mei itu akhirnya resmi diperistri Minke.

Dunia jurnalistik tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam hidup Minke, sambil kuliah ia juga aktif menulis untuk sebuah surat kabar. Menulis bagi Minke selain untuk motif ekonomi juga menjadi cara untuk melakukan perlawanan terhadap kolonial. Kedatangan seorang pensiunan dokter jawa yang menyerukan pembentukan organisasi modern kian membuat pikiran Minke kian terbuka. Tekadnya untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme tanpa menggunakan kekerasan mnejadi makin bulat.

Duka kembali memayungi hidup Minke ketika Mei sang kekasih harus menyerah terhadap panggilan Sang Kuasa karena sakit akibat terlalu aktif dalam kegiatan pergerakan kaumnya. Pukulan bagi Minke makin terasa keras ketika iapun dinyatakan dipecat dari sekolah dokternya. Sempat terpuruk, Minke kembali bangkit dan mendirikan sebuah penerbitan yang diberi nama “Medan Prijaji”. Koran ini menjadi alat perjuangan Minke yang paling efektif untuk menyerukan misi-misinya seperti penghapusan feodalisme, memperkenalkan cara baru untuk melakukan perlawanan terhadap kaum kolonial melalui sistem boikot serta tentu saja aspirasinya seputar pembentukan organisasi modern.

Selain bergiat dalam bidang jurnalistik, Minke juga sempat bergabung sebuah organisasi yang dikenal sebagai Boedi Oetomo. Namun akibat perbedaan persepsi dengan para penggerak BO lainnya, Minke memutuskan untuk keluar dan membentuk organisasi sendiri yang memiliki cakupan yang lebih luas. Organisasi tersebut disebut Syarikat Dagang Islam atau disingkat SDI. Dalam urusan asmara, Minke juga telah memutuskan untuk menyunting seorang putri dari seorang Raja yang disingkirkan dari kampung halamannya di Kasiruta, sebuah daerah di Maluku. Prinses demikian istri ketiga Minke ini disapa adalah seorang wanita yang sangat tahu memposisikan dirinya sebagai seorang istri.

Cara perjuangan Minke melalui surat kabar dan organisasi yang kian berkembang pesat membuat pemerintah kolonial makin gerah terhadap sepak terjangnya. Segala cara dilakukan untuk menghentikan langkah Minke dan para pendukungnya, mulai dari cara halus melalui berbagai jebakan secara politis hingga cara kasar yang melukai Minke secara fisik. Namun dengan licinnya, Minke selalu berhasil melewati cobaan tersebut sehingga ia tetap bisa melanjutkan langkah pejuangannya.

Minke adalah seorang pria beruntung yang selalu mendapatkan wanita pendamping yang luar biasa. Prinses adalah termasuk wanita luar biasa yang nampak halus namun sebetulnya adalah seorang yang terlatih untuk selalu siaga menghadapi perang. Prinses juga tak segan-segan angkat senjata demi melindungi nyawa sang suami tercinta. Keberuntungan Minke soal wanita pendamping ternyata bertolak belakang dengan kemampuannya soal meneruskan garis keturunan alias mandul.

Dengan semakin besarnya SDI dan juga makin pesatnya Medan Prijaji membuat Minke terpaksa harus memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk mengurus semuanya. Rupanya titik inilah yang diincar kaum kolonial dengan menyusupkan seorang pengkhianat hingga mendapatkan kepercayaan penuh dari Minke lalu ia akan menusuk dari belakang. Akibatnya Minke mendapat tuduhan tindakan kriminal yang membuatnya ditangkap oleh penguasa. Pada bagian buku dikisahkan kalau Minke akan menjalani hukuman di luar pulau Jawa. Maka Minkepun harus berpisah dengan istri dan rekan serta para pendukungnya yang selama ini telah setia mendampimginya.

Selasa, 08 April 2008

K!ck Roy Suryo

“Don’t mess up with blogger” kalimat tersebut sepertinya sangat cucok dilayangkan kepada Raden Mas Roy Suryo sang selebritis telematika. Mas Roy yang konon menurut media adalah seorang pakar telematika sering mengeluarkan statement yang melukai hati kaum blogger. Dikatakannyalah kalau blogger itu tukang membuat berita bohong atau disebut pula kalau blogger itu tidak bertanggung jawab. Mulutmu adalah harimaumu, maka akibat pernyataannya yang sembrono tersebut akhirnya foto tak senonoh sang pakar malah mejeng di halaman website depkominfo, wakil pemerintah dalam urusan perinternetan.


Kontan saja Mas Roy jadi panas hatinya tapi beku otaknya langsung menuduh kaum blogger sebagai pelaku utama penoda kesucian imagenya. Sudah jelas kalau hall itu adalah hasil karya iseng hacker tapi belum tentu kalau hacker tersebut adalah blogger. Seorang blogger sejati tentu tidak akan main kasar seperti itu, blogger pasti akan melakukan pembalasan melalui bentuk tulisan.


Entahlah apa dosa kaum blogger terhadap Roy Suryo sehingga begitu antinya dia terhadap sesuatu yang berbau blog. Mungkin saja cintanya pernah ditolak oleh seseorang yang yang blogmania. Tuduhan Mas Roy kalau blogger itu sering menyebarkan berita bohong adalah sangat keliru. Bicara soal penyebar berita bohong, ngga cuma blogger saja yang pernah melakukannya, lihat saja berbagai acara infotainment di TV, separuh beritanya juga bohong atau sangat jauh dari fakta yang penting seru dan ditunggu pemirsa. Kalau Mas Roy membenci blog karena sering membuat berita bohong seharusnya Mas Roy juga membenci email. Banyak banget e-mail hoax dan spam yang beredar hingga setiap harinya nyaris ada saja forward-an email –email yang berisi berita yang diragukan kebenarannya. Email malah lebih parah karena kita dipaksa untuk menerimanya dan kita juga jadi repot harus membuangi junk mail tersebut sedangkan blog lebih bersifat pilihan, kalau ngga mau baca blog ya udah ngga usah dibuka, habis perkara.

Pemikiran Mas Roy yang ternyata sempit itu membuat reputasinya sebagai pakar telematika jadi perlu diragukan. Sebetulnya masih banyak pakar telematika lain yang sebetulnya lebih kompeten seperti Onno W Purbo tapi media lebih sering menjadikan Roy Suryo sebagai nara sumber. Tidak bisa disalahkan juga kalau media mentahbiskan Mas Roy sebagai pakar telematika sebab harus diakui kalau tampang Mas Roy muka kamera yang lebih menjual. Memang di dunia media percitraan visual seperti TV faktor fisik masih bisa jadi andalan. Hal ini rupanya disadari juga oleh Mas Roy kita yang tercinta ini namun sayang ia tidak menyadari kalau “memusuhi” kaum blogger akibatnya akan sangat fatal.

Senin, 07 April 2008

Laki-Laki Hamil


Sekarang ini memang jaman edan, koreksi maksudnya bukan jamannya yang edan tapi manusianya yang makin edan. Arnold Schwazenneger yang dulunya atlit binaraga sebelum jadi gubernur California pernah hamil lho... Bayangkan saja seorang pria yang tadi tegap berotot harus berperut buncit karena sedang mengadung anak... Tapi itu semua cuma terjadi di salah satu filmnya yang bergenre komedi berjudul “Junior”.

Boleh percaya atau tidak ternyata kejadian seperti di film “Junior” tersebut sekarang ini bukan fiksi lagi tapi benar-benar kejadian di Amerika Serikat. Acara ngobrolnya Oprah Winfrey yang baru saja diputar di negeri asalnya dihebohkan oleh kemunculan seorang pria berkumis dan berjambang tapi berperut buncit karena hamil. Terdengar seram dan sepertinya sangat tidak masuk akal namun begitu kenyataannya.

Penjelasan ilmiah dari kejadian ini adalah si pria hamil tersebut sebetulnya adalah seorang wanita transgender. Thomas Beatie nama si pria hamil tersebut semula bernama Tracy seorang perempuan yang bisa dikatakan cantik. Namun si Tracy ini merasa dirinya tidak nyaman dalam tubuh wanitanya sehingga ia berusaha untuk menjadi lebih pria dengan menyuntikan hormon testoteron. Efek dari banyaknya hormon testoteron yang diterimanya membuat klitoris Tracy berubah bentuk menjadi mirip penis pria serta wajahnya mulai ditumbuhi bulu-bulu halus seperti layaknya pria. Untuk lebih menyempurnakan tampilan fisiknya Tracy juga mengoperasi dadanya sehingga menjadi rata laiknya laki-laki. Setelah itu Tracy resmi mengubah namanya menjadi Thomas.

Walaupun ingin secara fisik menjadi laki-laki ternyata naluri kewanitaan Tracy alias Thomas ini masih ada, buktinya ia masih ingin mempertahankan salah satu organ kewanitaannya yaitu rahim. Alasan yang dikemukakan waktu itu karena Tracy/Thomas ini bercita-cita pingin punya anak suatu hari nanti. Thomas punya seorang istri bernama Nancy yang berusia beberapa tahun diatasnya. Nancy yang telah memiliki 2 anak yang telah dewasa dari pernikahan terdahukunya dengan pria normal ini telah kehilangan rahimnya akibat mium akut.

Demi mewujudkan impian punya anak maka akhirnya Thomas bersedia untuk menampung calon bayi mereka di rahimnya. Dan hasilnya adalah seperti yang sedang dihebohkan saat ini yaitu seseorang yang secara tampilan fisik pria namun mengandung bayi seperti layaknya perempuan. Hu...hu.. betul-betul dashyat keedannya. Nekad bener manusia jaman sekarang ini berani-beraninya menetang karya cipta Sang Maha Kuasa. Perempuan berubah jadi laki-laki saja sudah menyalahi kodrat apalagi kalau sampai laki-laki hamil dan melahirka segala. Jadi penasaran seperti apakah jadinya bayi hasil dari perbuatan nyeleneh manusia ini.

Belum hilang kehebohan berita ini, aku kembali dapat berita dari detikcom hari ini kalau di India telah lahir seorang bayi yang bermuka dua. Kali ini bukan hasil rekayasa genetis buatan manusia tapi murni karena mutasi genetis dari alam tapi tetap saja ngeri bacanya. Selama ini apa yang kita hanya dapat lihat di film-film khayal nyaris menjadi kenyataan. Jangan-jangan suatu hari nanti kita bisa menemukan manusia-manusia mutan seperti dalam dongeng modern “The X-Men”. Ehmmm ngeri bener ya...

Minggu, 06 April 2008

Boikot

Pada pertengahan tahun nanti kembali akan diselenggarakan kegiatan perlombaan olahraga multi event sedunia alias olimpiade. Tahun ini negeri China atau tepatnya kota Beijing mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah kegiatan peninggalan jaman Yunani kuno ini. Penunjukan China sebagai tuan rumah olimpiade bukannya mulus tapi harus melalui berbagai kontroversi tanpa henti. Diawali oleh kesangsian dunia barat akan kelayakan kondisi udara maupun fasilitas pendukung lainnya. Namun berkat kerja keras pemerintah yang didukung oleh rakyatnya sendiri masalah teknis tersebut dapat dilewati. Hanya tinggal hitungan bulan sebelum api olimpiade dinyalakan di kaldron sebagai pertanda resminya olimpiade dimulai muncul kembali kontroversi yang bukan tidak mungin akan mengganggu kemeriahan kegiatan olimpiade kali ini.


Event besar yang akan mengundang perhatian seluruh umat manusia sedunia ini dimanfaatkan oleh warga Tibet untuk melancarkan aksi protes. Tibet yang selama ini dikuasai China kembali berkoar-koar untuk menuntut kemandiriannya. Aksi protes keras warga Tibet ini dibalas dengan tindakan yang tak lebih keras dari pasukan keamanan China sehingga menimbulkan banyak korban jiwa. Dunia mengecam tindakan petugas keamanan China dalam memadamkan aksi protes warga Tibet tersebut. Sebuah situasi yang mengingatkan akan kasus antara Indonesia dan Timtim beberapa taun lalu. Merasa mendapatkan angin, Tibet menyarankan negara-negara lain memboikot olimpiade seperti yang dilakukan Amerika Serikat pada olimpiade Moskow tahun 1980. Namun untungnya banyak negara yang walaupun mengutuk tindakan kekerasan China tapi menyatakan tetap akan ikut serta dalam olimpiade. Sesungguhnya memang antara olahraga dan politik ada 2 hal yang berbeda.


Tahukah anda kalau kata boikot atau dalam bahasa Inggrisnya boycott sebetunya adalah nama orang yaitu Kapten Charless Boycott. Boycott mengajarkan sebuah cara bagi kaum lemah untuk melawan golongan yang lebih kuat. Namun dalam perkembangannya boycott atau boikot ini lebih sering dijadikan salah satu alat politik yang ampuh. China juga bukan kali ini saja mengalami ancaman boikot tapi yang sebelumnya adalah boikot dalam bidang ekonomi. Produk China yang murah meriah ternyata banyak yang disinyalir bisa membahayakan kesehatan manusia. Contohnya saja mainan made in China yang konon katanya menggunakan cat yang beracun. Langsung saja beramai-ramai banyak negara terutama Amerika Serikat melakukan boikot terhadap produk-produk buatan negeri tirai bambu. Sebetulnya esensi dari boikot AS terhadap produk China tersebut lebih bersifat poitis sebab AS merasa terancam oleh kebangkitan ekonomi China yang sangat pesat.

Kalau di Indonesia soal boikot memboikot ini juga ngga ketinggalan. Mulai dari melakukan boikot pilkada lantaran calon jagoannya tidak lolos seleksi sampai boikot produk Amerika untuk menunjukan ketidaksetujuan atas tindakan agresi AS ke Irak. Lucunya banyak juga demonstran yang ngakunya melakukan boikot produk Amerika tapi sambil merokok Marlboro dan sepulang demo bersantai sambil nonton tayangan film hollywood yang diputar di TV. He..he... Boikot yang cuma sok-sokan saja.

Jumat, 04 April 2008

Cinta Laura di Indonesia This Morning

Tadi pagi sambil menyiapkan diri untuk berangkat ke kantor iseng-iseng aku nyalakan TV, ternyata di acara "Indonesia This Morning" di Metro ada wawancara dengan artis "idola" kaum blogger Cinta Laura. Baru kali ini aku menyaksikan neng Cinta diwawancara dengan menggunakan bahasa Inggris. Secara penasaran, sambil berpakaian aku ikuti wawancara tersebut. Bahasa Inggris neng Cinta emang ngga diragukan lagi kefasihannya, malahan jadi cenderung biasa saja dan tidak semenarik kalau Cinta Laura ngomong bahasa Indonesia. Cinta Laura pun mengakui kalau wawancara ini adalah wawancara termudah yang pernah dia jalani sebab dilakukan dalam bahasa Inggris jadi dia bisa mengekspresikan isi hatinya dengan bebas.

Pernah beberapa waktu yang lalu beredar e-mail tentang quote-quote terkenal dari Cinta Laura, dan pada wawancara tadi pagi salah satu qoute neng Cinta keluar lagi. Quote itu adalah soal keinginannya setelah lulus SMA untuk meneruskan kuliahnya di universitas ternama di Amrik seperti Harvard ha..ha... Ya wis, belajarlah yang rajin ya neng dan kurangilah kegiatan syuting-syuting ngga mutu itu supaya cita-cita muliamu itu tercapai. Disinggung pula soal bahasa Indonesianya yang beraksen bule banget itu telah menjadi komoditi, tanggapan neng Cinta biasa saja dan menganggap orang-orang meniru dia karena suka kepadanya. Sangat berpikiran positif ya... Ketika ditanya kenapa dalam sinetron dia bisa berbicara bahasa Indonesia dengan baik ketika di sinetron , neng Cinta berkilah kalau di sinetron ada sutradara yang mengarahkan jadi kalau dia ngomong dengan aksen bulenya maka akan segera di cut sutradara.

Yang paling bikin aku nyaris tersedak ketika ditanya rencana dia selanjutnya, katanya dia pengen nyanyi juga.... Alamaaaaaak..... masih menurut si Indo Jerman ini, suaranya sudah pernah di test oleh musisi besar Indonesia yaitu bapak Ahmad Dhani. Sibuk sekali ya neng jadi kapan punya waktu buat belajar supaya bisa diterima di Harvard. Oke deh neng Cinta kita tunggu saja beberapa tahun lagi apakah kamu sanggup menggapai cita-citamu untuk bisa kuliah di Harvard.

Kamis, 03 April 2008

Handsfree

Aku sering merasa geli sendiri melihat orang-orang yang sedang berbicara di telepon seluler menggunakan handsfree padahal saat itu tangan mereka sedang bebas tidak melakukan apapun. Akan semakin nampak lucu apabila handsfree set yang digunakannya itu adalah yang wireless sebab sekilas akan nampak seperti orang gila yang sedang ngoceh sendiri. Handsfree semula diciptakan untuk membantu pemakai telepon seluler agar dapat tetap berkomunikasi ketika kedua tangan mereka melakukan pekerjaan lain seperti menyetir misalnya. Namun sepertinya fungsinya sebagai alat bantu telah bergeser ke arah tren fashion. Pemakai handsfree akan merasa dirinya akan lebih keren kalau berbicara di HP menggunakan Handsfree apalagi yang digunakannya adalah yang wireless dengan teknologi bluetooth. Namun buatku menggunakan handsfree seperti itu sangat jauh dari kesan fashionable karena aku jadi teringat dengan saudaraku yang karena faktor usia mengalami gangguan pendengaran sehingga harus menggunakan alat bantu dengar yang bentuknya mirip dengan handsfree yang keren itu...


Seorang teman pernah mengatakan kepadaku alasan dia menggunakan handsfree karena dia berbicara di telepon seluler dalam jangka waktu yang lama sehingga kalau dipegang akan terasa pegal. Sebuah alasan yang dapat diterima tapi tidak sepenuhnya aku setujui sebab Tuhan menciptakan kita dengan dua tangan sedangkan untuk mengangkat HP ke telinga bisa dilakukan dengan satu tangan saja jadi kalau pegal pindahkan saja ke tangan yang lain. Tapi sutralah itukan hak setiap orang. Ada juga yang menggunakan alasan yang katanya untuk mengurangi efek radiasi, tapi kalau pakai handsfree yang bluetooth ngaruh ngga sih? ehmm untuk yang satu ini aku ngga komen lah.


Perkembangan teknologi membuat HP alias cellphone ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja, rata-rata HP yang beredar di pasaran saat ini telah dilengkap kamera dan juga yang lagi in adalah pemutar MP3. Untuk teknologi yang terakhir ini mau tidak mau HP harus dilengkapi oleh handsfree, penggunaan handsfree untuk fungsi yang satu ini aku setujui. Nampaknya sekarang ini teknologi mulai bergerak ke arah mode juga jadi antara keduanya sudah tak dapat dipisahkan lagi.

Rabu, 02 April 2008

Film Adaptasi



Untuk di Indonesia sekarang ini orang-orang lagi demam dengan film “Ayat-Ayat Cinta” yang juga diadaptasi dai novel berjudul sama. Sebelumnya juga ada “Jomblo” yang saya rasa jadi pioneer film yang berasal dari novel pada era kebangkitan film Indonesia. Kebetulan juga kedua film tersebut sama-sama disutradarai oleh Hanung Bramantyo Selain itu juga ada beberapa novel chicklit dan teenlit yang juga diangkat ke layar lebar namun hasilnya tidak sefenonemal “Ayat-Ayat Cinta yang kini konon telah ditonton oleh lebih dari 2 juta penonton termasuk presiden dan wapres kita.


Memang tidak mudah bagi sebuah novel yang notabene adalah bukan sekedar bacaan semalam saja untuk diadaptasi ke media visual yang berdurasi sekitar 2 jam saja. Untuk itu pastinya akan benyak detail di buku yang akan hilang pada versi layar lebarnya. Aku tidak bisa membahas film “Ayat-Ayat Cinta” karena memang belum pernah baca novelnya. Tapi saya akan bahas sedikit film “Jomblo” yang kebetulan novelnya aku baca terlebih dahulu. Menurutku film “Jomblo” cukup sukses menyadur isi buku ke layar lebar. Memang sih “Jomblo” bukan film kelas festival yang bermutu tinggi tapi perlu diingat juga kalau novelnya walaupun laris tetap saja masuk dalam kategori novel hiburan semata. Selain detail yang banyak dibuang, film juga banyak membuang adegan-adegan yang dirasakan agak kurang pantas disaksikan di layar lebar. Adegan-degan di film “Jomblo” jauh lebih sopan dibandingin di novelnya yang ancur banget.


Bukan cuma film Indonesia yang masih dalam tahap bangkit kembali ini yang mengalami kesulitan mengadaptasi cerita novel bahkan para pembuat film Hollywoodpun yang sudah canggihpun masih kesulitan. Contohnya Harry Potter yang menurut sejumlah pembacanya termasuk aku, versi filmnya sangat mengecewakan. Maka dari itu aku agak-agak malas nonton film Harry Potter daripada jadi ilfil. Dari sejumlah film adaptasi yang pernah aku tonton dan juga bukunya aku baca, sejauh ini “The Silence of The Lambs” lah menurutku yang paling juara. Sukses banget ini film menyadur isi buku ke versi layar lebar secara detail dalam durasi film yang terbatas.

Selasa, 01 April 2008

April Mop


Hari ini tanggal 1 April biasa juga disebut April Fool's Day alias April Mop adalah hari keisengan sedunia. Di hari ini siapa saja boleh bebas ngerjain orang lain, yang dikerjain juga harus maklum. Pada tahun-tahun sebelumnya aku tidak pernah ikutan ngerjain orang sebab biasanya lewat begitu saja karena lupa. Tadi malam seorang teman membicarakan soal April Mop ini, langsung aja otak isengku bekerja untuk memikirkan apa yang akan kukerjakan pada April Mop.
Beberapa hari yang lalu di kantorku orang-orang sibuk membahas soal tata cara pengisian SPT PPh tahunan, topik ini sepertinya akan menarik untuk diangkat jadi sumber keisenganku.
Semalaman aku menyusun sebuah draft email menggunakan kata-kata yang aku sadur dari buku pedoman pengisian Pajak sehingga seolah-olah email tersebut dari dirjen pajak yang isinya menegur wajib pajak yang lalai dalam pengisian SPT. Tadi pagi e-mail tersebut aku kirim ke teman-temanku, untuk lebih meyakinkan aku juga mengubah nama id e-mailku jadi Direktorat Jenderal Pajak. Tak lupa aku beri attachment yang isinya memberitahu kalau email tersebut hanya hoax April Mop semata.

Reaksi teman-temanku menerima e-mail tersebut cukup beragam, ada yang langsung ngomel-ngomel mengutuk dirjen pajak, ada pucat pasi lantaran memang belum mengisi SPT dan ada juga yang cukup cerdas langsung melihat id asliku. Tapi reaksi pertama yang mereka alami adalah kaget. Wajarlah siapa yang ngga stress duluan melihat e-mail yang idnya berasal dari dirjen pajak. Tak lama setelah e-mail tersebut aku sebar, aku segera mendapat berbagai omelan dan aneka pernyataan kekesalan dari teman-temanku yang termakan oleh hoax yang aku bikin. Boleh dikata practical joke aku di April Mop tahun ini cukup sukses padahal baru percobaan pertama.