Seorang teman mengirimkan link sebuah blog yang diberi nama Jakarta Social Blog . Sebuah blog ngga penting banget yang berisikan tentang kegiatan kaum socialite muda Jakarta yang ngga jauh-jauh dari seputar party dan aneka kegiatan bakar uang lainnya. Di halaman paling depan kita langsung disuguhi cerita seputar pesta ulang tahunnya Adinda Bakrie, si enon anak konglomerat Indra Bakrie yang baru ada bikin heboh dengan pernikahannya yang bermilyar-milyar rupiah. Sebetulnya kawinan super mewah itu ngga akan cerita kalau yang ngadain pesta itu bukan mantan pemili Lapindo Brantas yang telah bikin sengsara ribuan warga Sidoarjo dengan lumpur mautnya.
Selain ada si Adinda Bakrie, terdapat juga beberapa nama lain yang punya nama belakang sangat familiar. Yap gimana ngga familiar sebab nama belakang mereka itu sama dengan nama belakang beberapa pengusaha ternama atau pejabat teras negara. Sepertinya pembuat blog ini adalah seorang cowok sebab isinya didominasi oleh gambar cewek-cewek yang berdandan yahud dan dilengkapi oleh outfit yang udah keliatan mahal harganya. Umumnya cewek-cewek ini bertampang lumayan cakep dan berbodi lumayan yahud jadi selintas mirip artis gitu loh... Yap kalau bokapnya punya duit milyaran bahkan trilyunan rupiah kayanya ngga jadi masalah untuk melakukan aneka kegiatan yang dapat memperbagus fisik. Jadi membership klub kebugaran dan punya personal trainer sendiri sih ngga akan berpengaruh sama isi dompet. Bahkan kalau perlu ngga usah perlu capek-capek keringatan ngebentuk body di gym, cukup melakukan liposuction aja semua udah beres. Gimana soal muka? Kan bisa operasi plastik dan ditutupi aneka kosmetik mahal. Ehmm makanya hampir semua putri anak orang kaya banget ini terlihat cantik-cantik.
Membaca blog ini rasanya membuat berita di koran seputar kesulitan hidup itu ibarat sebuah cerita fiksi dari negeri entah berantah, ooops seharusnya yang jadi cerita fiksi adalah kegiatan para kaum socialite ini. Sebagai seseorang yang termasuk dalam kategori rakyat jelata, aku memandang blog ini dengan penuh keprihatinan akan pameran kemewahan gaya hidup mereka di tengah-tengah kesulitan hidup sebagian besar rakyat Indonesia. Tapi aku juga tidak tahu apakah pikiran seperti ini akan timbul dibenakku seandainya aku adalah salah satu diantara mereka (para kaum socialite). Kemewahan dunia yang yang menyilaukan memang membuat mata hati seseorang jadi buta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar