Terlanjur basah dari kemarin nge-blog horor dan sekaligus dalam rangka menyambut halloween maka kali ini aku juga mau nge-blog seputar hantu-hantu. Bisa dibilang temanya adalah Halloween week, meminjam istilah sebuah stasiun TV swasta yang minggu ini sedang memutar film-film horor. Sebetulnya aku ngga suka sama film-film horor yang suka bikin kaget itu tapi kadang-kadang film horor itu menarik juga sebagai bahan lelucon garing. Ehmm kali ini aku mau ngebahas soal penampilan hantu-hantu lokal Indonesia baik yang dalam urban legend maupun hantu-hantu lokal yang udah mejeng di layar perak.
Penampilan hantu-hantu Indonesia itu umumnya kumuh-kumuh dan sangat tidak modis, contohnya saja pocong yang hanya memakai kain kafan saja, jangankan ada modelnya dijahit saja tidak. Busana yang dikenakannya hanya selembar kain kafan yang dililitkan ke tubuh persis seperti lontong. Lalu ada kuntilanak dan sundel bolong yang memakai pakaian bermodel daster berwarna putih dekil dan rombeng. Ada juga tuyul yang konon hanya memakai celana dalam saja, penampilan tuyul ini juga sama seperti hantu kolor ijo yang juga cuma memakai kolor aja. Selain penampilannya yang sangat ngga fashionable, perwujudan hantu Indonesia juga banyak yang ngga karu-karuan seperti misalnya kalong wewe yang ngga jelas wujudnya atau yang paling menyedihkan adalah Genderuwo yang udah ngga pernah cukuran ngga pake baju pula.
Lalu timbul pertanyaan memangnya ada hantu yang modis? Coba perhatikanlah hantu eropa timur yaitu dracula yang tampil necis dengan berjas, berdasi, pakai sepatu kulit lengkap dengan aksesoris khas bangsawan lainnya atau vampir cina yang memakai baju tradisional Cina dan tak lupa memakai topinya yang mirip mangkok dan berbuntut itu. Sadako hantu jepang juga sebetulnya berpakaian mirip kuntilanak tapi baju sadako lebih bersih dan ngga serombeng bajunya kuntilanak. Mungkin pengaruh kebudayaan masyarakatnya juga kali ya... Orang jepang kan bersih-bersih jadinya kebiasaan baik itu tetap dibawanya hingga mati tapi orang Indonesia yang selama hidupnya aja udah jorok bisa dipastikan ketika jadi hantu akan lebih jorok lagi.
Mungkin hantu lokal yang masih agak modis yaitu si Manis Jembatan Ancol tapi sayangnya menurut temanku Inge, si Manis ini masih ada turunan Belandanya jadi sebetulnya si Manis ini termasuk hantu lokal tapi berdarah bule. Indonesia ini sepertinya perlu hantu entrepreneurship yang akan membuka usaha laundry untuk baju hantu serta hantu banci yang nantinya akan membuka salon dan butik khusus hantu. Waduh kalau udah salon, butik dan laundry untuk hantu pasti hantu-hantu Indonesia ini akan modis sekali. Kuntilanak tampil manis dengan busana berwarna putih kinclong dan rambut panjangnya terurai rapi bak gadis sunsilk, kafannya pocong tidak akan polos lagi tapi sudah ada bordiran manis dan sundel bolong akan mengenakan selendang sutera untuk menutupi punggungnya yang bolong. Kalau hantu Indonesia semanis ini pastinya bapak-bapak peserta ronda tidak akan ketakutan lagi...
1 komentar:
Setujuh, Na!
Halah, gue telat bangget yaw, tapi bener lho, kemarin kan ada film Freddy VS Jason, dan secara close up aja gitu Freddy biarpun mukanya menjijikkan, tetap aja bikin mukanya susah, dandannya kumplit. Sedangkan Jason kan pake topeng terus ya, tapi topeng hockey, gitu lho, bukan topeng sembarangan - dan ooohhhh..jangan lupa Phantom of the Opera, pake topeng juga. Kenapa? Dia bukan hantu? Ya terserah gue aja kaliiii!
Happy weekend, Na!
Posting Komentar