Kamis, 09 Agustus 2007

6th Target - James Patterson & Maxine Pietro



Buku keenam serial Women's Murder Club karya James Patterson dan Maxine Pietro ini diberi judul 6th Target. Ciri dari serial Women's Murder Club adalah menjadikan urutan buku sebagai judulnya diawali oleh 1st to Die, 2nd Change, 3rd Degree, 4th of July, 5th Horseman dan kini 6th Target. Seperti ingin mengaitkan prologue dengan judul buku maka cerita dimulai dengan enam buah tembakan yang terjadi di sebuah kapal ferri yang sedang berlabuh, salah satu korban cedera akibat penembakan itu adalah Claire Washburn salah seorang anggota Women's Murder Club. Lindsay Boxer anggota club yang juga berprofesi sebagai polisi dengan mudah berhasil menangkap Fre Brinkley si pelaku. Sementara Yuki Castellano sang jaksa penuntut yang juga salah satu anggota club berusaha keras untuk membuktikan kalau Fred Brinkley sebetulnya tidak mengalami gangguan kejiwaan sehingga layak untuk mendapatkan hukuman maksimal atas perbuatannya.


Ketika kasus penembakan diatas ferri ini belum selesai, timbul pula kasus lain yaitu penculikan anak-anak berbakat salah satu korbannya adalah anak bosnya Cindy Thomas, seorang wartawan anggota Women's Murder Club. Telah terjadi 2 buah kasus serupa sebelumnya dengan pola yang sama yaitu mengambil korban anak berbakat yang hanya ditemani oleh baby sitter lalu setelah si anak berhasil diculik, sang baby sitter langsung dibunuh. Berbeda dengan penculikan pada umumnya, penculikan kali ini sama sekali tidak ada permintaan uang tebusan dari penculiknya terhadap keluarga korban. Hal ini mengakibatkan polisi mengalami kesulitan dalam melacak pelaku penculikan.


Sementara sibuk memecahkan kedua kasus kejahatan tersebut, Lindsay mengalami problem dalam kehidupan pribadinya. Hubungan cinta jarak jauhnya dengan sang kekasih Joe Molinari sedang dalam tahap yang kritis karena jarang bertemu dan kurangnya komunikasi. Krisis percintaan dengan sang kekasih ini diperparah dengan berpartnernya Lindsay dengan Rick Conklin sang detektif muda yang tampan. Banyaknya waktu yang mereka habiskan bersama dalam memecahkan kasus-kasus kejahatan ternyata melahirkan benih-benih cinta dalam diri Conklin, Lindsay yang kesepianpun merasa sangat nyaman bersama Conklin yang sangat perhatian.


Cindy tidak hanya disibukan dengan kasus penculikan anak sang boss, di apartemen tempat tinggalnyapun terjadi kasus yang sangat meresahkan para penghuninya. Diawali dengan matinya seekor anjing dengan cara yang tidak wajar, perusakan properti milik salah satu penghuni hingga tewasnya seorang penghuni. Kembali Lindsay bersama Conklin terlibat dalam penyelidikan kasus baru ini, berkat naluru investigasi wartawan Cindy, Lindsay dan Conklin kembali sukses menangkap si pelaku kejahatan.


Apabila Lindsay dan Cindy sukses menangkap para pelaku kejahatan yang melibatkan mereka tidak demikian dengan Claire dan Yuki. Fred Brinkley ternyata didampingi oleh pengacara handal nan licik, Mickey Sherman. Mickey Sherman merupakan "musuh" lama Yuki, bila sebelumnya di 4th of July Yuki berhasil mengalahkan Mickey kali ini keberuntungan lebih berpihak kepada Mickey, Fred Brinkley dinyatakan tidak bersalah dan hanya perlu menjalankan perawatan di RSJ. Insting Yuki yang ngotot ingin membuktikan bahwa Fred Brinkley tidaklah sakit jiwa ternyata terbukti, setelah hanya dirawat beberapa saat di RSJ fred berhasil melarikan diri. Sampai buku berakhir keberadaan Fred masih menjadi tanda tanya, sepertinya Fred akan kembali diceritakan pada serial Women's Murder Club berikutnya.

Tidak ada komentar: