Selasa, 07 Agustus 2007

Simple Genius - David Baldacci

Setelah Split Second dan Hour Game, David Baldacci kembali mengeluarkan buku tentang petualang Sean King dan Michelle Maxwell mantan agen secret service yang beralih profesi menjadi PI atau Private Investigator. Petualangan mereka kali ini diawali oleh lesunya bisnis PI mereka yang berimbas pada ketidakstabilan mental Michelle, trauma masa kecilnya kembali muncul yang mengakibatkan timbulnya rasa ingin bunuh diri. Sebagai partner dan sahabat yang baik, Sean berusaha memperbaiki mental Michelle dengan memasukannya ke sebuah panti rehab milik teman lamanya Horatio Barnes. Di sepanjang buku dikisahkan potongan mengenai masa lalu Michelle.



Sementara Michelle berada di panti rehab, keuangan biro PI mereka mulai menipis memaksa Sean mendatangi mantan istrinya Joan Dillinger yang bekerja di sebuah agen PI besar untuk meminta kasus. Joan memberikan sebuah kasus yang sepertinya sangat mudah yaitu mencari penyebab tewasnya seorang ilmuwan bernama Monk Turing disebuah kota bernama Babbbage. Ternyata kasus tersebut tidak semudah yang diperkirakan karena ternyata kematian Turing melibatkan CIA karena lokasi persis tewasnya di sebuah fasilitas rahasia milik CIA. Michelle di panti rehab ternyata juga mendapatkan kasus dan berhasil membereskannya, hal ini membuat Michelle merasa sudah sembuh dan memilih keluar dari fasilitas untuk segera menyusul Sean. Padahal menurut Horatio Michelle belum sembuh benar dan masih akan menjadi bahaya bagi orang disekitarnya.




Babbage Town ternyata buka kota biasa sebab kota tersebut dihuni oleh ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Letak Babbage Town dengan fasilitas CIA tempat kematian Monk Turing hanya dipisahkan oleh sebuah sungai membuat Sean curiga. Kehadiran Michelle cukup membantu penyelidikan Sean karena Michelle mampu mengambil hati Viggie Turing, anak Monk yang jenius. Monk semasa hidup sering memperlakukan Viggie layaknya orang dewasa termasuk membagi berbagai rahasia. Berkat kedekatan Michelle dengan Viggie akhirnya mereka dapat sedikit demi sedikit membuka tabir mengenai penyebab kematian Monk dan juga ternyata terungkap pula rahasia dibalik fasilitas milik CIA tersebut.




Banyak sekali kejutan yang ditampilkan sang pengarang, ada tokoh yang sepertinya lemah dan tak berdosa ternyata sebetulnya jahat dan ada juga yang diawal-awal menampilkan kesan jahat tapi sebetulnya bukan orang jahat. Hanya saja ada sedikit bagian di endingnya yang agak berkesan terlalu buru-buru penyelesaiannya. Dibandingkan dengan dua buku sebelumnya Split Second dan Hour Game terasa sekali berkurang intensitas petualangannya karena Simple Genius ini lebih banyak menampilkan sisi psikologi dari tokohnya sendiri. Disamping itu di kedua seri sebelumnya Baldacci banyak memasukan intrik-intrik politik, kali ini lebih banyak memasukan unsur-unsur teknologi dan ilmu pengetahuan. Walaupun begitu bukan berarti Simple Genius ngga lebih baik dari yang dua sebelumnya, semuanya tergantung dari selera pembacanya sendiri.

Tidak ada komentar: