Rabu, 15 Agustus 2007

Heroes

Sekarang ini aku punya kegiatan baru sepulang kerja yaitu menonton serial Heroes di TransTV. Walapun terhitung bukan serial film baru karena di negara asalnya udah masuk season 2 tapi lumayanlah daripada channel lain yang isinya sinetron melulu, maklumlah kitakan ngga langganan TV kabel. Setelah selama ini sepulang kerja cuma nonton berita atau kalau lagi beritanya ngga enak palingan nonton SpongeBob, sekarang ada tontonan layak juga pada Prime Time. Sayangnya memang jam tayangnya terlalu sore yaitu jam 6, pasnya sih jam 8. Well gimanapun juga patut disyukuri akhirnya ada juga stasiun TV lokal yang mau mulai memutar acara bermutu.

Heroes bercerita tentang orang-orang biasa yang ternyata memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, hampir mirip-mirip X-men juga sih tapi yang ini lebih manusiawi dan tidak terlalu berlebihan . Walaupun mereka itu termasuk heroes tapi mereka tetap berpenampilan biasa saja, ngga ikut-ikutan berdandan heboh seperti para super heroes macam Superman and the gank yang hobi pakai seragam ketat dari bahan spandex. Heroes juga tidak berusaha menjiplak dari tokoh-tokoh Superhero yang telah ada tapi menciptakan tokoh pahlawan-pahlawan baru yang lebih membumi. Para pahlawan di Heroes yang selain memiliki kekuatan juga tetap seperti manusia biasa yang memiliki kelemahan dan ketakutan juga bahkan ada yang tidak sanggup untuk mengendalikan kekuatannya sendiri.


Semula akibat tidak menonton seri awalnya, aku agak-agak bingung tapi setelah mengikutinya setiap hari kini mulai mudeng dan malah jadi kecanduan. Tontonan yang satu ini benar-benar unik karena menggabungkan antara science fiction, thriller, misteri dan komedi. Kalimat yang paling sering aku dengar pada season 1 ini adalah "Save the Cheerleader, save the world". Sang cheerleader atau Claire Bennet adalah seorang siswi SMA yang memiliki kelebihan dapat menyembuhkan lukanya sendiri secara instan. Selain itu ada juga Peter Petrelli seorang perawat yang ternyata bisa terbang, Niki Sanders yang berkepribadian ganda, Isaac Mendez yang dapat meramal masa depan melalui lukisan dan masih banyak lagi, Tapi tokoh favoritku adalah Hiro (Ehmm namanya mirip judul acaranya ya) yang dapat membengkokan waktu dan tempat.


Jalan ceritanya yang tidak dapat diprediksi dengan setting yang kadang-kadang sering melompat-lompat kesana kemari dan timelinenya sering maju-mundur tapi hebatnya sutradara dan penulis skenario serial ini bisa membuat jalinan cerita tetap dinikmati. Heroes bisa dikatakan sebagai alternatif terbaik tontonan di TV lokal yang pada prime timenya telah dipenuhi oleh sinetron-sinetron sampah perusak moral bangsa.

Tidak ada komentar: