Sabtu, 15 Desember 2007

Pemanasan Gombal

Konferensi Perubahan Iklim atau UNCCC (United Nation Climate Change Conference) 2007 yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali baru saja berakhir. Konferensi yang membahas mengenai usaha-usaha menghentikan pemanasan global ini berakhir dengan hasil yang katanya belum memuaskan. Hasil konferensi yang dirumuskan dalam Peta Jalan Bali atau bahasa kerennya Bali Road Map masih jauh dari apa yang diharapkan para anggota konferensi. Salah satu faktor kurang mulusnya hasil konferensi ini adalah kekerasan kepalaan Amerika Serikat yang tidak mau menyetujui perjanjian pengurangan emisi karbon. Selama ini emisi karbonlah yang sering dituding sebagai penyebab pemanasan global melaui efek rumah kacanya. Pemanasan global yang ditakuti ini konon telah menyebabkan berbagai penyimpangan cuaca di seluruh dunia serta mencairnya es di kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan laut. Aku jadi teringat issue serupa beberapa tahun yang lalu yaitu mengenai bolongnya lapisan ozone akibat efek rumah kaca yang disebabkan oleh emisi karbon tersebut namun anehnya issue ini sekarang sepertinya menguap begitu saja padahal penyebab dan efeknya sama seperti pemanasan global…

Aku termasuk orang yang agak bersikap skeptic terhadap issue Pemanasan Global ini sebab aku kuatir issue ini hanya wacana yang bersifat trend semata. Sebelum ini issue yang gencar dikampanyekan dunia adalah Make Poverty History atau penghapusan Kemiskinan namun sekarang issue ini bagaikan lenyap ditelan oleh issue Pemanasan Global, yang ada malah kemiskinan di seluruh dunia jadi makin parah lantaran efek dari kenaikan harga minyak dunia. Seperti yang sudah-sudah para kaum selebritis juga tak mau kalah dalam berkampanye aneka issue yang lagi hot dibahas di dunia termasuk issue Pemanasan Global ini, misalnya saja si ratu talkshow Oprah yang belakangan ini sering mengkampanyekan program Go Green (selain tentunya mengkampanyekan Barrack Obama sebagai capres) dalam acaranya, tapi seperti Oprah sendiri melakukan hal itu hanya sekedar ikut-ikutan tren atau sekedar untuk menarik perhatian audience. Buktinya Oprah tetap mengadakan shownya dalam studio mewah yang sangat full lighting, bayangkanlah berapa daya listrik yang dipakai Oprah untuk setiap shownya. Jadi apakah gunanya dia mengkampanyekan Go Green yang salah satunya adalah penghematan listrik.

Aku sebetulnya mau-mau saja melakukan apa yang disarankan dalam kampanye Go Green seperti penghijauan atau penghematan energi tapi alasannnya semata hanya demi kenyamanan dan tentu saja penghematan biaya karena pikiranku masih belum nyampe ke issue Pemanasan Global ini. Selama ini aku masih merasa ragu apakah pemanasan global ini fakta atau sekedar mitos yang digulirkan oleh beberapa pihak berkuasa di dunia sebagai pengalihan terhadap issue lain yang lebih penting misalnya kelaparan dan kemiskinan. Aku berfikir pemanasan global ini adalah bagian dari evolusi bumi seperti yang telah terjadi selama ini. Ingatkah akan pelajaran sejarah atau geografi yang mengatakan bahwa pada awalnya buki ini sangat panas lalu lama-lama mendingin bahkan sampai pernah mengalami jaman es yang memusnahkan Dinosaurus? Lalu setelah itu dunia kembali mengahangat hingga pada tahap ideal yaitu saat ini dimana manusia berkembangbiak dan menguasai kehidupan di bumi ini. Lalu sekarang orang-orang kuatir akan suhu bumi yang makin meningkat padahal menurutku mungkin saja apa yang terjadi di bumi ini hanyalah bagian dari rangkaian evolusi bumi yang tak akan pernah berhenti hingga planet bumi ini musnah. Karena evolusi terus berjalan maka rasanya tidak mungkin kondisi bumi akan ajeg seperti saat ini. Manusia saat ini boleh saja berusaha memperlambat proses evolusi bumi namun jangan lupa yang kita hadapi adalah sang mother of nature.

Terlepas dari sisi religi, sudah sepatututnya kita sadar bahwa manusia bukan penguasa bumi satu-satunya tapi jangan pernah melupakan sang ibu alam yang sebetulnya penguasa bumi. Masih dari cerita sejarah, kali ini mengenai letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara yang meletus tahun 1815. Letusan Gunung Tambora ini sungguh dashyat hingga menebarkan sulfur dalam jumlah banyak ke stratosfer akibatnya terjadi anomali iklim yang terjadi di seluruh dunia. Sulfur yang memenuhi stratosfer bumi ini menyebabkan sinar matahari terhalang masuk ke permukaan bumi hingga rata-rata suhu bumi saat itu turun sekitar 0.4-07 C. Bahkan di belahan bumi utara pada tahun 1816 tidak mengalami musim panas. Jangan lupa pula dengan benda-benda langit yang mungkin saja akan menabrak bumi, efeknya bisa melebihi efek yang dihasilkan oleh letusan gunung Tambora. Kepunahan Dinosaurus diperkiraan karena perubahan iklim bumi yang ekstrim akibat dari meteorid raksasa yang jatuh ke bumi. Meteorid raksasa yang bertumbukan dengan permukaan bumi tersebut menghasilkan kabut debu di atmosfer sehingga sinar matahari yang masuk ke bumi terhambat dan mendorong terjadinya perubahan iklim global yang mengakibatkan kepunahan Dinosaurus sang mahluk penguasa bumi saat itu. Kalau alam menghendaki, bukan tidak mungkin hal ini bisa terjadi lagi dan kali ini manusia yang harus mengalami nasib seperti Dinosaurus. Jadi manusia sebagai anaknya jangan pernah coba menentang kemauan sang Ibu Alam.

Atas dasar pemikiran itu aku membuat kesimpulan kalau issue Pemanasan Global ini hanya sekedar wacana gombal yang dilempar oleh para penguasa untuk mengalihkan perhatian dunia dari hal penting lainnya. Sebetulnya menurutku akan lebih bermanfaat kalau para penguasa ini berkumpul untuk membahas perdamaian dunia dan memberantas kemiskinan agar sisa waktu manusia yang akan hidup terbatas di dunia ini akan lebih bermakna.

1 komentar:

Putirenobaiak mengatakan...

Hai salam kenal, terdampar disini lagi searching. sebuah pemikiran yg berbeda, bagus!

kontroversi adalah hal yg biasa terjadi di bumi ini, tapi kerusakan adalah hal yg pasti dan sudah kita rasakan akibatnya, kalau kamu mau search atau cari referensi yg ilmiah berdasarkan riset, byk tersedia kok.

bagi aku global warming bukan omong kosong, sudah nonton inconvenient truth? mungkin bagi sebagian orang AL Gore hanya cari sensasi, boleh2 saja, tapi dia juga berbuat banyak utk lingkungan, bukan hanya masalah pemanasan global. gampang kok melihatnya di Indonesia brp byk sudah bencana krn disebabkan manusia?

intinya apa yg dilakukan manusia apakah utk masalah sosial, perdamaian, lingkungan adalah untuk kemanusiaan juga. setiap orang punya 'urusannya' masing-masing, jadi syah2 saja ada yg ngurusin perdamaian, ngurusin lingkungan, ngurusin anak jalanan, atau cuma menghujat-hujat saja heheh (eh bukan kamu ko girl)

yg penting berbuat, nyata walau tak nampak bagi oranglain. Peace deh :)