Menyoal suara indah tentunya orang segera berasosiasi dengan penyanyi namun sebetulnya bukan cuma penyanyi saja satu-satunya profesi yang perlu modal suara indah tapi masih ada penyiar radio, voice over, dubber, pembawa acara dan banyak lagi. Bila kita pergi nonton di bioskop jaringan duasatu pasti kita kan mendengar kalimat ini : "Perhatian-perhatian, pintu teater satu telah dibuka, bagi anda yang telah memiliki tiket dipersilakan memasuki teater satu". Kalimat tersebut disampaikan oleh sebuah suara wanita yang terdengar sangat empuk, tegas tapi tidak bekesan kasar. Ternyata pengisi suara pengumuman di 21 tersebut adalah Maria Oentoe sang dubber legendaris, menurut sebuah sumber yang pernah aku baca, rekaman tersebut dibuat pada tahun 1986, wow... Sudah lama sekali ya... Ngga tahu apakah terlalu cinta terhadap suara itu atau karena faktor pelit sehingga rekaman tersebut bisa bertahan hingga lebih dari 2 dekade. Aku juga ngga tahu apakah ada rekaman suara Maria Oentoe yang lain untuk digunakan di bioskop 21 ini, misalnya saja untuk pengumuman pintu tidak bisa dibuka ; "Perhatian-perhatian, pintu teater satu tidak dapat dibuka, bagi anda yang telah memiliki tiket dipersilakan menukarnya kembali ke loket".
Misteri suara wanita di bioskop 21 telah diketahui tapi aku masih penasaran dengan suara wanita yang sering muncul apabila nomor telepon yang kita tuju tidak terdaftar atau tidak dapat dihubungi. Memang sih suaranya tidak terlalu empuk seperti suaranya Maria Oentoe malah berkesan menyebalkan. Menyebalkan? mungkin rasa menyebalkan itu timbul akibat kekesalan kita sendiri yang tak dapat menghubungi nomor telepon yang kita tuju. Kira-kira siapa ya yang mengisi suara tersebut?? Kalau kita melewati palang kereta api dibeberapa tempat sudah dilengkapi dengan rekaman petuah mengenai keselamatan. Lagi-lagi yang digunakan adalah suara wanita, sayang aku tidak pernah mendengar suara wanita itu dengan jelas hanya sayup-sayup karena biasanya suaranya kalah kencang dengan suara deruman kendaraan. Jadi kepikiran berapa ya bayaran mereka-mereka yang suaranya sering kita dengar sehari-hari? Kalau menggunakan sistem royalti seharusnya mereka bisa lebih kaya dari penyanyi manapun.
Di dunia olahraga tinju profesional ada seorang legendaris, dia bukan petinju melainkan seorang announcer. Namanya Michael Buffer yang terkenal dengan kalimat "Let's get ready to rumble", bahkan kalimat andalannya tersebut telah didaftarkan sebagai trademark. Selain dengan kalimat andalannya itu, cara Michael Buffer membacakan nama petinju yang hendak bertarung pun dilakukan dengan penuh improvisasi sehingga membuat suasana menjadi panas. Hampir setiap pertarungan tinju kelas dunia Michael Buffer yang jadi announcernya, mungkin saja kekayaan Michael Buffer bisa melebihi kekayaan petinjunya sendiri, semuanya cuma modal suara saja. Jangan pernah membandingkan Michael Buffer dengan announcer tinju lokal seperti Undang Suhendar dan Ary Sudarsono yang sering meniru-niru gaya Michael Buffer tapi gatot alias gagal total.
Sewaktu maraknya telenovela banyak juga orang-orang yang mendadak berprofesi menjadi dubber, walaupun berkesan cuma modal suara tapi susah juga karena harus punya artikulasi yang jelas dan dapat menjiwai suara sesuai dengan adegan yang terjadi. Menurutku dubber yang paling top adalah pengisi suara Doraemon, hebat juga bertahun-tahun bisa menjaga suara unik ala doraemon tersebut. Para dubber tersebut memang tidak seterkenal pemain sinetron tapi mereka ini cenderung lebih lama bertahan dibandingin pemain sinetron, sebuah bukti kalau suara indah lebih long lasting dibandingin fisik menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar