Jumat, 14 Desember 2007

Polisi dan Nenek

Pagi tadi ketika hendak berangkat ke kantor aku melihat sebuah pemandangan yang cukup menarik. Waktu itu aku hendak menyeberang jalan menuju kantor, kutengok lampu lalu lintas sudah kuning sehingga aku tahan diri untuk menunggu lampu kembali merah. Saat lampu lalu lintas hijau dan mobil-mobil siap untuk jalan lagi kulihat ada seorang nenek yang sudah terlanjur menyeberang tapi baru sampai di tengah-tengah. Mungkin ketika nenek itu mulai menyeberang lampu lalu lintas masih merah tapi karena sudah renta maka jalannya tidak bisa cepat lagi sehingga sebelum si nenek sampai di seberang jalan, lampu lalu lintas sudah keburu hijau lagi. Aku kaget dan sangat kuatir melihat nenek tersebut, namun kekuatiranku segera sirna ketika kulihat seorang polisi dengan sigap menghentikan kembali kendaraan yang hendak melaju walaupun lampu masih hijau. Tak cuma menghentikan, sang polisipun dengan sabarnya menuntun sang nenek hingga aman di tepi jalan dan nampaknya Pak Polisi yang baik hati itu juga menanyakan tujuan si nenek. Anehnya para pengguna jalan yang terpaksa harus mengalah demi si nenek ini tidak ada yang protes, tak ada terdengar suara klakson yang biasa dibunyikan apabila pengemudi mendapat hambatan di lampu hijau, mungkin mereka juga kasihan terhadap si nenek yang sudah sangat renta tersebut.
Para pengguna jalan yang melihat kejadian tersebut pastinya akan memberikan nilai plus terhadap polisi tersebut sebab selama ini sebagian besar pengguna jalan mencap polisi sebagai pencari kesalahan pengemudi demi uang semata. Apa yang terjadi pagi tadi semestinya bukan sesuatu yang luar biasa karena itu memang sudah tugasnya polisi seperti semboyannya Melindungi dan Melayani Masyarakat. Tapi perlulah kita berikan kredit karena hal tersebut menjadi barang langka di tengah kehidupan masyarakat kita yang cenderung individualis.

Tidak ada komentar: