"Blink" adalah sebuah buku karya Malcolm Gladwell yang mengupas tentang rahasia kesan yang muncul dalam dua detik pertama yang sangat menentukan ketika mengamati suatu obyek tertentu. Kesan pertama yang muncul dalam dua detik pertama tersebut merupakan hasil olahan komputer internal tubuh kita yang bekerja dalam alam bawah sadar kita. Menurut sang penulis kemampuan ini disebut kemampuan berpikir tanpa perlu berpikir, dimana kesan pertama yang kita tangkap tersebut bisa jadi sebuah informasi yang akurat.
"Blink" dibuka dengan kisah museum Getty yang hendak membeli sebuah patung Kuoros yang bernilai seni tinggi dan sangat langka. Museum Getty sebagai sebuah institusi terpandang tidak langsung begitu saja membeli patung tersebut melainkan melakukan sejumlah penelitian terhadap Kouros. Setelah sekitar 14 bulan penelitian, akhirrnya pihak museum memutuskan untuk membeli Kouros tersebut. Namun beberapa ahli yang diundang untuk melihat Kouros tersebut mendapatkan kesan yang negatif begitu pertama kali melihatnya. Mereka bisa langsung menyimpulkan kalau Kouros yang dibeli museum Getty adalah palsu karena dari kesan pertama ada sebuah sensasi yang salah dengan Kouros tersebut. Ketika diadakan penelitian lanjutan ternyata pendapat para ahli tersebut memang benar padahal pendapat para ahli yang mengatakan Kouros tersebut palsu.
Padahal pendapat para ahli tersebut hanya berdasarkan pada kesan pertama yang mereka rasakan ketika melihat Kouros palsu yang dibuat nyaris sempurna tersebut. Sedangkan penelitian berbulan-bulan yang dilakukan pihak museum Getty sebelum membeli Kouros sama sekali tidak menemukan keganjilan apapun. Intuisi para ahli itulah yang disebut blink. Komputer bawah sadar para ahli memproses data-data yang terlihat di depan mata dan mencocokannya dengan data di masa lalu dalam kecepatan sangat luar biasa sehingga dalam sekejap bisa langsung memberikan sinyal dalam bentuk kesan pertama.
Namun tidak selamanya Blink bisa diandalkan. Dalam bagian lain buku dikisahkan tentang sekelompok polisi New York yang tak sengaja menembak mati seorang yang tak bersalah. Kejadian ini diakibatkan oleh kesan pertama yang salah dari polisi yang melihat seorang pemuda kulit hitam yang berperilaku mencurigakan pada malam hari. Sebetulnya para polisi sudah melakukan peringatan, namun peringatan tersebut makin membuat sang pemuda makin panik dan membuat gerakan-gerakan yang dianggap para polisi hendak melakukan penyerangan sehingga si pemuda terpaksa ditembak.
Penilaian pribadi kita terhadap sesuatu juga bisa mempengaruhi blink. Seperti kasus polisi diatas yang memang sering mengidentikan kaum kulit hitam sebagai kriminal sehingga ketika melihat seorang pemuda kulit hitam berada di luar rumah pada malam hari para polisi segera mencurigainya. Penilaian pribadi kita tersebut sebetulnya terbentuk dari alam bawah sadar kita. Ada sebuah tes yang disebut sebagai Implicit Association Test (IAT) untuk mengetahui bias prasangka kita terhadap sesuatu, seperti yang disarankan oleh buku "Blink" ini adalah dapat dilakukan di alamat link https://implicit.harvard.edu/implicit/ .
"Blink" mengajak kita untuk memahami secara rasional mengenai kesan dalam dua detik pertama dan mengetahui kenapa itu bisa terjadi. Para ahli yang merasakan kalau Kouros tersebut palsu sudah terlatih melakukan Snap Judgement dan Thin Slicing berkat pengetahuan dan pengalaman selam bertahun-tahun dalam bidang tersebut. Sedangkan para polisi yang salah tembak tersebut terbukti melakukan Snap Judgement yang salah karena sebetulnya mereka adalah polisi-polisi belum berpengalaman.
Jadi gunanya blink adalah untuk membuat keputusan dalam sekejap mata namun sama akuratnya dengan keputusan yang telah dipikirkan secara masak dalam waktu yang lebih lama. Hal ini berguna terutama dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan tindakan segera. Komputer internal kita tidak selamanya akurat apalagi kalau informasi sebelumnya tidak banyak maka sebaiknya blink hanya digunakan untuk hal-hal yang memang telah kita kuasai. Jadi blonk sebetulnya bisa diandalkan apabila kita telah benar-benar terlatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar