Kamis, 27 Maret 2008

UU ITE

Pemerintah baru saja mengeluarkan produk perundang-undanganya yang baru yaitu UU ITE alias Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. UU ITE juga merupakan perundangan pertama di Indonesia yang membahas masalah dunia maya. Salah satu poin dari UU ITE yang lagi heboh-hebohnya dibahas adalah mengenai situs porno. Rencananya pemerintah melalui Depkominfo akan memblokir situs-situs porno. Lantas pertanyaan yang pasti muncul dibenak semua orang adalah apakah pemerintah sanggup melaksanakan pemblokiran situs-situs porno tersebut. Entahlah bagaimana cara Depkominfo melaksanakannya? Seandainya cuma asal memblokir situs-situs yang menggunakan kata-kata yang berkonotasi ke arah pornografi tentunya tidak sepenuhnya efektif sebab banyak juga situs kesehatan/kedokteran yang menggunakan nama yang agak saru dengan istilah pornografi. Di sisi lain tak sedikit juga situs-situs porno yang menggunakan nama yang cukup santun dan tak ada unsur pornonya sama sekali.

Ide blokir-memblokir jalur maya oleh pemerintah ini sepertinya terinspirasi dari negara-negara tetangga yang telah melakukannya terlebih dahulu seperti China dan Malaysia. Sebetulnya saya setuju saja dengan niat pemerintah yang ingin melindungi warganya dari segala bentuk kejahatan seksual yang diakibatkan oleh internet namun saya masih sangsi dengan tata cara pelaksanaannya yang berkesan kurang matang perencanaannya. Entahlah apakah situs penyedia video gratis seperti Youtube atau Google Video juga ikutan di banned? Padahal disanapun dengan mudah bisa ditemui aneka tayangan pornografi secara bebas. Tapi apabila Youtube dan Google Video juga di banned bukan juga tindakan bijaksana sebab disana selain soal pornografi yang hanya sebagian kecil saja kita juga bisa menjumpai tayangan yang berguna. Jadi marilah kita lihat sajalah pelaksanaannya apakah akan konsisten atau hanya sekedar angin lalu saja.

Bicara soal pornografi tak akan ada habis-habisnya. Sebagai hasrat terprimitif dari manusia, pornografi tidak akan bisa hilang sepenuhnya dari adat kebiasaan manusia, mungkin hanya bisa dikurangi saja kadarnya. Pada jaman aku kecil dulu, istilah stensilan sangat terkenal kenegatifannya. Stensilan adalah istilah untuk gambar-gambar porno yang dicetak stensil, memang masih sederhana banget. Jangankan pada jaman aku kecil, waktu jaman dahulu kala juga pornografi sudah dikenal, mau bukti? Lihat saja relief candi Borobudur, ada beberapa relief yang masuk dalam kategori PG (Parental Guide). Apalagi dalam jaman modern seperti ini, maskin mudah saja akses untuk mendapatkan materi pornografi, mulai dari cetakan yang dijual resmi seperti majalah sampai situs-situs di dunia maya yang bebas tanpa batas.

Aku jadi ingat pertama kali nonton BF (Eh istilah BF masih ngetop ngga sih sekarang?) adalah waktu SMP. Sebetulnya bukan BF beneran sih, masih semi aja sebab masih ada ceritanya cuma ada beberapa adegannya yang panas. Waktu itu aku dan beberapa teman cewek nonton film tersebut di rumah seorang teman yang ibu-bapaknya sedang pergi keluar kota. Filmnya (waktu itu masih dalam format Laser Disc) sendiri secara tak sengaja ditemukan oleh sang anak di kamar orangtuanya dan kebetulan rumah kosong hingga timbulah ide di benak temanku itu untuk mengundang teman-temannya juga. walaupun bukan BF beneran tapi cukup bikin shock para penontonnya, mula-mula masih cekikikan, lama-lama bengong lalu terakhirnya ketawa-ketawa sambil membahasnya bersama. Maklumlah jaman dulu hal-hal tersebut masih susah didapat, jadinya cuma gitu aja udah bikin heboh. Beda ya sama jaman sekarang, tinggal selancar aja di dunia maya langsung deh dapat anke macam tayangan mulai dari yang lucu-lucu sampai yang jijiknya amit-amit banget.

Jadi apakah pemblokiran situs porno akan efektif? Menurutku sih sebuah upaya dengan niat yang mulia namun sepertinya masih bisa dikatakan mission impossible. Sebetulnya masih banyak hal lain yang lebih penting harus dilakukan ppemerintah daripada sekedar ngapusin situs porno, Biasanya sesuatu yang dilarang malah akan makin menjamur. Akan lebih bermanfaat apabila lebih digalakan aneka lomba mulai dari olahraga hingga kesenian sehingga kawula mudanya punya kegaiatan positif untuk menyalurkan energi berlebih mereka.

Tidak ada komentar: