John McClane si polisi jagoan yang susah mati ini kembali beraksi menumpas penjahat, sequel keempatnya ini diberi judul Live Free or Die Hard. Kali ini sang polisi veteran tapi tetap jago ini harus behadapan dengan hacker teroris yang berusaha melumpuhkan Amerika yang segala aspek kehidupannya tergantung pada sistem jaringan komputer. John McClane yang rada-rada gaptek ini ngga mungkin berjuang sendirian melawan penjahat dunia maya ini maka dipasangkanlah dengan seorang anak muda yang techno freak yang bernama Matt Farrell.
Diceritakan hubungan antara John McClane dengan keluarganya agak-agak runyam bahkan lucy putrinya sendiri tidak mengakui sang ayah, disaat yang sama McClane mendapatkan tugas untuk menjemput Farrell yang sedang diburu oleh kawanan pembunuh bayaran antek sang Hacker Teroris. McClane bisa datang tepat waktu sehingga nyawa Farrell bisa selamat tapi Hacker Teroris kadung menjalankan aksinya yang disebut Fire Sale. Fire Sale itu adalah semula hanya mainan simulasi cara melumpuhkan Amerika yang dilakukan oleh Farell dan kawan-kawan hackernya tapi rupanya ide simulasi jatuh ke tangan hacker teroris yang memang niat untuk menguasai amerika. Fire Sale ini pertama kali melumpuhkan sistem transportasi lalu terjadi kepanikan massa dengan membuat alarm bioterrorism palsu, mengacaukan sistem di wallstreet sehingga terjadi kelumpuhan bidang ekonomi. Di tengah kekacauan akibat kepanikan massa, sistem telekomunikasipun dilumpuhkan. Dan sebagai gongnya adalah dengan mengusai sumber energi baik listrik maupun nuklir sehingga amerika menjadi gelap-gulita. Boleh dikatakan fire sale ini merupakan kiamat digital. Farrell sebagai satu-satunya pencetus fire sale yang masih hidup dan tentu saja bersama McClane si manusia analog di era digital ini berusaha menghentikan serangan teroris yang mulai melumpuhkan sebagian Amerika. Sudah bisa ditebak kombinasi pemuda era digital dengan polisi veteran dari era analog ini berhasil menggagalkan usaha penghancuran Amerika oleh teroris canggih model baru ini. Supaya menambah manis diberi juga bumbu-bumbu tentang penyanderaan putri McClane oleh teroris yang akhirnya bisa memperbaiki hubungan ayah-anak tersebut.
Walaupun sudah tua, Bruce Willis ini masih pantes jadi jagoan jadinya seri keempat ini masih enak ditonton walaupun rentang waktu dengan seri pertamanya hampir 20 tahun. Selain itu yang bikin film ini tetap enak ditonton adalah ceritanya yang mengikuti tren seperti saat ini yang memang sedang di era digital maka diciptakanlah penjahat yang berbasis di dunia maya. Meskipun dibuat mengikuti tren jaman namun ciri khas film Die Hard tetap ada yaitu intensitas ketegangan dari awal hingga akhir yang diimbangi oleh kekonyolan untuk menyeimbangkan mood penonton. Ciri lain film Die Hard ini adalah tentunya sang jagoan yang walaupun diserang sebuah pesawat tempur canggih sekalipun tetep ngga mati-mati begitu juga dengan penjahatnya yang ngga gampang mati juga. Makanya dibuat judul Die Hard karena tokohnya susah mati dan memang film ini juga ngga ada matinya walaupun sudah bertahun-tahun tetap saja masih enak ditonton.
Film ini menunjukan betapa kita telah terlalu bergantung pada teknologi yang notabene adalah ciptaan manusia yang sangat jauh dari sempurna. Bersyukurlah kita sebagai negara yang ngga terlalu maju sehingga apa yang terjadi di film Die Hard 4.0 ini ngga mungkin terjadi disini setidaknya untuk beberapa tahun kedepan. Tapi film ini juga bisa menginspirasikan teroris betulan di kehidupan nyata, apabila ingin melumpuhkan suatu negara, kuasailah paling tidak sumber energi negara tersebut.
Secara umum film ini cukup menghibur, masalah realitas cerita ngga usah dipikirkan karena tujuan nonton film adalah untuk refreshing sejenak dari masalah realita hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar