Senin, 16 Juli 2007

Perfume - Patrick Suskind

Novel fiksi karya pengarang Jerman Patrick Suskind memiliki judul asli Das Parfum ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang anak manusia yang dilahirkan di sebuah kios ikan kumuh di kota Paris yang pada masa itu (sekitar abad 18) sangat bau dan jorok sekali. Sang anak yang diberi nama Jean-Baptiste Grenouille sejak bayi sudah ditelantarkan oleh ibunya ini memiliki kelainan yaitu tidak memiliki aroma tubuh selain itu ada aura negatif yang dipancarkannya membuat orang lain enggan lama-lama berdekatan dengannya. Disamping kekurangan ternyata Grenouille juga dianugerahi kelebihan pada indera penciumannya yang dapat mengindentifikasi berbagai macam bebauan bahkan dari jarak yang sangat jauh dan semua bebauan yang pernah diciumnya itu secara otomatis langsung terekam dalam bank data pada otaknya. Hidupnya yang sangat kekurangan cinta membuat Grenouille tumbuh menjadi manusia aneh yang sangat anti sosial.


Bisa dikatakan bahwa Grenouille melihat dunia dengan hidung bukan mata. Waktu luangnya digunakan untuk berkeliling kota sambil membaui segala macam yang dilewati hingga suatu saat dia berhasil menagkap sebuah aroma yang sangat menarik hatinya yaitu aroma seorang gadis perawan yang baru mekar. Grenouille yang agak sinting ini bahkan sampai nekad membunuh gadis malang tersebut dan seluruh aroma tubuhnya dia serap habis. Hasrat Grenouille muda akan berbagai macam aroma terasah setelah ia berhasil mendapat pekerjaan di sebuah toko parfum yang nyaris bangkrut di kota Paris. Disinilah kemampuan Grenouille benar-benar terasah sekarang ia mampu membuat aneka macam wewangian yang sesuai dengan kemauannya.


Rasa penasarannya akan berbagai macam teknik pengambilan aroma dari suatu benda membawa Grenouille berpetualang hingga ke sebuah kota kecil bernama Grasse. Walaupun terbilang berukuran kecil, Grasse rupanya adalah sebuah sentra penghasil parfum bahkan disini bisa ditemukan berbagai macam teknik penyulingan yang lebih halus daripada apa yang telah dipelajari oleh Grenouille di Paris sebelumnya. Di kota ini pulalah Grenouille terperangah ketika tiba-tiba dia kembali mencium aroma memabukan yang sama seperti aroma gadis yang dibunuhnya di Paris dulu. Hal ini makin membuat obsesinya makin menggila, dengan ketekunan dan kesabaran, Grenouille berusaha untuk membuat parfum beraroma gadis tersebut langsung dari tubuhnya dengan cara tentunya dibunuh dulu. Ngga cuma itu untuk menyempurnakannya terlebih dulu Grenouille juga membunuh 24 gadis perawan lainnya sehingga tercipta sebuah aroma yang membuat semua orang akan memandang dan memujinya bagai seorang dewa. Walaupun dia sudah berhasil membuat semua orang yang mencium aromanya tergila-gila terhadapnya namun jiwanya tetap terasa kosong karena segala puja-puji tersebut adalah palsu bukan berasal dari cinta yang sesungguhnya. Hal ini membuat Grenouille tersadar dan akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat tragis.

Tidak ada komentar: