Sabtu, 14 Juli 2007

Kejujuran Diatas Angkot

Sewaktu naik angkot kemarin, gue menemukan sebuag kejadian yang menurut gue amat langka terjadi sekarang ini terutama di Jakarta yang orang-orangnya sudah sangat matre dan individualis. Begini nih ceritanya : Ada seorang penumpang membayar ongkos untuk satu orang dengan uang sepuluh ribuan, pada saat yang bersamaan ada seorang penumpang lain yang membayar ongkos untuk dua orang dengan uang lima ribuan. Rupanya si supir angkot pikiranya entah sedang kemana yang jelas dia ngga konsen banget sama uang-uang para penumpang. Penumpang pertama dikembalikan dengan jumlah yang benar yaitu delapan ribu kedua tapi penumpang kedua dikembalikan enam ribu rupiah. Sang penumpangpun kaget dan menegur supir "Wah kembaliannya salah nih bang? Mungkin yang dipikir sang supir, penumpangnya protes karena kembaliannya kurang lalu dia menjawab dengan agak marah, : "Bedua kan neng? satu orang orang ongkosnya dua ribu!". Si penumpangpun menjawab : "Iya bang saya juga tahu ongkosnya dua ribu seorang tapi tadi uang saya lima ribu". Supir angkot yang pikirannya lagi melayang-layang entah dimana ini memberikan jawaban yang ngaco juga "Tadi duit eneng tadi itu sepuluh ribu" katanya dengan mantap sambil menunjukan uang sepuluh ribuan yang diberikan penumpang pertama. Si penumpang yang jujur ini brusaha menyadarkan supir angkot tersebut : "Bang uang sepuluhribuan itu punya ibu itu, uang saya limaribuan yang tadi dipake abang buat kembalian uang si Ibu..." kata penumpang tersebut sambil ngembaliin uang lima ribuan ke supir angkot yang masih terbengong-bengong. Si supir pun menerima uang tersebut dengan wajah bingung dan tak berkata apa-apa.
Mungkin si supir angkot lagi banyak pikiran jadinya ngga konsen atau malah dia lagi mabuk??? Walah yang jelas menurutku ini kejadian langka dimana biasanya supir dan penumpang meributkan masalah ongkos atau kembalian yang kurang tapi kali ini supir dan penumpang malah meributkan kelebihan kembalian. Perlu diacungi jempol pula untuk penumpang yang sangat jujur, coba kalau dia mau memanfaatkan situasi tentunya dia akan mendapatkan keuntungan naik angkot gratis dan dapet bonus enam ribu rupiah dari supir angkot. Padahal sempet juga ada penumpang lain yang ngomporin si eneng jujur ini dengan bilang, "Ya udah neng ambil aja, ngga baek nolak rejeki". Tapi dia tetep keukeuh untuk berlaku jujur... hebat...hebat...

Tidak ada komentar: