Sabtu, 03 November 2007

Republik Narsis

Selama ini aku pikir Nyonya Meneer itu adalah mahluk paling narsis se-Indonesia lantaran dengan pedenya beliau memasang pasfoto hitam putih dirinya disemua produk jamunya. Ternyata kenarsisan Nyonya Meneer ini kini termasuk biasa karena gaya ini telah banyak ditiru oleh banyak orang termasuk seorang nyonya lain yaitu Nyonya Suharti yang juga ngga kalah pedenya memasang foto dirinya dalam ukuran besar didepan restoran ayam miliknya. Kalau ditanya siapakah yang yang paling narsis di Indonesia saat ini? Jawabannya adalah para kaum pejabatlah merupakan orang-orang yang paling narsis kalau tidak mau dibilang banci tampil. Ada Ibu Menteri yang mau menyaingi Oprah Winfrey dengan mempunyai acara talkshow sendiri, acaranya disebut B4M alias Bincang Bincang Bareng Bu Menkes yang ditayangkan tak tanggung-tanggung sekaligus di 2 stasiun TV yaitu Metro TV dan TVRI. Kenarsisan Bu Menkes ini ternyata masih kalah dengan kenarsisan mantan gubernur
DKI Jakarta Sutiyoso...
Sama seperti bu Menkes, sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Bang Yos juga pernah punya acara talkshow ndewe. Aku lupa nama acaranya tapi di acara yang ditayangkan di Metro TV tersebut Sutiyoso membuka forum tanya jawab langsung dengan rakyat Jakarta melalui telepon dan sebagai pemandu acaranya adalah Olga Lydia. Bahkan ketika Bang Yos telah pensiun jadi gubernurpun masih juga beliau ini nongol di Metro TV melalui acara Catatan Bang Yos. Judul acaranya meningatkan akan film idola remaja 80an "Catatan si Boy", mungkin beliau bermaksud mencitrakan dirinya seperti si Boy yang pintar, tajir, rajin ibadah, baik hati dan tidak sombong. Oh ya Pak Sutiyoso juga belakangan ini sering tampil juga di acara infotainment kaum selebritis lantaran salah seorang putrinya pacaran dengan selebritis muda yang bapaknya juga selebritis. Konon Bang Yos ngga setuju dan menganggap hubungan mereka hanya teman biasa saja, diapun berkomentar wajar kalau anaknya berteman dengan selebritis sebab anaknya termasuk anak gaul... Ceileee bapak narsis, anak gaul, cucok bener... Yang membuat Sutiyoso unggul narsis atas bu Menkes adalah kepercayaan dirinya untuk mendeklarasikan diri sebagai calon Prsiden untuk pemilu tahun 2009. Ck..ck... bravo-bravo atas segala kepedeannya...
Setelah selama dua periode berturut-turut jadi gubernur DKI Jakarta, Bang Yos merasa sudah cukup sukses membangun Jakarta. Memang harus diakui Sutiyoso cukup hebat dalam membangun fisik Jakarta, lihat saja mal dan pusat grosir ada dimana-mana, pasar tradisional milik rakyat telah digusur jadi tempat perbelanjaan modern untuk kaum kapitalis, jalur busway telah dibuat hingga kemana-mana dan bahkan banjirnyapun menjadi semakin hebat. Secara Jakarta itu adalah ibukota Indonesia maka dalam dipikirnya Jakarta itu sebagai Indonesia mini, maka Bang Yospun cukup pede untuk naik pangkat jadi Presiden. Dalam sejarah kepresidenan di Indonesia memang belum pernah ada gubernur yang jadi presiden seperti umumnya para presien di Amerika. Mungkin Bang Yos ingin meniru jejak para presiden dari negara adikuasa itu tapi Bang Yos lupa kalau para gubernur di Amerika itu sejak semula sudah didukung oleh parpol sedangkan Bang Yos sendiri sampai saat ini masih belum punya tunggangan politik yang hendak digunakan untuk maju ke Pemilu 2009.
Untung juga pilkada DKI diadakan jauh-jauh hari sebelum pemilu di Argentina... Lha apa hubungannya? Seperti yang semua orang tau kalau Presiden Argentina selanjutnya yang baru saja terpilih Cristina Fernandez de Kirchner adalah istri dari presiden Argentina yang sekarang masih berkuasa Nelson Kirchner. Seandainya pemilu presiden Argentina ini terjadi setahun yang lalu, mungkin saja saat ini gubernur DKI Jakarta bukan Fauzi Bowo. karena ngga akan mustahil kalau tiba-tiba Bang Yos mendapatkan inspirasi dari pemilu Argentina mencalonkan istrinya Ibu Rini Sutiyoso sebagai suksesornya atau bahkan mungkin anaknya sendiri yang katanya anak gaul...
Ngebayangin Sutiyoso jadi presiden yang langsung terbayang adalah jalur busway yang terhubung dari sabang sampai Merauke, asik juga ya bisa mudik naik busway he...he... terus jalur pantura yang sudah sempit itu akan semakin sempit karena sebagian jalannya akan dipakai untuk jalur busway transnusantara. Bikin Busway lintas Papua rasanya bakalan seru sebab orang pedalaman sana bisa dengan mudahnya mencapai kota, kalau yang ini bisa sampai kejadian Sutiyoso bakalan dibikinkan patungnya besar-besar oleh suku Asmat sebagai tanda penghargaan tertinggi. Kalau Sutiyoso jadi Presiden rasanya Republik ini akan ganti nama jadi Republik Narsis...

Tidak ada komentar: