Kamis, 17 April 2008

Rumah Kaca - Pramoedya Ananta Toer

"Rumah Kaca" merupakan buku seri terakhir dari tetralogi Pulau Buru karya masterpiece dari penulis besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer. Di buku inilah Pak Pram menunjukan kejeniusannya dalam menciptakan plot cerita yang sangat tidak konvensional. Jika di 3 buku terdahulu fokus cerita ada pada tokoh Raden Mas Minke yang juga sekaligus menjadi pencerita utama maka di buku ke-4 ini Pak Pram membalikan situasi sehingga tokoh Minke tidak menjadi tokoh utama dan pencerita jatuh pada tokoh Pagemanann yang muncul selintas sebagai tokoh misterius dalam buku ke-3 Jejak Langkah. Kepiawaian meramu cerita Pak Pram sehingga walaupun tidak lagi menjadi tokoh utama namun tokoh Minke tetap menjadi nyawa dari cerita.

Di bagian akhir buku Ke-3 dikisahkan kalau Minke ditangkap oleh pihak kepolisian pimpinan inspektur Pagemanann yang memang sudah mengincarnya sejak lama. Pagemanann adalah seorang pribumi tapi berpendidikan Eropa pekerja keras dan memiliki jaringan yang luas sehingga karirnya cepat naik. Walaupun menjadikan Minke sebagai target operasi tapi diam-diam Pagemanann mengagumi Minke dan dalam batinnya menjadikan Minke sebagai guru besarnya. Pagemanann juga seorang yang cerdas namun sayangnya dia mempunyai kebiasaan buruk yaitu senang minum-minuman keras, hal ini pula yang menyebabkan rumah tangganya hancur berantakan.

Karena kekagumannya pada maka Pagemanann sendiri yang mengawal Minke ke tempat pembuangannya di daerah maluku sana. Sejak awal buku kita langsung disuguhi perspektif cerita dari kacamata Pagemanann sehingga rasanya buku ke-4 ini adalah sebuah bagian yang terpisah namun sesungguhnya kalau tidak mengikuti bagian-bagian sebelumnya maka kita akan susah mengikuti jalan ceritanya. Setelah Minke dibuang, Pagemanann tetap saja rajin menyelidiki kehidupan sang tokoh panutan. Pagemanann juga menyelidiki tokoh-tokoh yang diceritakan Minke dalam buku-buku karyanya yaitu "Bumi Manusia", "Anak Segala Bangsa" dan "Jejak Langkah", disinilah Pak Pram menunjukan kejeniusannya sehingga pembaca berhasil digiringnya untuk ikut berpikir kalau ketiga tetralogi sebelumnya adalah karya Minke bukan karya Pak Pram. Ide yang rasa-rasanya sulit untuk diikuti pengarang manapun untuk membuat sebuah cerita baru dalam sebuah sebuah cerita.

"Rumah Kaca" pun digambarkan oleh Pak Pram sebagai buku yang tengah disusun oleh Pagemanann yang menceritakan tentang kebangkitan organisasi-organisasi modern serta kesadaran kaum terpelajar untuk mengusir kaum kolonial. Pagemanann tak cuma diam-diam mengagumi Minke tapi juga diam-diam mendukung aksi pemberontakan kaum terpelajar pribumi tersebut tapi sebagai abdi pemerintah kolonial yang baik, Pagemanann tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya sekedar jadi penonton. Tugas Pagemanann sebagai anggota elit kepolisian adalah membasmi kegiatan pergerakan yang dapat mengancam pemerintah kolonial sebetulnya bertentangan dengan nuraninya namun ia lebih menuruti ambisi untuk menjadi yang pribumi yang memiliki jabatan di kepolisian yang tertinggi.Berbeda dengan Minke yang memang menjadi hero, Pagemanann ini adalah tokoh abu-abu kadang ia adalah seorang yang baik misalnya saja dengan Menutupi keterlibatan Prinses (istri Minke) dalam usaha pembunuhan terhadap Robert Suurhoff) tapi di sisi lain demi karir ia mau memberikan berbagai rahasia pergerakan terhadap kepolisian kolonial.

"Rumah Kaca" memang lebih berat daripada ketiga buku sebelumnya karena selain kita dipaksa untuk mengubah perspektif, pada buku ini kita juga akan kehilangan kisah romansa yang manis. Mungkin karena Pagemanann tokoh utama kita kali ini adalah seorang yang sangat ambisius mengejar karir sehingga pembawaanya lebih serius daripada tokoh Minke yang memang gampang jatuh hati pada wanita. Namun rasa bosan itu terobati dengan munculnya fakta-fakta dibalik kisah di tiga buku sebelumnya. Secara keseluruhan tetralogi Pulau Buru ini memang luar biasa. Pantas saja kalau Pak Pram sang pengarang dipuji-puji oleh pecinta sastra sedunia.

8 komentar:

fanaticanz mengatakan...

ya, gua pernah baca 3 buku sebelumnya (Bumi Manusia, Anak Segala Bangsa, Jejak Langkah) dan masih minus Rumah Kacara. Thanks for review, jadi makin penasaran gua ^_^'

Jujur, baca kisah roman Raden Mas Minke sama (siapa sih nama istri pertamanya minke? anaknya nyai Ontosoroh..) Sedih banget... huuhu, terharu saya bacanya.

ayahmeha mengatakan...

Rumah Kaca, bener2 rumah kaca. :)

Anonim mengatakan...

kisah yang mengharukan terhadap negeri yang kita cintai, semoga kedepannya kita tidak menjadi budak di negeri sendiri

Anonim mengatakan...

annelies,

dan bayangkan... itu semua di abad ke 19?

gimana lagi intelijen sekarang ini? seperti threadstonenya jason bourne kali ya, bahkan rahasia terdalam pun bisa digali keluar.

mengerikan.

Anonim mengatakan...

saya baru baca bumi manusia - buku pertama dari tetralogy Pramoedya Ananta Toer dan dari bumi manusia ini menjiwai saya untuk baca buku sastra di mana saya sediri dulu malas membaca buku sastra walaupun kami diharsukan untuk membacanya. Pramoedya adalah seorang sastrawan yang unik dalam cara dia menulis. kekagumanku terhadap dia melalui karyanya yaitu, seperti tetralogy Buru. bagaimana bisa dapat mengarakan sebuah novel yang berkualitas di mana dia dalam waktu itu dalam penjara. sungguh mengagunkan. saya mencoba untuk bisa mendapatkan buku keduanya dan yang lain dari karya tetralogynya tapi kasihan guru kami tak(mungkin) bisa memberikan buku yang lain pada kami untuk membacanya karena buka yang lain itu buat tahun depan untuk grade 12. tapi saya penasaran sekali untuk mengetahui apa isinya karya Pramoedya yang lain. saya berharap bisa mendapatkan bukunya yang lain dari guru saya. Tapi bagaimana kita bisa mendapatkan skiptnya secara on line??

Ahmad Imam Sya'roni mengatakan...

fanaticanz mengatakan...

ya, gua pernah baca 3 buku sebelumnya (Bumi Manusia, Anak Segala Bangsa, Jejak Langkah) dan masih minus Rumah Kacara. Thanks for review, jadi makin penasaran gua ^_^'

Jujur, baca kisah roman Raden Mas Minke sama (siapa sih nama istri pertamanya minke? anaknya nyai Ontosoroh..) Sedih banget... huuhu, terharu saya bacanya.
25 Oktober 2008 05:23


Namanya annelis... keren banget endingnya.. tapi sedih T.T

Anonim mengatakan...

If you are thinking how to do p90x order about purchasing the Bodylastics exercise bands then you
may want plenty of variety to the program which keeps you fresh and interested in your workout.
The cardio part of the normal P90 that suggest?

This option has a wide array of aerobic workouts which may burn around and constantly trying to
keep your body in the air.

Have a look at my homepage: index

Moh. Asy'arie Samal mengatakan...

deskripsi (rumah kaca) yang mengagumkan,, tokoh (minke) tetap hidup karena dai buku 1 samapi ke tiga pencitraan itu sudah terbangun...