Minggu, 20 April 2008

Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Soviet - Herge

Komik Tintin versi bahasa Indonesia telah kembali beredar di pasaran, hore... Kalau dulu penerbitnya kalau tidak salah adalah Indira maka kini diterbitkan kembali oleh Gramedia. Selain penerbitnya yang beda, ukuran komiknyapun lebih compact alias lebih mini. Memang sih lebih praktis bila dibawa kemana-mana tapi rasanya jadi kurang puas lihat gambarnya yang mengecil. Penerjemahnyapun nampaknya lain, versi komik Tintin yang lama lebih lucu tapi yang sekarangpun juga tidak kalah lucu dan tentunya pakai bahasa yang lebih gaul.

Tintin adalah salah satu komik yang membantu aku belajar baca dulu jadinya sangat berkesan. Kali ini aku pingin sekali mengkoleksi seri Tintin ini dengan lengkap. Maka aku mulai membelinya dimulai dari seri pertamanya yaitu Petualangan Tintin Wartawan Le Petit Vingtieme di Tanah Soviet. Judul yang panjang ini disadur langsung dari judul aslinya yaitu Les Aventures de Tintin, reporter du Petit "Vingtième", au pays des Soviets. Buku pertama petualangan Tintin ini masih berformat hitam putih.


Tintin si reporter cilik dan anjing Milo (Snowy dalam versi lama) dikirim untuk membuat laporan ke Moskow oleh Le Petit Vingtieme. Kereta yang ditumpangi Tintin diledakan oleh polisi rahasia Soviet alias OGPU. Tintin yang tidak tahu apa-apa justru ditangkap dan dituduh sebagai pelaku peledakan. Tintin dimasukan ke penjara dan nyaris disiksa namun berkat kecerdikannya ia berhasil meloloskan diri. Untuk menghindari kejaran agen OGPU, Tintin melakukan apa saja termasuk mencuri mobil hingga akhirnya ia tiba juga di Moskow.


Di Moskow Tintin menemukan berbagai fakta yang selama ini tak terungkap seperti misalnya pemaksaan idelogi komunis terhadap rakyat soviet. Soviet yang nampak berkelimpahan pangan ternyata menumpuk makanan hanya untuk dipamerkan ke dunia luar, kenyataannya rakyat mereka banyak yang kelaparan. Industri di Soviet yang nampak maju ternyata hanya tipuan belaka yang dibuat untuk memperdaya para calon investor. Maka dari itu kunjungan Tintin ke Soviet ini berusaha dicegah keras oleh OGPU agar rahasia mereka tidak terungkap ke dunia luar.


Melalui sejumlah petualangan seru yang tidak masuk akal (Namanya juga komik) Tintin berhasil menemukan tempat rahasia dimana hasil bumi rakyat Soviet seperti Gandum, Vodka dan Kaviar ditimbun untuk kepentingan kaum penguasa seperti Stalin, Lenin da Trotsky. Berkat kecerdikan Tintin dan Milo berhasil meloloskan diri dari kejaran OGPU dan bisa kembali pulang ke Brussels. Begitu tiba di kota asalnya, Tintin dan Milo disambut meriah oleh warga kota.


Petualangan Tintin di Tanah Soviet ini sebetulnya adalah sebuah komik yang penuh satire politik dan propaganda anti komunis. Bagi anak-anak yang tidak mengerti politik, cerita Tintin ini masih bisa dinikmati karena ceritanya seru dan lucu. Segala adegan slapstik Tintin dalam mengecoh penjahatnya bisa membuat anak-anak terpingkal-pingkal namun bagi pembaca dewasa, sindiran-sindiran politiklah yang dapat membuat mereka tersenyum. Herge memang yahud, bisa membuat anak-anak dan orang dewasa sama-sama bisa tersenyum walaupun melihat dari 2 perspepktif yang berbeda.

Tidak ada komentar: