Pengalaman pertamaku menonton opera ternyata sangat inspiratif sekali. Paling tidak ada 7 fakta yang bisa aku sarikan dari pengalaman tersebut.
- Ternyata selera musikku kampungan, terbukti bukannya terpesona mendengar suara-suara emas para penyanyi opera, aku malah nyaris meledakan tawa. Bagiku musik opera tersebut sangat menggelikan. Maaf tapi itu Cuma pendapat pribadiku yang sangat bodoh soal musik. Kalau pop opera seperti Il Divo atau Patrizio Buanne yang memang tampangnya keren-keren masih bisa aku terima. Mendengar nyanyian Sarah Brightman saja kadang-kadang masih suka bikin aku tersenyum geli.
- Alasan pertamaku nekat menonton opera adalah ingin melihat penampilan temanku, yang kedua adalah penasaran ingin tahu seperti apakah pertunjukan opera yang sesungguhnya dan yang ketiga adalah ingin mengecengi cowok-cowok penonton opera.
- Asumsiku untuk alasan ketiga nonton opera karena aku pikir cowok yang senang nonton opera pastilah cowok-cowok yang berkelas atau paling tidak cowok yang smart banget dan tergolong cowok baik-baik. Mirip seperti di film-film hollywood tempo dulu. Faktanya, disana aku jarang melihat eligible bachelor yang ada malah sekumpulan cowok-cowok yang tindak tanduknya terlihat sangat lekong. Kalaupun ada yang berkategori enak dilihat, pasti dia sudah digandeng oleh ceweknya. Jadi kalau mau cari gebetan, jangan pergi ke pertunjukan opera.
- Penonton opera kebanyakan memang orang-orang yang beretiket tinggi seperti layaknya bangsawan Belanda dulu. Kalau ketemu teman, baik pria maupun wanita mereka saling memberikan ciuman pipi. Penampilannya, meskipun tak memakai gaun malam tapi tetap terlihat elegan. Di dalam gedung teater, jarang terlihat orang yang mengobrol kecuali para penonton kampungan seperti aku ini.
- Pertunjukan opera ternyata agak-agak mirip dengan pertandingan sepakbola. Diantara 2 sesi terdapat sekali istirahat selama 20 menit. Di sesi istirahat ini sebagian penonton ikutan keluar dari gedung sekedar untuk jajan-jajan atau pergi ke kamar kecil. Aku juga jadi ingat cerita mamaku kalau pertunjukan bioskop jaman dulupun ditengah-tengah film ada sesi istirahatnya juga.
- Untuk menjadi pemain orgel handal di pertunjukan opera, seseorang harus punya basic senam yang baik. Selain itu orang yang, maaf, agak pendek akan kesulitan memainkan alat musik kasta tinggi ini. Alat musik ini memang sulit dimainkan, pemusiknya tidak cuma disibukan tangannya saja tapi kakinya juga harus main, perlu koordinasi motorik yang luar biasa. Beberapa fungsi orgel yang harus dimainkan oleh kaki kadang jaraknya agak berjauhan sehingga ngga jarang pemainnya harus dapat menjulurkan kedua kakinya kearah yang berlawanan. Kalau kurang pemanasan salah-salah bisa ketarik urat. Tapi kerja keras itu terbayar lunas karena musik yang dihasilkan orgel memang menakjubkan.
- Seorang penggemar opera sepertinya mempunyai telapak tangan yang tebal. Selesai satu lagu penonton segera bertepuk tangan meriah. Apalagi pada saat pertunjukan berakhir, tepuk tangan penonton akan membahana tak putus-putus dalam jangka waktu yang lumayan lama. Aku coba mengikuti kemeriahan tepuk tangan ini tapi telapak tanganku malah jadi sakit. Tidak cuma di akhir pertunjukan, gemuruh tepuk tangan kembali membahana pada saat bagian pemberian karangan bunga dan ucapan terima kasih pada pihak-pihak terkait yang terlibat dalam penyelenggarakan pertunjukan tersebut. Saran saya, jangan pernah mau diajak high five dengan pecinta opera karena telapak tangan mereka tebal-tebal akibat terlalu sering bertepuk tangan.
1 komentar:
If you have any weak lower body parts like hours of endurance exercise is essential
to building adequate glycogen stores for p90x order to watch videos continued training.
It's always ok to take a break or exactly what you need to know about each of these rotations. Keeping this in mind, the P90x has devised a three phase plan namely be very difficult and slow p90x order to watch videos to digest and remain in the stomach a long time.
My web site; try here
Posting Komentar