Kadang-kadang sebuah film dibuat memang bertujuan hanya sebagai hiburan belaka yang diharapkan mendatangkan profit besar serta sama sekali tidak dibuat untuk mengikuti ajang penghargaan seperti piala Oscar atau hanya untuk mendapat pujian para kritikus semata. Film "National Treasure: Book of Secrets" adalah salah satu contohnya, sengaja dibuat untuk menghibur penontonnya tanpa harus mengerutkan kening. Bahkan untuk menarik minat banyak penonton terutama pada liburan akhir tahun ini maka film ini juga dibuat "seaman" mungkin sehingga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Sebagai sequel kedua film "National Treasure: Book of Secrets" ini masih memajang pemain-pemain yang sama seperti seri pertamanya diantaranya Nicolas Cage, Diane Krueger, Justin Bartha dan Jon Voight.
Kali ini sang pemburu harta karun Ben Gates mempunyai misi untuk memperbaiki nama baik kakek moyangnya yang terlanjur cemar akibat bukti yang disodorkan oleh Mitch Wilkinson terkait kasus pembunuhan mantan Presiden Abraham Lincoln. Dalam melakukan penyelidikannya, Ben mengajak ayahnya serta teman lamanya Riley Poole dan tak ketinggalan sang mantan pacar Abigail Chase. Dari tadinya cuma berniat mencari bukti untuk memperbaiki nama baik sang leluhur, petualang mereka malah berkembang hingga pencarian kota harta karun peninggalan jaman sebelum Colombus, kota tersebut dikenal sebagai The City of Gold atau dalam bahasa aslinya disebut Cibola. Ternyata tujuan utama Wilkinson memfitnah leluhur Gates adalah untuk membuat Gates bergerak dalam mencari lokasi pasti Cibola tersebut karena sebetulnya leluhur Gates tewas akibat berusaha menjaga rahasia lokasi Cibola dari tangan kelompok tertentu.
Petualang mencari lokasi Cibola ini berlangsung mulai dari Paris, London, Gedung Putih hingga ke Gunung Rushmore yang terkenal dengan pahatan wajah para mantan presiden Amerika. Bahkan demi kelangsungan misinya, Gates nekat menculik orang nomor satu di Amerika alias sang presiden. Selain berisi seputar petualang ala Indiana Jones, film "National Treasure: Book of Secrets" ini tak lupa menyelipkan sedikit bumbu-bumbu roman sebagai penyedap. Kisah roman Ben dan Abigail tentunya jadi menu utama tapi kisah CLBK antara ayah Ben dan ibu Ben yang sudah lama ceraipun tak kalah menariknya. Sebagai film konsumsi keluarga tentunya film ini berakhir bahagia walaupun proses penyelesaiannya kalau dipikir pakai logika sangat tidak masuk akal. Tapi sekali lagi film ini kan cuma untuk hiburan keluarga saja jadi ngga usah ditonton sambil mikirin logikanya. Secara keseluruhan film ini masuk dalam kategori sangat menghibur lengkap dengan humor-humor segar diselipkan disana-sini untuk menurunkan tensi ketegangan penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar