Minggu, 06 Januari 2008

eM eL eM WTF!!

Beberapa waktu yang lalu seorang temanku menawarkan kerjasama bisnis, semula aku pikir dia ngajakin buka usaha apa gitu eh ternyata di menawarkan kerjasama bisnis sejenis Multi Level Marketing alias MLM, hah hari gini masih ada aja bisnis MLM ini??? Aku yang memang sedari awal kurang menyuai bisnis seperti ini langsung mentah-mentah menolak bahkan hanya sekedar ngobrol santaipun aku langsung tolak. Tapi dasar orang-orang MLM yang entah telah kena doktrin apa tetap saja pantang menyerah terus memaksa untuk mau mendengarkan presentadi dia. Dan semakin aku dipaksa maka aku makin defensif dan malah makin cenderung kasar. Semula aku menolak dengan halus tapi temanku ini terus mendesak, akupun makin kenceng aja nolaknya tapi masih belum kasar karena bagaimanapun dia temanku juga tapi si teman ini masih terus mendesak hingga akupun emosi dan menolak dengan kasar sekali.

Sebetulnya aku bukan termasuk yang anti 100% terhadap MLM, menurutku masih ada juga sih MLM yang jalannya benar. MLM yang menurutku masih benar itu adalah MLM yang pelaku kegiatan MLM tersebut menawarkan produk yang jelas misalnya tempat makan, tas, kosmetik atau apapun yang benar-benar masuk dalam kategori consumer product. Untuk jenis MLM seperti ini aku masih menghargai pelakunya dengan masih mau melihat-lihat brosur dagangannya sebab kadang-kadang memang kita butuh juga sih. Sedangkan MLM yang aku paling tidak suka adalah jenis MLM yang pelakunya belum-belum sudah menawarkan orang lain untuk ikut bergabung alias cuma jualan membership aja. Memang sih mereka juga jualan produk tertentu tapi produknya tersebut sepertinya tidak terlalu dibahas tapi lebih condong untuk mencari jaringan yang lebih luas dengan memaksa temannya masuk dalam kegiatan MLMnya tersebut. MLM seperti ini benar-benar tidak pakai logika, kalau memang niat jualan produk pastinya yang ditawarkan pertama adalah produk jualannya dong misalnya saja jamu herbal bukan keanggotaannya. Kalau semua ditawarkan jadi anggota secara logika kan berarti mengurangi pasar kita dong, trus kalau ngga ada produk yang dijual darimana coba bisa datengnya Passive Income yang sering jadi kata andalan para pelaku bisnis MLM.

Katanya MLM ini dibuat untuk menambah kesejahteraan pelakunya dengan iming-iming passive income yang jumlah bakal unbelievable kalau kita udah punya downline yang banyak sehingga mereka mengklaim bisa membantu orang-orang miskin menjadi kaya. Ha..ha... dalam dunia nyata aku belum pernah lihat ada orang miskin yang jadi kaya akibat MLM yang ada malah sebaliknya, MLM digunakan sebagai alat oleh orang yang sudah kaya untuk menjadi lebih kaya dan orang yang sudah miskin jadi makin susah karena dipaksa si orang kaya untuk ikut MLM. Aku punya fakta mengenai hal ini, ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan sumber daya manusia terutama untuk pekerjaan minor di kantor seperti Office Boy. Sang bos perusahaan itu tergila-gila terhadap MLM maka untuk meluaskan downlinenya maka dia pegawainya untuk ikutan MLM tersebut, kalau ada yang menolak maka sang anak buah akan "dimusuhi" nya dan pastinya dia tidak akan diberi kerjaan. Padahal untuk ikut MLM itu ada iuran keanggotaan dan wajib ikutan pertemuan yang ngga gratis juga. Bayangin aja tega banget si keparat itu menyuruh pegawainya yang nota bene sebagian besar berprofesi sebagai office boy dengan gaji yang ngga seberapa yang untuk mencukupi makan sehari-hari aja sulit. Bahkan seorang teman menyebut bisnis MLM sesat seperti ini sebagai bisnis menzalimi orang lain.

Memang ngga ada abis-abisnya kalau ngomomgin MLM ini, bikin capek dan emosi. Melalui tulisan ini aku ngga bermaksud menjudge MLM itu buruk, semuanya dikembalikan saja kepada masing-masing orangnya tapi aku harap bisnis MLM ini tidak membuat racun kepada orang lain. Boleh-boleh saja percaya MLM bisa membuat kaya dengan cara yang menyenangkan tapi please jangan pernah memaksakan kehendak pada orang lain. Sekali lagi no offence ya...

Tidak ada komentar: