Minggu, 24 Februari 2008

Too Much Eat Will Kill Creativity

Brian May menciptakan lagu berjudul "Too Much Love Will Kill You" untuk mendiang rekannya di grup "Queen" Freddy Mercury yang wafat akibat terjangkiti penyakit aids. Maka aku akan meminjam judul lagu tribut untuk Freddy Mercury tersebut dan memodifnya menjadi too much eat will kill creativity untuk menggambarkan kondisi otakku ketika hari jumat lalu.
Pada hari jumat lalu, bosku di kantor mentraktir anak buahnya makan siang di sebuah rumah makan masakan sunda di bilangan Fatmawati. Rumah makan tersebut mempunyai konsep seperti rumah makan ampera dimana konsumen bisa menunjuk langsung jenis makanan yang diinginkan. Sebuah konsep dengan ide brilian, penemu ide ini pastilah sangat memahami psikologis konsumen yang biasanya sering lapar mata. Begitu masuk rumah makan mata kita langsung disuguhi oleh pemandangan aneka jenis makanan yang mengundang selera. Pencitraan yang didapat dari mata menimbulkan reaksi terhadap kelenjar liur yang langsung sibuk berproduksi sehingga kita harus menelan liur tersebut agar tidak menetas dan menimbulkan rasa malu yang amat sangat. Data dari mata juga dikirim ke perut sehingga membuat perut memproses sebuah perintah baru yaitu rasa lapaaaar. Apabila kedua reaksi tersebut telah terjadi justru bagian otak kita yang mengolah logika akan berhenti bekerja sehingga konsumen akan memilih makanan berdasarkan nafsu bukan logika. Biasanya apapun yang dilakukan berdasarkan nafsu sering lebay apalagi dalam soal pilih memilih makanan jadi tidak heran kalau konsumen akan memilih makanan dalam jumlah yang sebetulnya secara logika sangat berlebihan.
Sebetulnya bukan pertama kalinya aku diajak ke rumah makan tersebut tapi tetap saja masih belum bisa mengekang nafsu dan tetap memilih aneka macam makanan dalam jumlah yang banyak. Giliran makanan pesanan tiba langsung saja reaksi lapar semu akibat pencitraan visual di pintu masuk tadi langsung hilang dan berganti dengan rasa kenyang instan akibat sebuah pencitraan visual baru yaitu gunungan makanan pesanan kita yang harus dihabiskan. Kalau sudah begitu biasanya aku akan mengandalkan kaum laki-laki yang mempunyai usus panjang. Tapi pada jumat kemarin, peserta laki-lakinya cuma ada 2 orang saja sementara kaum perempuan yang bernasib seperti aku lebih banyak sehingga mau tak mau aku harus menghabiskan makanan pesanan tersebut sendirian.
Hasilnya aku mengalami kekenyangan akut, biasanya efek kekenyangan padaku adalah melemahnya fungsi otak. Maka pada jumat lalu aku absen tidak membuat blog lantaran otakku tidak bisa mengeluarkan ide sedikitpun. Memang ya segala selalu yang berlebihan itu tidak baik, memang sih makan itu sebuah kebutuhan primer tapi kalau terlalu berlebihan juga tidak baik karena akan melemahkan daya pikir. Too Much Eat Will Kill Creativity.

Tidak ada komentar: