Sabtu, 23 Februari 2008

Untuk Dede Kecil

Tulisanku kali ini sebetulnya masih ada hubungannya dengan Cinta Laura tapi kali ini aku tidak akan mengolok-olok bintang sinetron abg tersebut. Kasus Cinta laura yang agak kesulitan berbahasa Indonesia karena belum lama tinggal di Indonesia agak mirip dengan kasus temanku, kita sebut saja namanya Decil (dede kecil). Bedanya kalau Cinta Laura masih ada turunan benua eropanya kalau si Decil sih asli dari benua asia hanya saja sama-sama kelamaan tinggal di luar negeri sehingga agak kesulitan berbahasa Indonesia.

Seperti Cinta laura, si Decil memang sering juga menyelipkan berbagai kata-kata dalam bahasa Inggris ketika sedang mengobrol apabila dia kesulitan mencari padanan kata tersebut dalam bahasa Indonesia tapi walaupun begitu logatnya terdengar biasa saja tidak seaneh Cinta laura. Mungkin istilah "Mother Tongue" berlaku secara harafiah dalam kasus ini, lidah si Decil adalah lidah Indonesia sehingga memiliki kelenturan yang memang di desain untuk berbahasa Indonesia sedangkan lidah Cinta Laura memiliki desain lidah orang eropa sehingga membuat dirinya kesulitan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Ehmm sebuah penjelasan yang sama sekali tidak ada dasar ilmiahnya, hanya sebuah pikiran narsis dari aku, jadi jangan ada yang protes soal hipotesa ngaco ini.

Beda lidah, beda juga telinga, aku tidak tahu apakah kasus salah dengar sering terjadi juga terhadap Cinta Laura tapi yang jelas kasus salah dengar sering terjadi pada temanku si Decil ini. Contohnya ketika sedang bekerja di lab salah seorang rekan kerja Decil bertanya kepada rekan kerja yang lainnya dengan kalimat seperti ini : "Gula halus dimana ya?". Setelah pertanyaan tersebut dijawab, si Decil yang kebetulan ada disekitar situ ikutan nibrung dengan sebuah komen mengejutkan yang kurang lebih ucapannya seperti ini : : Ohhh merk gula selain Gulaku ada juga Gulalu...". ha...ha... rupanya si Decil salah dengar "gula halus" jadi "gulalu.

Selain salah dengar sering juga terjadi ketidakpahaman kronis. Misalnya ketika seorang teman yang sedang bercanda, semua orang tertawa termasuk si decil tapi begitu selesai si Decil malah dengan polosnya bertanya maksud dan lucunya candaan tersebut yang sebetulnya tidak ia mengerti. Kadang-kadang ketidakfahaman kronis ini digabung juga dengan kasus salah dengar seperti yang terjadi sewaktu sedang mkan di kantin beberapa hari yang lalu. Ketika itu aku dan beberapa teman termasuk si decil sedang bergosip tentang teman kita yang sebentar lagi akan menikah. Sesudah panjang lebar bergosip, tiba-tiba si Decil bertanya "Ada apa? dimana?", kontan saja suasana meriah pergosipan langsung senyap, saat itu masih ada salah seorang temanku yang berbaik hati memberi kesimpulan singkat seputar gosip kita tadi dengan mengatakan "Ada yang mau nikah tanggal 9 Maret". Penjelasan ini langsung disambung oleh sebuah pertanyaan lain dari si Decil, "Ada apa dengan Agnes Monica tanggal 9 Maret?". Gubrak... sampai sini tidak ada diantara kami yang mau membuka mulutnya untuk meluruskan kasus salah dengar tersebut.

Bukannya jahat cuma kadang-kadang kita sudah terlalu lelah untuk mengulang kembali sebuah percakapan panjang lebar yang kalau diulangpun belum tentu bisa segera dimengerti. Kitapun sebagai teman sebetulnya sama sekali tidak terganggu oleh pertanyaan dan pernyataan menakjubkan dari si Decil malah kadang-kadang bisa jadi hiburan tersendiri. Aku membuat tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengolok-olok kelemahan seseorang tapi hanya ingin sekedar membagi cerita seputar kejadian-kejadian dalam hidup. Jumat lalu si Decil berangkat ke Australia untuk urusan pekerjaan selam 3 bulan, wah sepertinya aku akan sangat merindukannya.

Tidak ada komentar: