Pernah dengar makanan bernama Mie Selat? Mungkin hanya sedikit orang yang mengenal nama jenis makanan yang agak langka ini. Entah darimana asalnya makanan satu ini, aku coba googling tapi hasilnya tidak banyak yang relevan. Mungkin mie selat ini sejenis makanan peranakan peranan Cina Betawi sebab aku juga baru mengenal makanan ini setelah tinggal di Jakarta, yang memperkenalkan makanan ini adalah seorang teman yang keturunan Tionhoa yang sudah lama menetap di Jakarta. Biasanya temanku itu yang menyuplai mie selat tersebut kepadaku namun setelah dia sibuk mengurus 3 anaknya yang kecil-kecil sekarang dia tidak pernah menyuplai makanan tersebut lagi.
Mie selat nampak serupa dengan gado-gado namun sebetulnya bedanya cukup jauh juga. Bahan utamanya mie basah dingin yang biasanya dicampur dengan kentang, sayuran, tahu dan diberi bumbu kacang yang encer plus toping kerupuk (makanya sepintas jadi mirip dengan gado-gado). bumbu kacangnya beda dengan gado-gado karena untuk mie selat si bumbu kacang diberi campuran bawang putih seperti ketoprak namun lebih encer. Selain ada tambahan bawang putih, bumbu kacang mie selat biasanya terasa lebih asam dibandingkan bumbu ketoprak atau gado-gado.
Ketika hendak ke Gramedia aku melihat sebuah tempat makan yang bernama "Gado-Gado Jatinegara" yang terletak di jalan Jatinegara tentunya (kayanya ngga perlu banget untuk dijelaskan), ternyata disana tidak hanya menjual gado-gado saja tapi juga menjual mie selat ini. Sayangnya kios ini tidak buka pada hari minggu sehingga aku terpaksa harus mencobanya di hari lain. Setelah beberapa kali tertunda pada Jumat lalu ketika aku bolos kerja, aku mencoba mie selat di "Gado-Gado Jatinegara" tersebut. Tampilannya memang sama seperti mie selat yang biasa dijual temanku tapi rasanya harus kuakui mie selat buatan temanku itu lebih unggul. Sebetulnya rasa mie selat di "Gado-Gado Jatinegara" ini juga cukup enak tapi memang mie selat buatan miss Selvi memang juara seng ada lawan...
Setelah makan mie selat sebaiknya kita segera sikat gigi apalagi kalau mau kencang lebih baik jangan makan mie selat daripada pasangan kita jadi ilfil oleh hawa bau bawang yang keluar dari mulut kita. Aku yang setelah makan mie selat di "gado-Gadi Jatinegara" tidak segera pulang karena harus pergi ke tempat lain berusaha mengusir bau garlic dari mulutku dengan mengemut permen Fisherman's Friend namun tetap saja bau garlicnya tidak hilang tapi paling tidak agak berkurang sedikit. gara-gara makan mie selat di "Gado-Gado Jatinegara" aku jadi tertarik untuk makan gado-gadonya sebab pasti itulah makanan andalan tempat makan tersebut hingga dijadikan merk. Aku rasa tempat makan ini termasuk tempat makan jaman dulu walaupun fisik bangunannya sudah mulai modern karena aku sempat melihat sesosok oma-oma yang rajin memperhatikan asistennya ketika membuat makanan pesanan pembeli. Asumsiku mungkin si oma inilah yang sang pioneer "Gado-gado Jatinegara". Okey, mungkin lain waktu aku haru coba gado-gadonya.
4 komentar:
Mie selat mungkin perpaduan dari citarasa Tionghoa, Betawi dan Belanda. Selat kemungkinan besar dari kata Selada. Mie selera Tionghoa, bumbu kacang selera Betawi, sementara sayur mayur pelengkap selera Belanda. pempekd9@yahoo.com
Kemungkinan lain, mie selat merupakan adaptasi dari mie sultan khas Selat Panjang, Riau. Nama mie selat diambil dari nama kota tersebut. pemepkd9@yahoo.com
Pencipta Mie Selat itu Ncek Selat maka namanya Mie SELAT, tinggalnya di Pulo jualannya di "Pasar Straat" deretan SMF (deket gdg KAPI/KAMI). Kalau Lim Hwee Yam (bapaknya si Gagu - anak ke2) itu sering nongkrong di seberangnya dan akhirnya ikut berjualan keliling dipikul sama anak lakinya yang gagu itu dan sering berjualan di Bali Mester. Dan akhirnya Mie Selat lebih dikenal dengan nama Mie Selat si Gagu.
Mie selat makanan khas Jatinegara, makanya tidak dikenal ditempat lain. Di Jatinegara jagonya mie selat memang yang disebut "si Gagu" spt yang diceritakan Ray Halim. Di Jatinegara masih bisa ditemukan mie selat yang sudah dikemas siap jual pada pedagang kue.
Posting Komentar